Kota Bogor Nol Kasus Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 13 Oktober 2021 16:22
Kota Bogor Nol Kasus Covid-19
Angka kematian harian juga nol kasus.

Dream - Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat perkembangan signifikan dalam penanganan Covid-19. Data terakhir pada Selasa, 12 Oktober 2021, Kota Bogor mencatat nol kasus baru.

" Hari Selasa ini nol penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Pasien yang masih menjalani perawatan masih 48 kasus. Sementara total kasus positif Kota Bogor mencapai 37.512 kasus.

Selain itu, tujuh kasus dinyatakan sembuh. Sehingga total pasien sembuh menjadi 36.941 kasus.

Tak hanya itu, kasus kematian harian juga nol pada Selasa. Sehingga total pasien meninggal bertahan di angka 523 kasus.

 

1 dari 4 halaman

Belum Bisa Turun Level

Meski demikian, Retno mengatakan capaian nol kasus Covid-19 belum bisa menjadi indikator Kota Bogor turun ke level 2 PPKM. Sebab, jika merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri, wilayah aglomerasi bisa turun level dilihat tidak hanya dari penurunan kasus, melainkan juga capaian vaksinasi di daerah.

" Jadi kalau Kabupaten Bogor belum 50 persen vaksinasi, maka masih di level 3," kata Retno.

Lebih lanjut, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ini mengingat pandemi belum selesai.

" Masyarakat tetap terapkan prokes, jangan lengah agar kasus Covid-19 di Kota Bogor terus melandai dan ayo ikuti program vaksinasi," ucap dia, dikutip dari Merdeka.com.

2 dari 4 halaman

Cara Satgas Cegah Potensi Covid-19 Gelombang ke Tiga Akhir Tahun

Dream - Potensi gelombang ke tiga Covid-19 di Tanah Air pada akhir tahun perlu diwaspadai. Peringatan itu disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Ganip Warsito, saat meninjau Posko Relawan Sulut Hebat Kompak Lawan Covid-19 di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Ia mengingatkan seluruh komponen di daerah harus mewaspadai potensi gelombang ke tiga Covid-19 di Tanah Air, yang menurut para ahli dapat terjadi di akhir tahun 2021.

" Ancaman gelombang ke tiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi di bulan Desember,” ujar Ganip, Selasa 12 Oktober 2021.

Bulan Desember bertepatan dengan dua momen besar, yakni Perayaan Hari Natal dan Tahun Baru, sehingga menurut Ganip berpotensi memicu keinginan masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah yang berpotensi terjadi penularan Covid-19.

3 dari 4 halaman

Pergantian Cuaca

Ilustrasi

Selain bertepatan dengan momen besar, pada akhir tahun nanti juga masih masuk dalam masa pergantian cuaca. Biasanya kondisi seperti itu turut memengaruhi daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang penyakit.

Oleh sebab itulah masa-masa tersebut disebut para ahli sebagai suatu ancaman peningkatan penularan Covid-19.

“ Karena di situlah saat Nataru (Natal dan Tahun Baru) adanya pergantian cuaca. Ini yang menjadi suatu ancaman peningkatan Covid-19,” terang Ganip.

4 dari 4 halaman

Cegah Gelombang ke Tiga Covid-19

Namun Ganip optimis bisa mencegah gelombang ke tiga pada momen Nataru. Menurutnya, kunci pencegahan dan mitigasi penularan Covid-19 sudah banyak diketahui, yakni penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi. Sementara itu pola penanganan yang tepat terhadap pasien juga sudah ditemukan.

Sebab, lanjut Ganip, dua dasar itu merupakan suatu hal yang harus senantiasa dilaksanakan demi mencegah terjadinya ledakan kasus Covid-19 di akhir tahun seperti prediksi para ahli.

“ Tapi saya yakin dengan kekuatan dan pola penanganan yang sudah ditemukan, maka kita boleh yakin Desember tidak akan terjadi gelombang ketiga,” jelas Ganip.

Tentu saja dengan memperkuat disiplin protokol kesehatan, tracing, tracking, treatment, serta vaksinasi Covid-19 jadi rumus penting pengendalian penularan virus corona.

" Perkuat protokol kesehatan, perkuat tracing, tracking, dan treatment-nya. Kemudian perkuat vaksinasinya. Tiga itu rumusnya. Kalau itu kita sudah oke, saya yakin kita bisa mengendalikan COVID-19 ini."

Beri Komentar