26 Kota di Jawa-Bali Turun Level PPKM, Menko Luhut Ajak Bermasker Jadi Budaya

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 10 Agustus 2021 07:01
26 Kota di Jawa-Bali Turun Level PPKM, Menko Luhut Ajak Bermasker Jadi Budaya
Luhut mengimbau masyarakat mulai membiasakan diri memakai masker.

Dream - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Luhut mengimbau masyarakat mulai membudayakan memakai masker dalam kesehariannya. Imbauan ini disampaikan karena dalam beberapa tahun ke depan masyarakat Indonesia harus mulai membiasakan diri akan hidup dengan masker.

" Kita mungkin akan hidup dalam tahun-tahun ke depan dengan masker ini," ujar Luhut, dalam konferensi pers disiarkan kanal Sekretariat Presiden.

Saat ini, kata Luhut, tingkat kepatuhan memakai masker mencapai 82 persen. Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan pada Februari 2021.

Sedangkan perkembangan PPKM Level 4 di Jawa-Bali menunjukkan perkembangan cukup baik. Penularan kasus Covid-19 mengalami penurunan.

" Penurunan telah terjadi 59,6 persen dari puncak kasus 15 Juli 2021. Momentum cukup bai ini harus terus dijaga," terang Luhut.

 

1 dari 6 halaman

26 Daerah Jawa-Bali Turun Level PPKM

Luhut mengatakan terdapat 26 daerah di Jawa-Bali yang turun level PPKM. Kondisi ini, kata dia menunjukkan perbaikan yang signifikan.

" Penerapan PPKM Level 4 dan Level 3, terdapat 26 kota kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3," kata dia.

Luhut melanjutkan penurunan terjadi di hampir sebagian besar wilayah aglomerasi di Jawa-Bali. Meski demikian, masih ada beberapa daerah yang menunjukkan kasus tinggi sehingga Pemerintah akan melakukan intervensi.

" Tim sedang bergerak ke sana," kata dia.

 

2 dari 6 halaman

PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 16 Agustus 2021

Dream - Pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa dan Bali sampai 16 Agustus 2021. Meski tetap diperpanjang, pemerintah memastikan angka kasus Covid-19 di Jawa dan Bali menunjukkan perbaikan dalam dua pekan terakhir.

" Atas arahan Bapak Presiden, maka PPKM Level 4 di Jawa-Bali diperpanjang sampai 16 Agustus 2021," ujar Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam konferensi pers disiarkan kanal Sekretariat Presiden pada Senin malam, 9 Agustus 2021.

Luhut mengatakan setiap langkah yang diambil Pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek. Juga telah mempertimbangkan masukan dari berbagai ahli.

" Dengan struktur penanganan sekarang ini, menurut hemat saya, sudah sangat baik," kata Luhut.

Menurut Luhut, kondisi di Jawa dan Bali dalam penanganan Covid-19 telah menunjukan perbaikan. Angka penurunan terjadi baik pada perkembangan kasus baru maupun tingkat keterisian rumah sakit.

" Penurunan kasus dan keterisian rumah sakit juga sudah terjadi di seluruh wilayah aglomerasi kecuali di Malang Raya dan Bali," kata dia.

3 dari 6 halaman

Bakal Pantau Langsung Malang Raya dan Bali

Khusus dua wilayah aglomerasi ini, Luhut menyatakan pihaknya akan segera memantau kondisi di lapangan. " Saya akan segera mengunjungi dua daerah ini," kata dia.

Sedangkan untuk angka kematian, Luhut juga menyampaikan terjadi penurunan cukup baik. Namun, angka mobilitas justru menunjukkan peningkatan.

Terkait ini, Luhut mengatakan pihaknya akan terus memantau pergerakan manusia untuk menekan angka Covid-19. Pengawasan akan dilakukan dengan melibatkan Facebook, Google, maupun NASA.

" Kami sekarang terus bekerja keras untuk mengharmonisasi data," kata Luhut.

4 dari 6 halaman

PPKM Level 4 Akan Berakhir Hari Ini, Setop atau Lanjut? Ini Sinyal-Sinyal Jokowi

Dream - PPKM Level 4 akan berakhir hari ini setelah sebelumnya kembali diperpanjang mulai 3 Agustus 2021. Belum diketahui apakah program tersebut bakal dilanjut atau dihentikan.

PPKM Level 4 awalnya diterapkan di Jawa dan Bali terhitung mulai 25 Juli 2021. Langkah ini sebagai pengganti PPKM Darurat untuk memperketat mobilitas agar lonjakan penularan Covid-19 dipicu varian Delta dapat ditekan.

PPKM Level 4 ini sempat diperpanjang pada 3 hingga 9 Agustus 2021. Penerapannya diperluas hingga luar Jawa-Bali.

Pemicunya, terjadi lonjakan kasus penularan Covid-19 di luar Jawa-Bali. Sementara Jawa-Bali justru menunjukkan tren melandai.

Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan seluruh pejabat negara di pusat dan daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, dalam dua pekan terakhir, lonjakan kasus Covid-19 bergeser ke luar Jawa-Bali.

" Selama dua minggu terakhir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa-Bali, terus meningkat," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas evaluasi perkembangan Covid-19, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

5 dari 6 halaman

Covid-19 Lima Provinsi Luar Jawa-Bali Melonjak Tinggi

Merujuk data Kementerian Kesehatan, Jokowi mengatakan terdapat lima provinsi yang mencatatkan penambahan kasus cukup tinggi. Kelimanya yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.

Dia menyinggung data per 25 Juli, luar Jawa-Bali memiliki kontribusi 13.200 kasus harian. Secara nasional, angka ini sekitar 34 persen.

Tetapi pada 1 Agustus, jumlah kasus baru luar Jawa-Bali malah meningkat menjadi 13.589 kasus. Ini sekitar 44 persen dari total kasus Covid-19 harian nasional.

Kenaikan kembali terjadi pada 6 Agustus, dengan jumlah kasus luar Jawa-Bali mencapai 21.374, meningkat 10 kali lipat. Dilihat skala nasional, angka ini berkontribus sebanyak 54 persen.

" Hati-hati kenaikan dalam dua minggu ini," kata Jokowi.

 

6 dari 6 halaman

Tekankan Tiga Langkah Penanganan

Terkait dengan penanganan, Jokowi menekankan tiga aspek yang perlu dijalankan di luar Jawa-Bali. Dia menilai tiga jalan ini sudah sukses diterapkan daerah di Jawa-Bali dalam menekan lonjakan kasus.

Langkah pertama yaitu menekan mobilitas masyarakat. Jokowi menyatakan mobilitas masyarakat perlu dibatasi untuk mencegah penularan.

" Artinya mobilitas manusianya yang direm, paling tidak dua minggu," kata dia.

Langkah kedua, testing dan tracing perlu ditingkatkan. Jika terdapat satu orang positif Covid-19, maka pelacakan kontak perlu langsung dijalankan.

" Segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini, merepons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan, kalau enggak orang yang punya positif udah kemana-mana, nyebar kemana-mana. Segera temukan," kata Jokowi.

Langkah selanjutnya, menjalankan isolasi terpusat. Jokowi pun meminta seluruh pemerintah daerah menyediakan fasilitas isolasi terpusat.

" Ini tugasnya gubernur, bupati, wali kota untuk menyiapkan isolasi terpusat di kota masing-masing," kata dia.

Sedangkan untuk penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, Jokowi mendorong pemanfaatan telemedicine atau konsultasi medis lewat telepon. Dia juga meminta pemda bekerja sama dengan IDI dalam penanganan pasien Covid-19.

" Libatkan Ikatan Dokter Indonesia, ini terutama dalam penanganan pasien," kata dia.

Beri Komentar