Mengerikan, 2.500 Warga India Jadi Korban Suntikan Vaksin Covid-19 Palsu

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 29 Juni 2021 10:00
Mengerikan, 2.500 Warga India Jadi Korban Suntikan Vaksin Covid-19 Palsu
Para korban tidak tahu telah disuntik larutan garam.

Dream - Kepolisian India mengungkap kasus penipuan dengan modus vaksin palsu. Sedikitnya 2.500 orang menjadi korban, dengan rincian 2.000 di Mumbai dan 500 di Kolkata.

Bahkan pada kasus tertentu, ada korban yang sampai cacat. Sedangkan dari hasil pemeriksaan terhadap korban, mereka mengira disuntik vaksin yang ternyata hanya larutan garam.

Sepuluh orang telah ditangkap, termasuk dua dokter di sebuah rumah sakit swasta di Mumbai. Sementara laporan media setempat menyebut vaksinasi dengan vaksin palsu itu digelar di sembilan lokasi.

Polisi di Kolkata telah menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pengawai negeri bergelar master bidang genetika. Pelaku dilaporkan menjalankan aksinya dengan delapan kamp vaksinasi palsu.

Polisi mengatakan setidaknya 250 orang difabel dan transgender disuntik di satu tempat. Secara total, hampir 500 orang mungkin telah diberikan suntikan palsu di seluruh Kolkata.

1 dari 2 halaman

Modus Ganti Label

Pejabat Kolkata, Atin Ghosh, mengatakan, botol-botol yang disita diberi label mengandung vaksin AstraZeneca, yang dicap di India sebagai Covishield.

" Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yaitu Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru, dan darah," ujar Ghosh.

Penipuan itu terungkap setelah seorang aktris dan politisi, Mimi Chakraborty, yang mendapat suntikan di salah satu kamp merasa curiga dengan vaksin yang dipakai. Dia lalu melaporkan kecurigaannya kepada polisi.

Polisi menyita kartu identitas palsu dari tersangka, salah satu pejabat Kementerian Penerangan dan satu lagi sebagai komisaris kota. Mereka menggunakan mobil dengan stiker Pemerintah Kolkata.

 

2 dari 2 halaman

Panik

Pejabat kesehatan Kolkata, Dr Debashis Barui, mengatakan banyak dari mereka yang telah disuntik sekarang " panik" tentang kemungkinan efek samping.

" Jika ada keadaan darurat, otoritas sipil akan mengatur kamp medis di daerah itu untuk merawat mereka yang mendapat suntikan palsu."

Salah satu korban, Ruma Sikdar, mengatakan dia merasa mengantuk usai disuntik. Selain itu, dia merasakan pegal di lengannya.

" Yang saya khawatirkan adalah bagaimana mendapatkan dosis yang sebenarnya sebelum gelombang ketiga melanda," kata ibu rumah tangga itu.

Seorang mahasiswa, Debjit Majumdar, yang juga menerima suntikan vaksin palsu, tidak menyangka hal ini bisa terjadi.

" Kami tidak berpikir bahwa ini bisa terjadi ketika dunia sedang berjuang melawan pandemi," ucap Majumdar, dikutip dari Straits Times.

Beri Komentar