Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Kemenag)
Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan doa semua agama dalam acara Kementerian Agama bersifat internal. Dia juga menjelaskan hal itu masih sebatas saran.
" Itu kan bersifat internal di lingkungan Kemenag. Itu pun hanya untuk kegiatan berskala besar, seperti seperti munas (musyawarah nasional)," ujar Gus Yaqut, dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Gus Yaqut, saran yang dia sampaikan saat pembukaan Rapat Kerja Nasional Kemenag itu didasarkan pada asumsi Kemenag adalah lembaga yang menaungi semua agama. Tidak hanya satu agama, yaitu Islam saja.
" Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama, Islam saja," kata dia.
Karena itulah, Gus Yaqut menilai perlu adanya doa semua agama sebagai representasi setiap pemeluk agama di lingkungan Kemenag. Dia juga mengingatkan Indonesia adalah negara yang dibangun oleh semua umat beragama.
" Negara ini didirikan oleh banyak agama, bukan Islam saja," kata dia.
Dream - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, meminta agar setiap kali agenda internal Kemenag dibuka dengan doa dari semua agama. Dia mengingatkan, Kemenag merupakan institusi pemerintah yang menaungi tidak hanya satu namun semua agama.
Hal ini disampaikan Gus Yaqut ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag yang dijadwalkan berlangsung mulai Senin hingga Rabu, 5-7 April 2021.
Dia mengapresiasi pembacaan ayat-ayat suci Alquran dalam pembukaan tersebut, sebagai bentuk pencerahan.
" Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," ujar Gus Yaqut, disiarkan kanal YouTube Kemenag RI.
Dia menyatakan pernyataan itu sebagai otokritik terhadap Kemenag yang selama ini hanya menggunakan doa Islam setiap kali membuka dan menutup acara internal. Dia ingin Kemenag menjadi rumah semua agama.
" Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat ormas kegiatan agama, ormas Islam Kementerian Agama," kata Gus Yaqut.
Dia menekankan Rakernas Kemenang bukan semata membahas urusan agama Islam.
" Kita sedang melakukan Rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," kata dia.
Lebih lanjut, Gus Yaqut mengingatkan Kemenag harus menjadi contoh dalam moderasi beragama. Jangan sampai kampanye moderasi gencar digalakkan Kemenag namun pada praktiknya justru berseberangan.
" Ini otokritik, jangan sampai muncul paradoks. Jadi kita ingin kementerian ini melayani semua agama, tetapi dalam perilaku kita tidak mencerminkan itu," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
