Kisah Pahlawan Yeti Airlines Menerjang Api Demi Selamatkan Korban Hidup (news.com.au)
Dream - Bikash Basyal menangis mengingat saat dirinya mencoba menyelamatkan penumpang pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal pada Minggu 15 Januari 2022.
Pria asal Seti Khonch, Pokhara, itu berada di luar rumahnya sekitar pukul 10.30 ketika dia melihat pesawat nahas itu terbang di atasnya dan tiba-tiba jatuh.
Penduduk desa lantas berlari menuju tempat kejadian. Menurut laporan, Bikash berlari menerjang kobaran api yang membakar pesawat, berusaha menyelamatkan penumpang dari puing pesawat.
“ Saya menyadari pesawat telah jatuh. Saya membuka gerbang dan berlari menuju lokasi. Pesawat itu terbakar,” katanya, dilansir dari news.com.au.
Bikash mengatakan pesawat menabrak sebelum jatuh ke jurang. “ Saya menyelamatkan dua orang, yang masih hidup. Tapi mereka meninggal di Rumah Sakit Gandaki, Pokhara," ujarnya.
Bikash, yang diwawancarai oleh media lokal di dekat lokasi kecelakaan, terlihat menangis saat menceritakan apa yang telah terjadi.
Bikash dilaporkan membawa beberapa mayat di pundaknya dan menangis karena dia berharap bisa berbuat lebih banyak untuk membantu.
“ Dia melihat pesawat jatuh dan merupakan salah satu orang pertama yang tiba di tempat kejadian untuk membantu korban yang selamat,” tulis seseorang, menerjemahkan klip yang sekarang viral.
Aksi heroik Bikash viral di media sosial. Banyak warganet yang ikut memuji tindakan beraninya.
“ Sungguh seorang pahlawan."
" Sangat menghormati dia."
“ Mataku buram karena air mata. Saya harap dia pulih, dia telah melalui banyak hal."
Diketahui, penerbangan tersebut menabrak jurang antara bandara domestik dan internasional baru Pokhara, yang hanya dibuka pada Hari Tahun Baru.
Yeti Airlines, yang mengoperasikan penerbangan tersebut, mengatakan tidak satu pun dari 72 orang di dalam pesawat itu yang selamat.
Pesawat itu terbang dari Kathmandu ke Pokhara ketika jatuh dan terbakar, membuat asap hitam tebal di langit.
Penyebab resmi kecelakaan itu belum diketahui. Namun, seorang ahli penerbangan mengatakan bahwa kegagalan aerodinamis mungkin berada di balik tragedi tersebut.
Kotak hitam dan perekam suara pesawat ditemukan pada Senin malam. Para ahli saat ini masih menganalisis data untuk menetapkan apa yang terjadi.
Horrifying last moments of an ATR plane crash from Nepal in Pokhara that was bound for Kathmandu. All 72 people on board are dead. pic.twitter.com/4JZIvnThPQ
— Wajahat Kazmi (@KazmiWajahat)January 15, 2023
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!