Momen Mantan Napi Terorisme Bebas, Pulang ke Rumah Disambut Tangis dan Pelukan Ibu

Reporter : Nabila Hanum
Kamis, 29 Desember 2022 17:00
Momen Mantan Napi Terorisme Bebas, Pulang ke Rumah Disambut Tangis dan Pelukan Ibu
Ibunya terlihat hanya bisa duduk lemas sambil menangis dan memeluk sang anak.

Dream - Ancaman terorisme beberapa tahun terakhir sempat menghantui Indonesia. Berbagai kasus bom bunuh diri sempat menimbulkan keresahan di tengah warga.

Salah satu teroris yang ditangkap dan dipenjara empat tahun lalu baru-baru ini dibebaskan. Pria yang telah menjalani masa hukuman di Nusa Kambangan itu kembali pulang ke kampung halamannya bertemu dengan keluarga.

Pria yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul itu akhirnya bebas setelah menjalani hukuman empat tahun penjara.

1 dari 4 halaman

Momen Mantan Napi Teroris Bebas

“ Ia tiba di rumah orangtuanya didamping dari petugas Polda DIY, kepulangannya pun disambut isak tangis oleh sang orangtuanya,” tulis keterangan video tersebut.

Dalam momen tersebut, sang ibu tak kuasa menahan tangis melihat kepulangan anaknya. Ibunya terlihat hanya bisa duduk lemas sambil menangis dan memeluk sang anak.

Momen Mantan Napi Teroris Bebas

Setelah bebas dari hukuman, pria itu mengaku akan mengubah sikapnya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

2 dari 4 halaman

“ Setelah bebas, mantan Napi Teroris atau Napiter ini mengatakan akan menjadi warga yang baik di lingkungan masyarakatnya,” tulis keterangan video.

Momen Mantan Napi Teroris Bebas

Video tersebut kini telah mendapat 1,7 ribu likes serta puluhan komentar. Banyak warganet yang meminta pihak kepolisian tetap memantau napiter demi menghindari hal buruk terulang kembali.

3 dari 4 halaman

" Tetap dalam pantauan dan wajib lapor selamanya"

" Duh semoga benar-benar taubat ya, tidak seperti pelaku bom polsek Astana Anyer"

" Nitip jgn pernah kucilkan mereka mantan napiter yang sudah bebas dan sdh jd warga yg baik di masyarakat"

'Pasti, 1 bln kedepan Mang Bakso, Mang Cilok, Mang Bubur, pasti rame di kampung tst… "

" Semoga lingkungannya menyambut dengan hangat, kadang mulut tetangga lebih bahaya dari pisau"

Laporan : Erdyandra Tri Sandiva

Beri Komentar