Xiao Li (shanghaiist.com)
Dream - Setelah mengalami koma selama setahun, seorang pria di sebuah rumah sakit di Shenzhen tersadar saat melihat selembar uang kertas 100 yuan (Rp 204 ribu).
Menurut iFeng News yang dikutip shanghaiist.com, Kamis 8 Januari 2015, pria bernama Xiao Li dari Pingu di Zhejiang tiba-tiba pingsan saat bermain game online di sebuah warung internet pada Agustus 2013.
Ia kemudian dikirim ke rumah sakit di Shenzhen dan masih belum sadar karena mengalami pendarahan otak yang serius.
Kata ahli bedah otak Xiao Li, dokter Liu, perdarahan spontan pasien disebabkan oleh bermain game online tanpa henti, ditambah dengan kurang tidur.
Pada Maret 2014, setelah koma selama 200 hari, perawat menyadari bahwa Xiao Li menunjukkan aktivitas meski sedikit. Dia nyaris tidak bisa menggerakkan jari-jarinya untuk mengambil sesuatu di dekatnya.

Awal tahun lalu, setelah melihat beberapa gerakan dari Xiao Li, seorang perawat mengambil selembar uang 100 yuan dari sakunya untuk menarik perhatian pria tersebut.
Seseorang yang berdiri di dekat perawat itu berkata kepada Xiao Li jika ia bisa menggunakan tangannya untuk mengambil uang itu, maka akan menjadi miliknya.
Hebatnya, Xiao Li mengangkat tangannya meski dengan gemetar, menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ia benar-benar sadar.
Meskipun memerlukan hampir lima menit untuk benar-benar sampai ke uang tersebut, gerakan Xiao Li dianggap sebagai tonggak besar dalam perjalanannya menuju pemulihan.
Dokter Liu menjelaskan bahwa sejumlah faktor telah memberikan kontribusi untuk kebangkitan Xiao Li, terutama bahwa ia masih muda dan dia menerima pengobatan yang tepat.
" Meskipun [Xiao Li] terjaga, kemampuannya untuk menggerakkan tangannya masih kurang baik. [Keluarganya] menggunakan lebih banyak uang untuk menarik perhatiannya untuk merangsang reaksinya," kata Liu.
Dalam beberapa minggu terakhir, Xiao Li telah mampu meraih uang tunai setiap kali ditawarkan dan telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk meninggalkan rumah sakit.
Ibunya mengatakan bahwa dia sekarang membiarkan Xiao Li bermain Fruit Slice di iPad miliknya. Dengan demikian ia lebih bisa melatih kemampuannya untuk menggerakkan jari-jarinya.
Namun demikian ibu Xiao Li menekankan bahwa ia tidak akan membiarkan puteranya untuk begadang bermain game online lagi.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
