KTT-LB OKI, Pertemuan RI-Mesir Tak Bahas Rafah

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 6 Maret 2016 15:42
KTT-LB OKI, Pertemuan RI-Mesir Tak Bahas Rafah
Padahal Rafah selama ini dikenal sebagai akses menuju jalur Gaza dan sering kali ditutup situasi keamanan bergejolak di Palestina.

Dream - Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (KTT-LB OKI) menjadi ajang komunikasi bilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. Salah satu agenda bilateral penting yang dilakukan Indonesia ialah melakukan perundingan dengan Mesir.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan pertemuan dengan Mesir secara khusus menjadi usaha untuk menggalang peran aktif Mesir sebagai representasi negara Islam untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Sebab, menurut Retno, negara-negara anggota OKI seharusnya mendukung usaha untuk dukungan Palestina.

" Kami mendorong peran negara-negara Islam anggota OKI untuk peran aktif berperan dalam upaya perdamaian di Palestina," kata Retno, usai bertemu dengan Menlu Mesir Sameh Soukry, Minggu, 6 Maret 2016.

Soukry mengapresiasi penyelenggaran OKI ini. Dia berharap momen OKI di Jakarta ini akan menghasilkan dukungan bagi perdamaian di Palestina.

" Ini momen yang spesial untuk memperat kerja sama negara Islam di dunia. Mesir selama ini sudah mendukung proses perdamaian Palestina," kata Soukry.

Meski begitu, dalam pertemuan bilateral ini kedua negara tidak secara khusus membahas Rafah. Perbatasan Rafah selama ini dikenal sebagai satu-satunya jendela untuk melihat dunia luar bagi 1,9 juta warga Gaza Palestina.

" Itu (Raffah-red) tidak dibahas secara khusus, tapi secara umum ada dukungan untuk Palestina," kata juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.

Selama ini Mesir dikenal memiliki akses menuju Jalur Gaza yaitu Rafah. Mesir seringkali membuka atau menutup akses Rafah. Mesir mengklaim, keputusan membuka atau menutup itu untuk tergantung pada situasi keamanan di Semenanjung Sinai Utara.

Beri Komentar