Kota Misterius di Bawah Laut Ini Bukan Buatan Manusia, Tapi...

Reporter : Eko Huda S
Senin, 4 Juli 2016 14:01
Kota Misterius di Bawah Laut Ini Bukan Buatan Manusia, Tapi...
Struktur ini mirip dengan kota yang hilang ditelan air laut.

Dream - Perairan di sekitar pulau Zakynthos, Yunani, menyimpan struktur misterius pada kedalaman 6 meter di bawah permukaan laut. Jika para turis snorkeling di sini, mereka pasti berpikir telah menemukan kota yang hilang.

Ya, situs yang mereka lihat itu memang terlihat seperti kota. Ada struktur bebatuan simetris, silinder, dan menyerupai mercu suar. Sehingga, siapa saja yang melihat pasti akan mengira itu adalah kota yang tenggelam.

Namun, tunggu dulu. Itu bukanlah kota buatan manusia. Menurut studi yang diterbitkan pada Marine and Petroleum Geology menyebut struktur itu jauh lebih keren.

Bangunan yang sepintas terlihat sangat jelas seperti dibangun oleh manusia itu ternyata sangat mengejutkan. Pembuatnya bukanlah manusia.

Para arkeolog yang meneliti struktur ini mulanya juga bingung. Mengira itu buatan manusia. Namun setelah menyelam ke bawah, mereka tak menemukan koin, tembikar, atau tanda-tanda lain kehidupan, yang biasa ditemukan pada kota-kota peninggalan peradaban kuno.

Para arkeolog pun harus bekerja lebih keras untuk mengetahu struktur apa gerangan yang tengah mereka teliti. Mereka harus mencari teori lain untuk menjelaskan “ pilar” dan “ jalan-jalan” di bawah laut itu.

 (ism)

1 dari 1 halaman

Ternyata Dibangun Oleh....

Ternyata Dibangun Oleh.... © Dream

Dream - Dan mereka menemukan bukti bahwa tak ada campur tangan manusia pada struktur itu. Semua terjadi secara alami, dibuat oleh bakteri di lautan.

Struktur itu mengandung mineral yang disebut dolomite, kalsium byproduct yang dihailkan oleh mikroba yang memakan metana. Ketika bakteri berkerumun di sekitar sumber gas, kotoran kalsium mereka bereaksi dengan metana untuk menghasilkan zat semen seperti yang membentuk struktur itu.

“ Pada dasarnya apa yang Anda lihat adalah sistim pembuangan bakteri yang memfosil,” kata penulis penelitian tersebut, Julian Andrews, dari University of East Anglia.

Rupanya, “ kota yang hilang” itu bukan menunjukkan adanya peradaban manusia kuno, melainkan bukti adanya kebocoran kuno dari gas yang menembus dasar laut.

Karena gas metana dari dasar laut bocor, maka lokasi itu menjadi tempat berkumpulnya mikroba. Sehingga menjadi fosil dalam berbagai bentuk, baik “ menara maupun “ jalanan”.

Saat ini, tak ada lagi kebocoran gas di sekitar wilayah tersebut. Kebocoran itu diduga terjadi pada 5,3 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu.

Struktur ini bukannya tak biasa. Namun biasanya ditemukan pada tempat yang lebih dalam lagi, di mana gas merembes ke dalam air. (Ism, Sumber: NDTV)

Beri Komentar