New York Legalkan Jasad Manusia Jadi Pupuk Kompos, Dikubur di Tempat Khusus Selama Sebulan

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 4 Januari 2023 07:01
New York Legalkan Jasad Manusia Jadi Pupuk Kompos, Dikubur di Tempat Khusus Selama Sebulan
New York menjadi negara bagian keenam di AS yang mengizinkan praktik ini

Dream - Aturan yang terdengar aneh untuk sebagian masyarakat baru saja dikeluarkan Pemerintah Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS). Otoritas di pusat kota metropolis dunia ini telah mengesahkan aturan yang mengizinkan jasad manusia dijadikan pupuk kompos.

Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangkan mengubah jasad manusia menjadi tanah yang akan diproduksi sebagai pupuk kompos sebagai alternatif ramah lingkungan daripada dikuburkan atau kremasi.

Praktik yang dikenal dengan nama Reduksi Organik Alamiah ini akan membiarkan jasad membusuk selama beberapa minggu setelah ditutup dalam sebuah wadah.

1 dari 3 halaman

Kebijakan ini telah disetujui oleh Gubernur New York, Kathy Hochul. New York menjadi negara bagian keenam di AS yang mengizinkan praktik ini setelah Washington, Colorado, Oregon, Vermont, dan California.

Dilansir dari BBC, proses pengolahan jasad manusia menjadi pupuk kompos ini akan berlangsung di fasilitas khusus.

Jasad akan ditempatkan di sebuah tempat tertutup dengan sejumlah bahan terpilih di antaranya serpihan kayu, rumput jerami, dan secara bertahap terurai di bawah aksi mikroba.

2 dari 3 halaman

Setelah sekitar sebulan, dan proses pemanasan membunuh setiap bakteri atau virus yang menular, kompos akan diberikan ke keluarga yang meninggal. Kompos ini bisa digunakan untuk menanam bunga, sayur, dan pohon.

Recompose, perusahaan AS yang mengelola proses ini, mengatakan jasa mereka bisa menghemat satu ton karbon dibandingkan dengan kremasi atau pemakaman biasa.

Emisi karbon dioksida atau CO2 ini merupakan penyumbang utama perubahan iklim, karena memerangkap panas bumi dalam efek rumah kaca.

3 dari 3 halaman

Pemakaman tradisional juga memerlukan peti mati yang membutuhkan kayu, lahan, dan sumber daya alam lainnya.

Sedangkan untuk proses pembuatan kompos jasad manusia ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi lebih praktis, apalagi di kota-kota yang lahan pemakamannya terbatas.

Meski begitu, uskup Katolik di negara bagian New York menentang legislasi ini. Mereka mengatakan jasad manusia seharusnya tidak diperlakukan seperti sampah rumah tangga.