Kuli Bangunan Ditagih Pajak Mobil Roll Royce Phantom Rp200 Juta

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 21 November 2019 14:00
Kuli Bangunan Ditagih Pajak Mobil Roll Royce Phantom Rp200 Juta
Berawal dari tak bisa mendaftar BPJS.

Dream - Petugas Badan Retribusi Pajak Kendaraan DKI Jakarta dan Samsat Polda Metro Jaya mendatangi rumah Dimas Agung. Lelaki ini dituduh mengemplang pajak mobil mewah.

Agung terkejut, karena tidak pernah membeli mobil mewah. Dia membalas pertanyaan petugas, " Mau ditaruh di mana juga mobilnya? Di sumur?"

Menurut Liputan6.com, petugas menunjukkan alamat rumahnya yang sama dengan alamat STNK mobil mewah pengemplang pajak. Tertera nominal Rp200 juta untuk pajak mobil merek Roll Royce Phantom milik Ari.

" Namanya Ari, itu mobil katanya harga Rp20 miliar, gimana mau punya mobil, rumah saya saja seperti ini," kata Agung.

Agung tetap mengaku tak punya mobil mewah itu. Sebab, kediamannya yang terletak di gang sempit di Jalan Mangga Besar IV P, Jakarta Barat, tidak mungkin menampung mobil tersebut.

Agung menuturkan, petugas yang berada di rumahnya percaya bahwa tak ada kebohongan dari pengakuannya.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan ini diminta membubuhi tandatangan dalam surat pemblokiran yang akan membersihkan namanya dari pengemplang pajak tak bertanggung jawab.

" Jadi ya semoga sekarang kalau ngurus apa-apa gitu sudah bisa, nama saya udah diblokir dari yang tertera di pajak mobil mewah itu bukan jadi data saya lagi," kata dia.

1 dari 5 halaman

KTP Pernah Dipinjam

Agung mengatakan, awal mula namanya dicatut pengemplang pajak sekitar dua hingga tiga bulan lalu. Saat itu dia hendak mendaftarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dari pendaftaran, Agung diberitahu tak bisa layak mendapat keringan BPJS karena punya kendaraan mewah.

Agung menduga telah dicurangi kawannya pada 2017. Waktu itu dia pernah meminjamkan KTPnya untuk membantu temannya yang ingin membeli motor.

" Teman saya tidak punya KTP, minta tolong pinjem ke saya, saya kasih," kata dia.

Setelah itu Agung merasa tak ada yang terjadi. Karenanya hidupnya pun berjalan biasa saja setelahnya. Hingga dua tahun setelahnya di 2019 datanglah tagihan pajak Rp 200 juta untuk Roll Royce Phantom.

Sumber: Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro

2 dari 5 halaman

Niat Blokir Motor di Samsat, Penjual Sepatu Bingung Tercatat Punya 3 Mobil Mewah

Dream - Bukannya senang, Edi Hartono malah terlihat sedih saat namanya tercatat sebagai pemilik tiga mobil mewah di kantor Samsat.

Bagaimana tidak bingung dan stres? Edi hanyalah seorang tukang penjual sepatu keliling di sekitar Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Menurut data di Samsat, nama Edi dipakai untuk membeli tiga mobil mewah. Masing-masing adalah Mercedes-Benz 220, Mercedes-Benz 190, dan supercar Ferrari Dino.

3 dari 5 halaman

Tahu Saat Akan Memblokir STNK

Edi memang patut kaget karena saat mengurus pemblokiran STNK di Samsat, namanya tercatat sebagai pemilik tiga mobil mewah tersebut.

Padahal, Edi mengaku hanya punya satu motor atas namanya sendiri. Dia ke Samsat untuk memblokir STNK karena motornya sudah dia jual.

" Saya awalnya punya motor tiga, tapi udah saya jual dua, dan tinggal satu, lalu saya ke Samsat sana untuk blokir motor dua yang saya udah jual, cuma saya gak baca bahwa disitu tertulis ada roda empat ada mobil satu Ferrari, dan dua mobil Mercedes Benz," kata Edi dikutip Dream dari Merdeka.com

4 dari 5 halaman

Semua Cocok dengan Data KTP-nya

Edi mengaku tidak habis pikir kenapa namanya bisa terdata sebagai pemilik tiga mobil mewah di Samsat.

Tetapi, ketiga kendaraan mewah itu benar-benar memang atas namanya. Tidak itu saja, mulai dari alamat hingga tanggal lahir juga atas nama Edi Hartono.

" Ya pokoknya semua yang ada di KTP saya," katanya setelah melihat data yang dibeberkan oleh petugas Samsat.

 

5 dari 5 halaman

Berawal dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) Bermasalah

Edi kemudian menceritakan bahwa pada tanggal 29 Oktober, dia mendapat pemberitahuan dari sekolah anaknya di SMPN 265 Kebon Baru.

Pihak sekolah memberitahukan bahwa Kartu Jakarta Pintar (KJP) anaknya bermasalah. Karena namanya tercatat memiliki banyak mobil mewah.

" KJP itu kan buat orang tidak mampu. Kalau orang tuanya punya lebih kendaraan ya anak tidak bisa dapat KJP," kata Edi.

Karena cemas anaknya tidak dapat subsidi pemerintah, Edi cepat-cepat mengurus KJP anaknya.

Edi masih belum tahu apakah subsidi pendidikan untuk anaknya sudah diberhentikan atau belum.

Menurut Edi, KJP biasanya akan cair tepat pada saat tanggal 20 atau sebelumnya.

(Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar