Kunjungan PM Belanda Khusus untuk Beri Selamat kepada Jokowi

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 8 Oktober 2019 08:00
Kunjungan PM Belanda Khusus untuk Beri Selamat kepada Jokowi
PM Belanda pernah janji akan kunjungi Indonesia tiap tiga tahun sekali.

Dream - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan bahwa salah satu agenda kunjungan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, adalah memberi selamat kepada Presiden Joko Widodo yang kembali terpilih memimpin Indonesia untuk periode ke dua.

" Beliau ingin mengkhususkan kunjungan kali ini sebagai congratulatory visit. Jadi untuk menyampaikan ucapan selamat kepada presiden setelah proses pemilu selesai, beliau terpilih, dan beliau (Jokowi) insyaallah dilantik 20 Oktober nanti," kata Retno dilaporkan Merdeka.com, Senin, 7 Oktober 2019.

Rutte bukan kali pertama datang ke Indonesia. Dia sebelumnya pernah berkunjung ke Indonesia pada 2013 dan 2016. Retno mengatakan, Rutte pernah menyatakan ingin mengunjungi Indonesia tiap tiga tahun sekali. " Dan janji itu dipenuhi," ucap dia.

Sementara, Rutte mengaku juga membicarakan kerja sama bidang ekonomi dengan Jokowi. Selama 2018, kata dia, nilai perdagangan Indonesia dan Belanda bernilai 3,8 miliar euro. Selain itu, pertemuan ini juga membahas isu kelapa sawit.

Indonesia dan Belanda juga sepakat membangun kerja sama di bidang pendidikan, pengelolaan air, kesehatan, hingga masalah pengelolaan sampah.

Rutte menyebut pada Juli mendatang, Indonesia dan Belanda akan menggelar pekan pendidikan bersama.

1 dari 5 halaman

Politisi Belanda Pembenci Islam Kini Jadi Mualaf, Allahu Akbar!

Dream - Joram van Klaveren, politisi mantan anggota parlemen sayap kanan Belanda, yang terkenal sangat membenci Islam membawa kabar mengejutkan. Selama bertahun-tahun mengkampanyekan menentang Islam, Klaveren memutuskan menjadi mualaf.

Klaveren sebelumnya tercatat sebagai salah satu petinggi di Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin tokoh kontroversial, Geert Wilders.

Dikutip dari Al Jazeera, van Klaveren mengaku keputusannya berubah setelah menulis buku anti-Islam. Selama proses penulisan, Van Klaveren menemukan banyak sekali informasi yang ternyata bertolak belakang dengan anggapannya selama ini tentang Islam.

Alhasil, buku yang dia tulis berubah menjadi bantahan bagi segala keberatan yang dimiliki kelompok non-Muslim terhadap Islam.

" Semua yang saya tulis pada titik ini adalah benar, dan saya meyakininya, lalu saya adalah Muslim de facto," kata Van Klavelen dalam wawancara dengan harian NRC.

2 dari 5 halaman

Bikin Geert Wilders Terkejut

Van Klaveren memeluk Islam sejak 26 Oktober tahun lalu. Tetapi, dia baru membuat pernyataan tentang identitas keagamaannya pada Senin, 4 Februari 2019.

Keputusan yang diambilnya bukan jalan singkat. Dia sudah melalui perjalanan panjang pencarian kebenaran yang mengantarkannya mengucap kalimat syahadat.

Keputusan tersebut membuat sejumlah pihak terkejut. Terutama pemimpin PVV, Geert Wilders, yang mengandaikan Van Klaveren seperti " seorang vegetarian yang bekerja di rumah jagal."

" Cerita yang luar biasa... seperti vegetarian yang bekerja di rumah jagal. Saya tidak punya kata-kata," kata Wilders.

Van Klaveren keluar dari partai Wilders pada 2014. Dia lalu mendirikan partai sayap kanan VNL namun gagal duduk lagi di parlemen lantaran kalah dalam pemilu 2017.

3 dari 5 halaman

Keputusan Luar Biasa

Mantan petinggi VNL, Jan Roos, mengapresiasi keputusan yang diambil Van Klaveren. Dia menilai keputusan tersebut sungguh luar biasa.

" Jika benar-benar tidak ada kaitannya dengan pemasaran buku, ini merupakan keputusan luar biasa untuk seseorang yang sangat banyak bicara mengenai Islam," kata Roos.

Apresiasi juga datang dari pejabat Dewan Masjid Maroko di Belanda, Said Bouharrou. Said bahkan mendoakan yang terbaik bagi van Klaveren.

" Sangat bagus terhadap orang yang begitu kritis terhadap Islam," kata Said.

4 dari 5 halaman

Polisi Berhijab di Belanda Tuntut Institusinya, Hasilnya...

Dream - Sarah Izat, operator telepon di kepolisian Rotterdam menuntut kebijakan kepolisian Belanda yang meminta personilnya tak mengenakan atribut keagamaan. Alasannya, personil polisi Belanda harus tampil 'netral' di depan publik.

Izat membawa aduan kebijakan itu pada Mei 2017. Dalam pengaduannya itu, Izat mengatakan larangan itu membuat karirnya terhambat dan dia merasa mendapat perlakuan diskriminasi.

Tetapi, pada Senin, 20 November 2017, Komisi Perundangan Belanda memutuskan memenangkan tuntutan yang diajukan Izat.

Para dewan komisi perundangan di Belanda mengatakan, pekerjaan Izat sebagai operator telepon polisi hanya berada di belakang meja.

" Ketika dia berbicara di telepon, warga sipil tidak dapat melihatnya. Melarangnya (mengenakan jilbab) tidak menambah niat bersikap netral," kata dewan. Hasil lainnya menyebutkan, polisi telah membuat 'perbedaan terlarang pada dasar agama'.

Dalam keputusannya, anggota komisi perundangan juga menyebut saat melakukan panggilan melalui video, hijab yang dikenakan Izat juga tak berpengaruh pada keputusan polisi. Sebab, tugas Izat hanya mencatat pernyataan yang disampaikan warga.

Usai putusan itu, Izat segera mengunggah kebahagiaanya di akun Twitter pribadinya.

 

5 dari 5 halaman

Memotivasi Polisi

" Kita menang! Pengadilan tinggi menegaskan: Saya memiliki hak untuk berseragam dan berjilbab. Ini berarti segalanya dan keuntungan ini milik kita semua! Siapa pun yang tahu bagaimana rasanya mengenakan hijab seperti saya, Causa Finita," tulis Izat.

Meski begitu, keputusan komisi perundangan itu tidak bersifat tidak mengikat. Institusi tempat Izat bekerja dapat mematuhi, namun juga sebaliknya.

" Kami akan menyukainya jika Komisi telah membuat keputusannya sedikit lebih luas, tapi kami puas dengan keputusan ini," Betul Ozates, pengacara Izat, kepada Al Jazeera.

" Saya harap ini memotivasi polisi untuk melihat dan mengubah kode etik yang melarang orang untuk memakai jilbab, terutama karena klien saya telah melakukan pekerjaannya selama berbulan-bulan sambil mengenakan jilbabnya," ucap Ozates. 

Seorang juru bicara polisi, pada siaran pers resminya mengatakan akan menimbang kembali keputusan tersebut.

" Polisi ingin menjadi organisasi yang netral, karena itulah kami mengambil keputusan komisi secara serius. Netralitas akan tetap menjadi aspek kunci dari kerja polisi," kata polisi. (ism) 

Beri Komentar