Ilustrasi Lembah Panjshir (Foto: Shutterstock)
Dream - Sejak menduduki Istana Kepresiden Afghanistan di Kabul, pada 15 Agustus 2021 lalu, Taliban telah menyapu wilayah negara tersebut dengan kecepatan luar biasa.
Saat ini, Taliban telah merencanakan pemerintahan baru. Namun di sela-sela rencana tersebut, masih ada duri besar yang menghambat pengumuman kekuasaan terbaru yakni sebuah lembah kecil perlawanan anti-Taliban di timur laut ibu Kota bernama Panjshir. Wilayah tersebut menolak untuk menyerah meski telah sepenuhnya dikepung.
Pemimpin senior Taliban, Amir Khan Motaqi sebelumnya meminta penduduk Lembah Panjshir untuk berdamai dengan Taliban, namun permintaan tersebut ditolak.
Jadi apa sebeneranya yang terjadi di Lembah Panjshir? Haruskah Taliban Khawatir? Siapa sosok dibalik perjuangan di lembah tersebut.
Dikutip dari BBC, Senin 12 September 2021, lembah tersebut telah menjadi rumah bagi Front Perlawanan Nasional (NRF). Merupakan sebuah kelompok multi-etnis yang terdiri dari militan dan mantan anggota pasukan keamanan Afganistan yang berjumlah ribuan.
NRF diketahui telah didukung oleh mantan wakil presiden Afghanistan Amrullah Saleh, tetapi pemimpinnya yakni Ahmad Massoud, 32 tahun. Merupakan anak dari Ahmad Shah Massoud yang dikenal sebagai " Singa Panjshir" .
Ahmad Shah Massoud tidak hanya mencegah invasi Soviet pada 1980-an, tetapi juga mencegah Taliban di tahun 1990-an. Massoud dibunuh dua hari sebelum serangan teror 9/11 di Amerika Serikat.
Sang putra yang merupakan lulusan King's Collage London dan Akademi Militer Sandhurst bertekad melakukan perjuangan serupa dan melawan Taliban. Diketahui dirinya tidak hanya mencari dukungan dari dalam negeri, tetapi ke penjuru dunia.
Pada awal tahun ini, ia diketahui bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang nampaknya akan membentuk sekutu internasional ketika penarikan AS semakin dekat.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Massoud memperingatkan bahwa Taliban tidak akan berubah. Sehingga dirinya harus mempertahankan apa yang telah dimiliki Afghanistan saat ini.
" Demokrasi, hak, dan kebebasan seluruh warga tanpa memandang ras serta jenis kelamin harus dipertahankan," ujarnya.
Meski Taliban sudah sempat mengatakan Afghanistan merupakan rumah bagi seluruh warga Afghanistan, para warga di Lembah Panjshir tetap meragukan hal tersebut. Peristiwa ini tentunya menjadi salah satu citra buruk untuk menunjukkan 'Afghanistan' yang baru.
Meski Taliban dan NRF telah bernegosiasi dan menolak adanya perang, tetapi keduany belum mencapai kesepakatan. Taliban mengaku telah mengirim ratusan pejuang tetapi Panjshir sudah siap.
Menurut kantor berita AFP, para militan Taliban berhasil mencapai tepi lembah dan disambut oleh senapan mesin, mortir, dan penembakan dari pos pengawasan. Kedua belah pihak telah mengklaim adanya korban jiwa namun jumlahnya sulit dipastikan.
Klaim Taliban telah menguasai daerah-daerah tertentu juga dibantah oleh NRF. Taliban juga mencoba untuk memotong jalur pasokan ke lembah guna perlawanan menyerah.
Panjshir adalah salah satu provinsi terkecil di Afghanistan dan merupakan rumah bagi sekitar 150.000 dan 200.000 orang, tersembunyi di balik puncak gunung yang menjulang 9.800 kaki (3.000 meter) di atas Sungai Panjshir.
Pada tahun-tahun yang damai, orang-orang berbondong-bondong ke lembah, tertarik oleh pemandangan yang menakjubkan dan keamanannya.
Ini adalah rumah untuk orang dari berbagai etnis, dengan kelompok terbesar adalah etnis Tajik. Penduduk lembah memiliki reputasi keberanian berkat melawan orang luar.
Lembah - yang secara historis dikenal dengan permata dan pertambangannya - diuntungkan dari investasi dalam beberapa tahun terakhir. Dalam dua dekade terakhir, bendungan pembangkit listrik tenaga air dan ladang angin telah dibangun, serta jalan dan menara radio.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik