Sumber: Mstar
Dream - Saat hari raya Idul Fitri, hampir di setiap rumah menyediakan menu khas lebaran yang menggunakan bahan santan kelapa. Diantaranya adalah rendang daging, opor ayam, hingga olahan makanan manis seperti dodol.
Hal ini seolah menjadi berkah bagi pengusaha santan segar karena mendapat pesanan yang lebih banyak dari hari biasanya.
Itu pula yang dialami Muhammad Shahmie Abu Seman. Pesanan santannya meluber jelang lebaran kali ini. Hatinya pun sennag karena sudah membayangkan cuan.
Namun sayang, kebahagiaannya tersebut tidak berlangsung lama sebab sekitar 100 kilogram pesanan santan yang akan dijualnya ternyata basi.

Dikutip dari mStar, pria berusia 23 tahun ini bercerita bahwa ia sudah bekerja keras selama tiga hari demi menyiapkan pesanan santan untuk hari raya. Bahkan ia sampai tidak mandi dan tidak tidur dengan cukup.
“ Saya sampai tidak mandi selama tiga hari. Saya bahkan tidak tidur lebih dari tiga jam karena menyiapkan semua stok santan. Saya menggunakan semua kelapa yang tersisa,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga mencari pekerja untuk membantunya menyiapkan pesanan yang banyak itu. Namun, siapa sangka semua santan yang telah ia siapkan dan disimpan di dalam freezer selama tiga hari itu ternyata menjadi basi.

Menurutnya, ia telah mengolah lebih dari 100 kilogram santan dengan menggunakan lebih dari 400 hingga 500 butir kelapa.
Untuk satu bungkus berisi 1 kilogram ia jual seharga RM12 atau sekitar Rp40 ribu. Sedangkan kerugian yang harus ia tanggung setelah kejadian ini adalah lebih dari RM2000 atau sekitar Rp6,7 juta.
“ Saya menerima pesanan dari supplier dodol sebanyak 100 kilogram. Tapi besok pagi pas mau jual semua santan sudah basi di freezer,” ungkapnya.
Pria yang baru dua bulan merintis bisnis santan segar ini mengaku, kejadian ini merupakan kesalahannya sendiri. Meskipun sudah seminggu sejak pesanan diterima, namun ia harus membatalkannya meskipun telah menghabiskan waktu untuk membuat pesanannya.
“ Saya akui itu salah saya. Saya benar-benar tidak tahu kalau santan tidak bisa disimpan berlapis-lapis atau terlalu banyak ditumpuk di freezer,” ujarnya.
Meski cobaan yang menimpa dirinya, ia tidak putus asa untuk melanjutkan bisnisnya. Malahan, ia menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran dan semangat agar tak mengulangi kesalahan yang sama kedepannya.
“ Saya suka menerima ujian, agar saya bisa lebih kuat di masa depan. Saya belajar dari pengalaman untuk lebih memahami cara menyimpan santan yang benar,” katanya. (x)
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
