Akhilesh Kumar (Foto: Twitter/ANI)
Dream – Pesawat komersial Air India Express terjatuh saat mendarat di Bandara Internasional Calicut, India. Peristiwa yang terjadi pada Jumat, 7 Agustus lalu itu menewaskan 18 orang. Termasuk Kopilot, Akhilesh Kumar.
Namun, kabar duka ini tak langsung disampaikan pada istrinya, Megha, karena tengah hamil. Kabar kematian Akhiles itu dikhawatirkan akan mengganggu kehamilannya.
Setelah hampir satu hari Megha tak diberitahu terkait kematian suami tercintanya, akhirnya harus mendengar berita duka tersebut. Dan membuatnya belum bisa menerima kepergian sang suami.
“ Siapa dia?” tanya Megha putus asa saat melihat tubuh mendiang suaminya.
Pada 8 Agustus kemarin, sekitar 200 pilot dan anggota staf darat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir, ketika jenazah Akhilesh Kumar tiba dibandara. Ia kemudian dibawa ke rumahnya di Mathura melalui jalan darat.
Sesampainya dikediaman Akhilesh, sang istri masih tidak dapat menerima kematian suaminya.
“ Ini bukan Akhilesh. Tidak mungkin. Dia sekarang sedang berada di Nayati (rumah sakit) tempat kami harus pergi untuk menemui calon anak kami,” ucap Megha berulang kali.
Inilah yang menjadi alasan pihak keluarganya, tidak memberitahu Megha perihal kematian sang suami.
Megha masih bersikeras mengatakan bahwa suaminya saat ini sedang berada dirumah sakit. Megha bahkan menyebutkan bahwa suaminya telah meminta cuti mulai tanggal 21 Agustus nanti.
“ Terakhir kali kami melihatnya melalui video call,” ungkap kakak iparnya, Vijay.
Dan ketika tubuh Akhilesh akan dibawa untuk dikremasi, Megha begitu terpukul dan pingsan.
“ Apa yang akan terjadi pada anak kita?” tanya ayah Megha putus asa.
Jasad Akhilesh dikremasi di Moksha Dham Mathura. Sementara itu, tim medis dari rumah sakit distrik memeriksa Megha.
“ Dia baik-baik saja sekarang. Tapi beberapa kali pingsan,” kata seorang dokter.
Setelah proses kremasi selesai, kekosongan mulai mendatangi kediaman keluarga Megha. Ayah Akhilesh, Tulasi Ram Sharma, berharap pemerintah akan membantu keluarganya.
“ Ia gugur di garis terdepan darurat Covid-19. Dia seorang martir (orang berjuang hingga kematian menjemout),” katanya kembali mengenang.
(Sumber: indiatimes.com)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya