Penumpang Auto Deg-degan Pas Lihat Sayap Pesawatnya Ditambal Pakai Lakban
Dream - Perasaan cemas dan takut setiap kali naik pesawat terbang merupakan reaksi normal bagi sebagian penumpang.
Bermacam kekhawatiran bermain dalam pikiran terutama yang melibatkan masalah keselamatan ketika terbang di awan.
Baru-baru ini cuitan seorang pengguna Twitter mengundang rasa ngeri karena membagikan foto sebuah pesawat dipenuhi dengan 'lakban' di bagian sayap.
Dalam cuitan tersebut, pengguna Twitter itu mengungkapkan keresahannya setiap melihat kondisi sayap pesawat yang dilakban tersebut.
" Guys, haruskah aku khawatir? Atau ini hanya stiker hemat bensin yang selalu ditempel orang di tangki bahan bakar mobil?" katanya sambil bercanda.
Melalui foto yang dibagikannya, terlihat sayap pesawat terbang yang dinaikinya itu dipenuhi dengan lakban berwarna abu-abu.
Foto tersebut tentu saja membuat netizen juga bertanya-tanya. Kenapa pesawat terbang ditambal pakai lakban?
Mereka khawatir pesawat yang dinaiki oleh pengguna Twitter itu dalam bahaya karena sayapnya bermasalah.
Namun seorang netizen tampil memberikan penjelasan ilmiahnya. Ia menyatakan bahwa 'lakban' yang digunakan pada pesawat itu dirancang khusus untuk bertahan dalam kondisi ekstrem.
" Ini namanya high speed tape. Bukan satu masalah. Ia hanya akan digunakan selama beberapa putaran penerbangan. Ini hanya solusi sementara, selepas itu harus ada perbaikan permanen.
" Bukan lakban sembarangan. Lakban ini terbuat dari aluminium, sesuai dengan standar pemeliharaan dan kelaikan penerbangan.
" High speed tape ini akan digunakan jika badan pesawat mengalami goresan yang tidak terlalu dalam atau jika catnya terkelupas, dimaksudkan untuk menjaga kelancaran aerodinamis," kata netizen tersebut.
Ditambahkan pula, goresan pada badan pesawat perlu ditutup segera karena jika dibiarkan terkena unsur alam ia akan menyebabkan karat dan mendatangkan masalah lebih besar.
" Sebagai perbaikan sementara, bertujuan untuk mencegah adanya karat apabila ada cat terkelupas. Kita sebut ini sebagai temporary repair.
" Selama tidak mengganggu aerodinamik dan ada cukup daya angkat untuk menerbangkan pesawat, tidak ada masalah pakai lakban inia. Ini lebih kepada comestic purpose," tambah netizen tersebut.
Sumber: mStar
Dream - Insiden mencekam dialami oleh penumpang pesawat Qatar Airways yang berangkat dari Bandara Internasional Hamad, Doha, menuju Denmark. Pesawat Boeing 787 Dreamliner yang penuh penumoang itu terjun 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter dan nyarih jatuh ke laut.
Menurut laporan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul dua dinihari, 10 Januari 2023. Karena insiden itu, para penumpang panik, mereka menjerit karena ketakutan dan muntah.
Insiden itu tidak berubah menjadi bencana karena pilot segera menyadari kesalahan yang dilakukan oleh kopilotnya dan berhasil mengendalikan pesawat kembali pada ketinggian yang seharusnya.
Petugas kontrol lalulintas udara yang ikut dalam penerbangan itu bersama istri dan dua putranya, Lucas Andersson, merasakan pesawat itu seakan jatuh.
" Setelah sekitar 70 detik dalam penerbangan dan entah dari mana ada suara keras saat pesawat dari ketinggian hingga rendah," kata dia, dikutip dari Daily Star.
Lucas menceritakan bahwa ornag-orang di sekitarnya menjerit dan banyak yang muntah karena pesawat itu terjun secara tiba-tiba.
Meski seorang penerbang berpengalaman, Lucas mengatakan insiden itu menakutkan karena berpikir mereka akan jatuh.
" Tapi itu pasti terlintas di pikiran saya… ini dia, kita akan jatuh," kata Lucas.
Berkecimpung di industri penerbangan, Lucas paham bahwa betapa kritisnya kondisi yang mereka alami kala itu.
" Itu sangat menakutkan. Rasanya seperti pesawat terlempar ke tanah," tambah dia.
Setelah pilot berhasil mengendalikan pesawat, kata Lucas, penumpang tak mendapat penjelasan apa pun soal penyebab insiden tersebut.
" Tidak ada sepatah kata pun dari kokpit setelah itu, jadi orang-orang malah mengonfrontasi pramugari, yang hanya mengatakan bahwa semuanya normal dan kami terbang melalui cuaca yang tidak terduga."
" Kemungkinan besar mereka juga tidak tahu apa yang terjadi dan hanya berusaha menenangkan orang," imbuh Lucas.
Qatar Airways mengaku telah menurunkan tim penyelidik. Hasil pemeriksaan sementara menyebut kopilot mengalami " kehilangan kesadaran situasional" dalam kegelapan, sehingga mengakibatkan penurunan cepat yang " melebihi batas kecepatan" .
Pesawat itu terjun ke bawah hingga hanya 850 kaki atau 260 meter dari permukaan laut ketika kapten melihat kesalahan dan mengambil kendali.
Qatar Airways menyatakan bahwa insiden itu segera dilaporkan ke pihak berwenang.
" Qatar Airways mengetahui peristiwa yang berkaitan dengan penerbangan QR161 yang beroperasi dari Doha ke Kopenhagen pada 10 Januari 2023."
" Itu segera dilaporkan ke pihak berwenang dan penyelidikan internal sedang dilakukan."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN