Mendagri Ingatkan Anies Soal Lockdown

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 17 Maret 2020 17:43
Mendagri Ingatkan Anies Soal Lockdown
Tito menyebut masukan Gubernur DKI Jakarta sistematis.

Dream - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pertemuan membahas seputar isu karantina untuk mencegah penularan virus corona, Covid-19.

Tito menegaskan, keputusan untuk melakukan karantina satu wilayah berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

" Kita sampaikan ke Pak Gubernur tadi tentang karantina kewilayahan, karena menyangkut aspek ekonomi. Maka selain dari UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan itu, untuk pembatasan wilayah dan pembatasan sosial dalam jumlah besar itu kewenangan pemerintah pusat," kata Tito di Balai Kota DKI yang didampingi Anies Baswedan seperti dilaporkan Merdeka.com, Selasa, 17 Maret 2020.

Tito mengatakan, keputusan lockdown satu wilayah akan berkaitan langsung dengan urusan moneter dan fiskal negara.

Sehingga, jika akan dilakukan karantina kewilayahan harus mengkoordinasikan hal itu dengan Presiden Joko Widodo, serta Ketua Gugus Tanggap Covid-19, Doni Munardo.

Selain membicarakan soal lockdown, Tito juga meminta Anies berkoordinasi dengan sejumlah Kepala Daerah penyangga Jakarta, ketika mengambil kebijakan terkait pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Permintaan itu menyusul menumpuknya antrean penumpang bus Transjakarta pada Senin, 17 Maret 2020.

1 dari 5 halaman

Masukan Anies Sistematis

Tito memahami soal langkah Anies yang sempat membatasi jumlah armada transportasi publik sebagai social distancing. Tetapi, kebijakan ini dicabut setelah adanya evaluasi penumpang yang membludak di sejumlah halte dan stasiun.

" Pak Gubernur menyampaikan masukan, yang perlu dikoordinasikan dengan wilayah lain. Karena banyak masyarakat dari provinsi lain yang datang ke Jakarta atau dari Jakarta datang ke provinsi lain," ujar dia.

Tito juga memastikan segala masukan yang diutarakan Anies akan disampaikan kepada Gugus Tugas Tanggap Covid-19. Menurut Tito, usulan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap cukup sistematis

" Masukan Pak Gubernur tadi, yang saya lihat sistematis, ini nanti akan saya sampaikan kepada gugus tugas," kata dia.


Sumber: Merdeka.com

2 dari 5 halaman

Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 26 Orang Menjadi 172 Kasus

Dream - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien positif virus corona baru, Covid-19, di Indonesia bertambah. Saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit berjumlah 172 orang.

" Kemarin saya cek lagi, ada penambahan kasus di sore sampai malam hari, sebanyak 12 kasus. Sehingga sampai tanggal 15 menjadi 146 kasus. Tanggal 15 dari pagi sampai malam ada penambahan 26 orang," kata Yuri, dari keterangan pers yang ditayangkan lewat media live streaming, Selasa, 17 Maret 2020.

Yuri mengatakan, penambahan itu berdasar hasil spesimen yang diperiksa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan dan Universitas Airlangga. Balitbang menyatakan 20 spesimen pasien dinyatakan positif.

" Dan ditambah 6 orang dari spesimen yang diperiksa Universitas Airlangga," kata dia.

Yuri mengatakan, penambahan terbanyak berasal dari empat provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

3 dari 5 halaman

Kondisi di Jakarta

Menurut Yuri, DKI Jakarta menjadi sebaran pasien dengan status positif terbanyak statusnya sebagai pintu gerbang masyarakat dari berbagai wilayah.

" Kita memaklumi pintu gerbang, pintu masuk di DKI cukup besar. Kemudian mobilitas penduduk tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak kasus-kasus positif juga besar," ujar dia.

Terkait jumlah pasien positif corona yang meninggal dunia, Yuri mengatakan, jumlahnya masih tetap sebanyak 5 orang. Sementara 172 pasien positif corona dipastikan telah mendapat perawatan di rumah sakit.

" Sementara ada puluhan lagi yang hasilnya masih negatif, dan gejalanya tidak terlalu berat dan kita sarankan untuk self isolated di rumah," kata dia.(Sah)

4 dari 5 halaman

46 Jemaat Gereja Positif Corona Gara-gara Air Garam

Dream - Aktivitas aneh dilakukan sebuah gereja di Korea Selatan. Mereka menyemprotkan air garam ke dalam mulut para jemaatnya.

Keyakinan keliru itu dipercaya dapat bagian dari disinfektan. Tapi, akibat kondisi itu malah mengakibatkan 46 jemaat gereja terinfeksi Covid-19.

Gambar video dari Gereja Komunitas Sungai Rahmat di Provinsi Gyeonggi, di selatan Seoul, menunjukkan seorang pejabat gereja menempelkan botol semprotan ke dalam mulut satu pengikut satu demi satu.

Praktik itu dilakukan selama pertemuan yang dihadiri sekitar 100 pengikut pada 1 Maret 2020 dan 8 Maret 2020.  Mereka yang terinfeksi termasuk pendeta dan istrinya.

" Sudah dipastikan, mereka meletakkan botol semprot di dalam mulut seorang pengikut yang kemudian dikonfirmasi sebagai pasien, sebelum mereka juga melakukan hal yang sama untuk pengikut lain, tanpa mendisinfeksi penyemprot," kata Lee Hee-young, Kepala Gugus Tugas penanganan virus corona Provinsi Gyeonggi, dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 17 Maret 2020.

" Ini membuat virus menyebar tak terhindarkan," kata dia.

" Mereka melakukannya karena kepercayaan salah bahwa air asin membunuh virus," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Terlalu Dini untuk Bersantai

Akibat wabah ini, gereja ditutup dan semua orang percaya yang menghadiri sesi doa menjalani tes.

Kasus-kasus baru telah memicu kewaspadaan pemerintah Korea Selatan untuk mendeteksi klaster virus baru, terutama di daerah kota, bahkan ketika telah berhasil memperlambat penyebaran infeksi.

Korea Selatan mengkonfirmasi 74 kasus baru pada hari Senin, sehingga total pasien yang positif corona menjadi 8.236.

" Masih terlalu dini untuk bersantai," kata  Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye Kyun. “ Pemerintah akan memusatkan upayanya untuk mencegah infeksi tiap klaster.”

Beri Komentar