Objek Menyerupai Kapal Tertangkap Google Maps (Liputan6.com)
Dream - Petugas gabungan TNI, Polri, dan SAR, melacat objek menyerupai kapal karam di dasar perairan Sukabumi, Jawa Barat, yang tertangkap kamera Google Maps. Namun sayang, tim itu mengalami kendala karena tak memiliki detektor bawah laut.
" Penelusuran ini untuk memastikan keberadaan kapal karam yang tertangkap kamera satelit Google Maps itu namun untuk memastikannya kami terkendala peralatan deteksi bawah laut," kata Kepala Satuan Polair Polres Sukabumi, AKP Tri Andri Apandi, dikutip dari Liputan6.com.
Petugas gabungan menggunakan kapal patroli dan bertolak dari dermaga I Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Patroli dijalankan ke arah perairan yang menjadi lokasi keberadaan kapal, tepatnya di Pantai Cikembang, Kecamatan Cisolok.
Saat di titik yang dituju, petugas melakukan pengamatan manual untuk menentukan koordinat serta memastikan arus permukaan. Kapal tersebut diperkirakan jenis kargo dengan panjang 150 meter, lebar 25-30 meter dengan bobot mati hingga 120 ribu ton.
Posisi objek berada sekitar 1,2 mil dari pesisir pantai terdekat.
" Dalam penelusuran ini kami juga berkoordinasi dengan instansi lainnya khususnya yang memiliki alat deteksi benda bahwa laut, untuk memastikan informasi mengenai adanya bangkai kapal karam berukuran besar itu," kata Tri.
Penemuan objek kapal di Google Maps ini sebenarnya sudah ada sejak 2017 dan 2019. Di tahun-tahun tersebut, kata Tri, pernah ada yang membuka aplikasi Google Maps dan menemukan objek yang sama.
Selain itu, beredar pula informasi menyebutkan kapal karam itu sudah lama ada. Tetapi, tidak diketahui secara pasti sejak kapan kapal tersebut berada di dasar laut.
Sumber: Liputan6.com.
Dream - Fakta kita jarang melirik awan memang benar adanya. Kecuali ketika awan menuntut perhatian kita untuk melihat ke arah mereka.
Baru-baru ini seorang netizen Twitter dengan akun Omed (OmedMuhammad666) mengunggah foto penampakan awan yang sangat langka muncul di Irak.
Secara detail Omed menjelaskan bentuk awan seperti gumpalan kapas yang bermunculan dalam jumlah banyak di langit sore Kota Kurdis, Irak.

Melansir dari World of Buzz, awan yang bergerombol dan berbentuk seperti kapas itu disebut Mammatus clouds. Awan jenis ini tergolong sebagai awan langka yang jarang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan menurut penelitian, kemunculan aawan ini hanya berlangsung dalam waktu singkat sekitar 10-15 menit.
Menurut pengamatan ilmuwan, awan ini merupakan hasil perkembangan dari awan cumulonimbus, meski dapat juga ditemukan dalam lapisan altostratus ataupun cirrus.
Adapun kemunculan awan ini dipercayai oleh para ilmuwan sebagai tanda akan munculnya badai atau cuaca yang buruk.
" Hari ini di Amedi," tulis Omed dalam unggahannya.
Sontak saja, berselang dua hari, unggahan foto awan langka itu telah disukai lebih dari 6.400 Netizen dan juga sudah dibagikan kembali sebanyak 26 ribu kali.
Sementara itu, netizen Twitter secara otomatis langsung menanggapi fenomena langka kemunculan awan Mammatus Clouds ini.
" Wow, Seandainya aku bisa menyentuh awan tersebut," tutur salah seorang netizen.
Sumber: World Of Buzz
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau