BKSAP Tegaskan Konsistensi Parlemen OKI Dalam Mendukung Palestina Dan Reformasi Internal
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut mencakup berbagai isu penting yang dibahas dalam empat komite tetap PUIC, yakni politik, ekonomi, kebudayaan, dan hukum. Namun, isu Palestina menjadi sorotan utama dan menjadi pembahasan yang paling menonjol.
“ Alhamdulillah, kuorum tercapai. Kami langsung membahas seluruh agenda PUIC, termasuk empat standing committee. Namun yang paling menonjol adalah komitmen kita bersama untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mengutuk kekejaman zionis Israel,” ujar Mardani di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Mardani menambahkan bahwa perwakilan dari negara-negara besar seperti Iran dan Arab Saudi turut menegaskan urgensi solidaritas nyata terhadap rakyat Palestina, khususnya di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan.
“ Ini adalah momen yang sangat menentukan bagi saudara-saudara kita di Palestina. Kita harus hadir, kita harus bergerak, dan menunjukkan dukungan nyata,” ungkapnya.
Lebih jauh, Mardani juga menggarisbawahi perlunya negara-negara anggota OKI untuk memperkuat internal mereka. Menurutnya, perjuangan eksternal seperti membela Palestina harus dibarengi dengan pembenahan di dalam negeri masing-masing, terutama dalam membangun sistem pemerintahan yang bersih dan institusi yang tangguh.
Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “ Ibda’ binafsik” atau “ mulailah dari dirimu sendiri”, sebagai prinsip dasar yang harus dijalankan oleh negara-negara anggota OKI.
“ Kita tidak bisa terus menyalahkan pihak luar seperti Amerika atau Eropa, jika kita sendiri belum berbenah. Yang harus kita bangun terlebih dahulu adalah tata kelola pemerintahan yang baik, lembaga yang kuat, bebas korupsi, dan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” jelas politisi dari Fraksi PKS ini.
Ia juga menyoroti bahwa mayoritas negara anggota OKI merupakan negara berkembang yang memiliki potensi besar. Dengan reformasi kelembagaan yang tepat, negara-negara ini bisa berkembang menjadi kekuatan global yang mampu berkontribusi secara kolektif di tingkat dunia.
Pertemuan PUIC ini tidak hanya menjadi ajang pembahasan isu global seperti Palestina, tetapi juga forum strategis untuk pertukaran gagasan dan pengalaman antarparlemen negara-negara Islam. Diskusi dalam komite-komite tetap akan dilanjutkan keesokan harinya guna merumuskan kebijakan bersama yang konkret dan aplikatif.
Melalui pertemuan ini, PUIC menegaskan kembali posisinya sebagai wadah penting dalam memperkuat solidaritas umat Islam, baik dalam menghadapi tantangan global seperti krisis Palestina, maupun dalam memperbaiki kualitas pemerintahan dan institusi di negara-negara anggotanya.
“ Dengan kolaborasi dan tekad bersama, kita bisa mendorong kemajuan umat dan membawa pengaruh positif dalam kancah internasional,” tutup Mardani.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO