Masa Kecil Panji Gumilang Di Gresik, Pejuang Di Dunia Pendidikan (Youtube Liputan6 SCTV)
Dream - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, menuai kontroversi karena pernyataan dan ajarannya yang dianggap menyimpang.
Namun, keluarga Panji justru menyebut bahwa berita itu tidak benar. Mereka mengenal sosok Panji Gumilang yang berbeda dari yang diberitakan akhir-akhir ini.
Panji yang lahir di Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur. Dia dibesarkan di keluarga sederhana yang menempati rumah berukuran 10x50 meter yang didominasi oleh kayu tua.
Pada dinding ruang tamu masih terpajang banyak foto Panji Gumilang bersama para tokoh. Salah satunya foto bersama mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao.
Panji Gumilang bukanlah nama lahirnya. Nama tersebut disematkan setelah Panji menikah dengan wanita asal Banten.
“ Nama aslinya Abdus Salam. Nama Panji Gumilang dari Kiai Banten setelah nikah dengan orang Banten. Sama seperti adiknya saudara ketiga Yusuf Datok Agung Sidayu. Nama Datok Agung Sidayu juga berasal dari Thailand,” kata Munawwir (66), warga Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, dikutip dari merdeka.com, Senin 26 Juni 2023.
Dia menjelaskan, sejak kecil anak kedua dari empat bersaudar itu bersekolah di desa setempat. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Dukun yang sekarang menjadi SDN Kalirejo.
Panji, kemudian melanjutkan pendidikan agama di Pondok Maskumambang dan Ihyaul Ulum. “ Kalau pagi sekolah formal di Maskumambang, siangnya diniyah di Ihyaul Ulum,” ucapnya.
Setelah lulus, Panji Gumilang melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Pondok Gontor.
Di sana, Panji sering kerap menjadi imam masjid dan khotib sholat jumat. Di sela kesibukan ia juga mengajar mengaji warga dusun.
“ Saya termasuk muridnya. Sistem mengajarnya sangat menyenangkan. Tidak pernah menampakkan organisasi. Menerangkan agama tidak pernah menampakkan kelompok. Netral orangnya,” kata Munawwir.
Panji Gumilang pun melanjutkan jenjang kuliah di Jakarta meski tidak pernah izin dengan orangtuanya.
Setelah belajar di Jakarta, Panji menjadi seorang pendidik yang sukses hingga membangun pondok Al-Zaytun.
“ Panji punya empat saudara, Panji anak kedua. Pertama Muhlisa, ketiga Yusuf Datok Agung Sidayu, ada di Jakarta menjadi kontraktor. Keempat, Abdul Wahib Rosyidi mantan Kades dua periode,” imbuh dia.
Munawwir menuturkan, Panji Gumilang mendirikan ponpes Al-Zaytun di Indramayu pada 1992.
“ Sekitar tahun 1992 mendirikan pondok di Indramayu. Setahu saya Panji punya kepedulian di dunia pendidikan. Tidak pernah ajak yang aneh dan tidak pernah mempromosikan gerakannya. Warga pun tidak ada rasa curiga,” ungkapnya.
Ketua RT 2 RW 1 Dusun Siraman, Mahsun (60) menyebut, ayah Panji Gumilang merupakan orang terpandang di daerah itu. Ayahnya bernama Imam Rosyidi, dulunya seorang kades yang tidak ada bandingannya.
“ Ketuanya kades ya itu. Besar tinggi gagah, elegan. Termasuk awal mula listrik, dan pengairan (terjadi) pada masa ayah Panji,” ujarnya.
Kemudian kakeknya, H Abdur Rahman juga orang kaya se-Kecamatan Dukun dan memiliki tanah yang sangat luas. Hingga salah satu tanahnya dibangun masjid dan diberi nama Baitur Rahman.
Sementara itu, adik Panji Gumilang, Abdul Wahib menyatakan pemberitaan ajaran menyimpang di Pondok Pesantren Al-Zaytun disebutnya adalah fitnah.
Orang-orang bisa melihat pribadi Panji Gumilang, tidak seperti yang ramai dibicarakan selama ini.
" Banyak fitnah. Banyak video yang dipotong-potong diberitakan tidak benar, disampaikan tidak benar. Dia sejak kecil seorang pendidik. Pejuang di dunia pendidikan," kata dia.
Bahkan setiap Idul Fitri atau punya hajatan keluarga, Panji Gumilang menyempatkan diri untuk pulang. Panji Gumilang selalu pulang meski hanya sebentar satu sampai dua hari saja.
Ketika Idul Adha pun disebutnya selalu menyumbang sapi. Tahun ini, katanya, sudah ada dua sapi yang dikirim beserta beras dan minyak goreng untuk dibagikan ke masyarakat sekitar.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah