Korban Meninggal Dunia Akibat Tsunami Selat Sunda (Foto: Baznas)
Dream - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kembali merilis data korban tsunami yang dipicu gelombang tinggi dari Selat Sunda, akhir pekan lalu.
Hingga pukul 17.00 WIB, Senin 24 Desember 2018, BNPB melaporkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 373 orang. Sementara korban yang masih belum ditemukan 128 orang serta 1.459 orang mengalami luka-luka.
" 5.665 orang mengungsi," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Dream.
Sutopo menjelaskan, lokasi terparah dari tsunami ini berada di daerah pesisir pantai barat Provinsi Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Ratusan rumah, hotel hancur akibat dihantam tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 lalu.
Menurut Sutopo, banyaknya korban meninggal dunia karena saat kejadian tak sedikit para wisatawan yang menghabiskan waktu libur panjangnya di pantai.
" Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," ucap dia.
Sutopo berujar, data ini masih bersifat sementara dan akan terus diperbaharui karena kemungkinan masih banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
Dream - Tsunami Anyer yang dipicu gelombang air dari Selat Sunda akibat erupsi Gunung Anak Krakatau diakui datang tanpa adanya peringatan dini terlebih dahulu. Kondisi ini menyebabkan masyarakat di sekitar lokasi tak sempat melakukan evakuasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusat dan dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwonugroho dikutip Dream dari cuitan akun Twitternya @Sutopo_PN, Senin, 24 Desember 2018.
" Tidak adanya peringatan dini tsunami di Selat Sunda pada 22/12/2018 malam," cuitnya.
Sutopo menjelaskan, tidak adanya peralatan sistem peringatan dini menyebabkan potensi tsunami tidak terdeteksi sebelumnya.
" Tidak terpantaunya tanda-tanda akan datangnya tsunami sehingga masyarakat tidak memiliki waktu evakuasi," tulisnya.
Diungkapkan Sutopo, jaringan bouy tsunami di perairan Indonesia sudah tidak beroperasi sejak 2012. Vandalisme, terbatasnya anggaran, kerusakan teknis menyebabkan tidak ada bouy tsunami saat ini.
" Perlu dibangun kembali untuk memperkuat Indonesia Tsunami Early Warning System," ujarnya.
Diakui Sutopo, Indonesia belum memiliki peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunung berapi.
Saat ini Indonesia baru memiliki sistem peringatan dini yang dibangkitkan gempa dan sudah berjalan baik. " Kurang dari 5 menit setelah gempa, BMKG dapat memberitahukan ke publik," ujarnya.
Melihat situasi tersebut, Sutopo menyerankan Indonesia harus membangun sistem peringatan dini yang diakibatkan longsor dan erupsi gunung api.
Dari catatannya, gempa yang menyebabkan longsor bawah laut yang memicu tsunami juga pernah terjadi di Maumere pada tahun 1992 dan tsunami Palu beberapa bulan lalu.
Indonesia diketahui memiliki 127 gunung api atau 13 persen dari jumlah populasi di dunia. Beberapa diantaranya gunung api berada di laut dan pulau kecil yang dapat menyebabkan tsunami saat erupsi.
" Tentu ini menjadi tantangan bagi PVMBG. BMKG, kementerian/lembaga dan perguruan tinggi membangun peringatan dini," ucap dia.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang