Nenek Pemungut Daun, Bershalawat di Setiap Lembar Daun

Reporter : Ayik
Rabu, 1 Oktober 2014 12:50
Nenek Pemungut Daun, Bershalawat di Setiap Lembar Daun
"Setiap kali saya memungut selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah," kata wanita renta di depan masjid itu.

Dream - Udara panas menyengat di Madura siang itu. Saat azan berkumandang, seorang nenek tampak bergegas menuju masjid untuk menunaikan salat. 

Sehari-hari, wanita renta itu menjual bunga cempaka di pasar tradisional. Baru usai salatnya, dia melihat halaman masjid. Disana, dilihatnya daun berserakan. Sontak ia langsung memungut daun yang berserakan itu.

Pemandangan ini memang terus berulang setiap harinya. Tubuh rentanya terlihat lelah karena harus membungkuk berulang kali.

Jamaah masjid yang berdatangan melihat iba pada apa yang dilakukan sang nenek. Karena banyak yang kasihan, suatu hari ketika nenek hendak menunaikan salat, dilihatnya halaman masjid bersih tanpa sehelai daun satu pun.

Seorang Kyai menghampirinya dan memberitahu bahwa sudah ada yang membersihkan.

Nenek terlihat sangat sedih dan murung,

" Mengapa sedih?" tanya Kyai.
" Setiap kali saya memungut selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Jika saya meninggal, daun-daun itu bisa bersaksi bahwa saya sering bershalawat untuknya" , ungkap nenek.

Subhanallah!

Penasaran dengan kisah nenek pemungut daun? Yuk simak kisahnya di sini http://w.tt/1pF9xpA

 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res

Ayo berbagi traffic di sini!

Baca Juga: Nenek Fatimah Digugat Anak Rp 1 M, Si Bungsu Jual Ginjal `Aku Tak Punya Kaki, Tapi Punya Semangat Tinggi` Nenek Pemungut Daun, Bershalawat di Setiap Lembar Daun Anak Sukses yang Campakkan Ibu Kandung Cacat Ibu Rusidah Sang Fotografer, Meski Tanpa Jari Sejak Kecil Pelukan Ibu Selamatkan Nyawa si Anak dari Bencana Gempa

Beri Komentar