Labirin Misterius Ditemukan Di Bawah Gereja
Dream - Para arkeolog yang bekerja di situs Mitla yang terletak di Meksiko Selatan membuat penemuan sejarah yang mencengangkan.
Mereka menemukan labirin rahasia di bawah bangunan gereja Katolik. Labirin yang tersembunyi di bawah gereja ini seolah 'pintu masuk' ke dunia lain.
Menurut penelitian, labirin tersebut merupakan bagian dari bangunan kuno yang didirikan bangsa Zapotec lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Bangunan kuno tersebut digunakan sebagai kuil dan dikenal sebagai Lyobaa atau 'tempat peristirahatan'.
Selain labirin, para arkeolog juga menemukan makam yang menjadi bagian dari jaringan bawah tanah tersebut.
Makam-makam tersebut ditemukan pada kedalaman 5 sampai 8 meter di bawah permukaan tanah.
Untuk menemukan struktur bawah tanah dan mengungkap rahasia yang tersembunyi di dalamnya, para arkeolog menggunakan tiga metode pemindaian.
Ketiga metode pemindaian tersebut adalah radar penembus tanah untuk mengukur pantulan gelombang elektromagnetik dan tomografi resistivitas listrik untuk mengukur arus listrik.
Selain itu para arkeolog juga menggunakan metode pemindaian tomografi kebisingan seismik untuk mengukur gelombang seismik.
Dengan menggabungkan data dari teknik-teknik ini, tim arkeolog berhasil membuat peta yang menggambarkan kondisi di bawah tanah secara komprehensif.
Saat ini, ada gereja berdiri di situs tersebut yang dibangun para misionaris yang datang di area tersebut.
Setelah diteliti ternyata altar di gereja itu menyembunyikan pintu masuk ke labirin bawah tanah yang sekarang telah dipetakan.
Pintu masuk ke Lyobaa tersebut telah didokumentasikan para misionaris sebelum mereka menutupnya dengan membuatkan altar pada pintu masuknya.
Catatan-catatan dari tahun 1674 oleh pastor Dominika Francisco de Burgoa menggambarkan sebuah kuil bawah tanah di tempat itu.
Dari catatan tersebut terungkap ada empat ruang yang luas dan saling berhubungan, serta beberapa gua dan lorong-lorong jauh di bawah tanah.
Lyobaa diperkirakan digunakan sebagai tempat melakukan ritual sampai akhir abad ke-15 sebelum bangsa Spanyol mengusir suku Aztec dari wilayah tersebut.
Labirin kemudian menjadi misteri selama ratusan tahun sebelum akhirnya terungkap berkat teknik pencitraan 3D terbaru.
Penelitian Lyobaa ini bukan hanya soal menemukan monumen-monumen kuno, tapi juga tentang risiko seismik dan geologis terhadapnya.
Dengan begitu, para peneliti bisa memastikan kelestarian monumen-monumen kuno agar bisa terus dipelajari oleh generasi mendatang.
Sumber: Science Alert
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur