Perbanyak Baca Sholawat di Hari Jumat, Ini Kata Ulama

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 24 September 2016 18:04
Perbanyak Baca Sholawat di Hari Jumat, Ini Kata Ulama
Imam Syafi'i selalu mengucapkan sholawat setiap hari dan akan memperbanyak melantunkan sholawat pada hari Jumat, seperti tertuang dalam karyanya Al Umm.

Dream - Bersholawat atas Nabi Muhammad SAW merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Membaca sholawat adalah bagian dari perwujudan rasa cinta kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

Rasulullah sendiri bahkan pernah menyebut bakhil atau pelit. Julukan ini ditujukan kepada mereka yang tidak mau membaca sholawat tatkala nama Rasulullah Muhammad SAW disebutkan, seperti tertera dalam hadits diriwayatkan Imam Ahmad.

" Orang bakhil adalah orang yang bila disebut namaku, dia tidak bersholawat kepadaku."

Sholawat juga merupakan bentuk sapaan salam seorang Muslim kepada Rasulullah. Meski Rasulullah telah meninggal, ucapan sholawat seseorang tetap sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, seperti diterangkan dalam hadits yang juga diriwayatkan Imam Ahmad dan Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud RA.

" Allah SWT memiliki malaikat yang berkunjung ke bumi, mereka senantian menyampaikan salam dari umatku."

Lantas bagaimana jika memperbanyak sholawat di hari Jumat?

Hal ini menjadi kebiasaan yang dilakukan Imam Syafi'i, ulama rujukan mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i selalu mengucapkan sholawat setiap hari dan akan memperbanyak melantunkan sholawat pada hari Jumat, seperti tertuang dalam karyanya Al Umm.

" Saya suka membaca sholawat sebanyak-banyaknya kapanpun, tapi saya lebih banyak membacanya di hari Jumat dan malamnya, karena disunahkan.”

Pendapat ini diperkuat hadits yang diriwayatkan dari Aws Ibn Aws, seperti dikutip Abu Bakar Al Maruzi dalam kitab Al Jum'ah wa Fadhluha.

" Nabi bersabda, 'Jumat merupakan hari yang paling mulia, sebab pada hari itu Nabi Adam diciptakan dan dicabut nyawanya, dan sangsakala Kiamat juga ditiup pada hari Jumat. Karenanya, perbanyaklah sholawat kepadaku. Sejatinya sholawat kalian itu sampai kepadaku.' Kami berkata, 'Bagaimana bisa sampai kepadamu padahal Engkau telah tiada?' 'Bukankah jasadmu telah hancur?' tambah sahabat lainnya. 'Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan bumi untuk menghancurkan tubuh para nabi, jawab Nabi."

Selengkapnya...

Beri Komentar