Suasana Pagelaran Keraton Agung Sejagat Di Yogyakarta Pada 2019 (Foto: Twitter @erwitami)
Dream - Sebelum kasusnya mencuat, Keraton Agung Sejagat pernah membuat pagelaran seni. Acara ini dihelat di rumah kontrakan Toto Santoso yang berlokasi di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pagelaran itu turut mengundang pada penari Serimpi. Salah satu yang diundang bernama Nina.
Nina, bukan nama sebenarnya, menceritakan pengalamannya saat menari di Keraton Agung Sejagat. Cerita tersebut kembali disebarkan pengguna Twitter, Erwita Danu Gondohutami.
" Mau ikut cerita yang lagi viral ah. Temenku, sebut saja Nina, pernah nggak sengaja nari di acaranya Keraton Agung Sejagat," kata pemilik akun Twitter @Erwitami.
Nih videonya~
Cuma 2 detik soalnya dia sambil ngeri2 syedaap gitu katanya ???????? pic.twitter.com/u6aAowJdPn— Rr. Erwita Danu Gondohutami, S.I.P (@erwitami)January 16, 2020
Pengalaman tersebut awalnya diceritakan Nina di grup WhatsApp pada Oktober 2019. Erwita menyebut, Nina bersama tiga kawannya diminta tampil di acara itu.
" Waktu itu Mbak Nina dan kawan-kawannya disuruh pentas di angkringan di daerah Godean. Gak tahu acara apa cuma tiba-tiba suruh nari Serimpi gitu aja," kata dia.
Kecurigaan mulai terasa saat si permaisuri, Fanni Aminadia menyalakan dupa. Ternyata dupa tersebut bukan untuk sesajen.
" Temenku dah badmood parah karena waktu nari suruh kepalanya dikasih dupa. Ya kali dia mau. Sudah menyalahi aturan pakem dandan Jawa yang benar, berbahaya buat keselamatan kepala pula," tulis dia.
Nina memotret aktivitas pagelaran. Menurut Erwita, dandanan orang-orang di lokasi itu sungguh aneh.
Nina sempat dijadikan bahan bercandaan di grup pertemanan WhatsApp. Meski begitu, kata Nina, ada perbedaan yang cukup terlihat dari kegiatan mereka.
" Cuma sekarang kostumnya lebih fancy aja, nggak pakai klebet atau sayap merah gitu," kata Erwita menirukan Nina.
Dream - Toto Santoso dan Fanni Aminadia, raja dan ratu Keraton Agung Sejagat diamankan Polda Jawa Tengah. Dari pemeriksaan terungkap sejumlah fakta mengenai peran Toto sebelum menjadi raja.
Sebelum menjadi raja, Toto ternyata membuka angkringan di kontrakannya di Sleman, Yogyakarta, Dia mendirikan kontrakan tersebut sejak 2018 bersama komunitasnya.
Dilaporkan Merdeka.com, angkringan tersebut berdiri di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Rumah kontrakan ditempati Toto selama dua tahun.
" Pemilik kontrakan itu kebetulan budhe saya. Pak Toto sudah tinggal lebih kurang sekitar dua tahun di kontrakan tersebut," kata Bejret.
Rumah itu memiliki gapura yang terbuat dari bambu. Terpasang bendera merah putih di gapura tersebut.
© Merdeka.com
rumah kontrakan raja keraton agung sejagat di Sleman. ©2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Di bagian teras tampak logo berwarna kuning emas. Logo tersebut mirip dengan logo yang ada di Keraton Kerajaan Agung di Purworejo, Jawa Tengah.
Bejret menyebut Toto kerap berada di rumah kontrakan tersebut. " Sering di rumah. Biasanya mainan laptop di gazebo itu. Dari siang sampai pagi (subuh) di depan laptop terus," kata dia.
Angkringan yang dibuat Toto itu hanya melayani pembelian melalui aplikasi ojek online.
" Jadi yang beli ke situ (angkringan) ga ada. Biasanya pakai aplikasi ojek online. Kalau cuma satu maupun dua ya ada yang beli," urai Bejret.
© Istimewa
Raja dan permasuri Keraton Agung Sejagat
Sekretaris Desa Sidoluhur, Fajar Nugroho menerangkan pihak pemerintahan desa pernah memanggil Toto. Pemanggilan ini berkaitan dengan kegiatan Toto.
" Pernah ketemu tahun 2018. Pak Toto kita panggil ke sini (kantor desa). Kita minta penjelasan sebenarnya tempat itu mau digunakan untuk apa? Beliau menjawab akan mengembangkan semacam usaha angkringan," kata Fajar.
Seperti diketahui, Toto dan Fanni, yang dikenal sebagai raja dan permaisuri, bukanlah sepasang suami istri. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelda Daniel mengatakan, Toto dan Fanni sebagai teman dekat.
Dia mengatakan, nama panggilan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja dibuat saat Toto Santoso berperan sebagai raja Keraton Agung Sejagat yang namanya menjadi Toto Santoso Hadiningrat.
Toto mengukuhkan diri sebagai raja saat musim dingin Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dieng Aryadi Darwanto.
" Pasti, karena namanya sama Pak Totok itu, ratunya juga sama, ada namanya. Waktu itu sebelum prosesi mereka juga sempat bermalam di rumah tetua adat sini, dia dikasih pakaian kebesaran, masih disimpan sepertinya, karena ada rumbai-rumbai di belakang jadi enggak mau pakai," kata Aryadi, dilaporkan Planet Merdeka.
Prosesi pengukuhan raja dan doa bersama memperingati 1.000 tahun Raja Sanjaya dilakan sekitar pukul 22.00 WIB.
Doa Agar Tidur Nyenyak dan Mimpi Indah, Ketahui Juga Penyebab serta Tipsnya!
Terobos Pagi, Perkasanya Ibu 5 Anak Antar Sekolah
Review realme Pad mini, Tablet Mungil nan Powerful untuk Tingkatkan Produktivitas
BI Luncurkan 7 Uang Kertas Baru, Desain Makin Tajam dan Bahan Lebih Baik
Manfaat Vitamin C yang Banyak Dipakai Produk Skincare Buat Rambut
30 Ide Kata Kemerdekaan Indonesia ke-77, Cocok Diunggah ke Media Sosial
Cerita Eza Gionino Hadapi Cobaan Saat Sang Istri Melahirkan Anak ke-3
Kata Mutiara HUT RI ke-77, Semarakkan Hari Kemerdekaan yang Penuh Semangat Juang
Tata Cara Sholat Taubat Nasuha Bagi Pelaku Zina: Cara Bertaubat, Keutamaan, dan Doa
Potret Lawas Siswi SMP di Masjid Istiqlal, Warganet Salfok ke Cewek Ini Disebut Mirip Artis!