Otoritas Agama Islam Singapura Gagas Takbiran Online

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 18 Mei 2020 11:01
Otoritas Agama Islam Singapura Gagas Takbiran Online
Takbiran dapat diikuti komunitas Muslim Singapura lewat sejumlah saluran.

Dream - Majelis Agama Islam Singapura (MUIS) berencana menggelar takbiran online untuk menyemarakkan Lebaran tahun ini. Langkah berbeda ini dilakukan mengingat masjid di seluruh Singapura ditutup karena masih adanya pandemi virus corona.

Takbiran online dapat diikuti oleh para Muslim bersama anggota keluarga mereka di rumah masing-masing, dipimpin Mufti Nazirudin Mohd Nasir dan berbagai asatizah (guru agama). Takbiran online itu akan digelar melalui saluran online, seperti saluran Youtube TV SalamSG MUIS, serta di Facebook akun MUIS dan masjid individu.

" Kegiatan ini akan dilakukan untuk pertama kalinya di Singapura," kata MUIS, dikutip dari Channel News Asia.

Mufit Nazirudin akan berbicara kepada umat Islam Singapura di saluran TV SalamSG tentang bagaimana memenuhi kewajiban keagamaan Hari Raya di tengah situasi Covid-19. Dia akan ditemani dengan Dr Fatris Bakaram dan Presiden Singapura, Halimah Yacob.

1 dari 5 halaman

Sholat Idul Fitri di Rumah

MUIS juga mengumumkan Sholat Idul Fitri pada Hari Raya tidak dapat dilakukan di masjid seperti yang biasanya terjadi.

" Tahun ini, karena masjid kami tetap ditutup, umat Islam akan merayakan pagi Hari Raya di rumah mereka dengan anggota keluarga masing-masing," demikian pernyataan MUIS.

Komunitas muslim Singapura dapat bergabung dalam takbir langsung melalui stasiun radio Mediacorp Warna 94.2 FM. Atau melalui halaman Facebook masjid lokal dan melakukan Sholat Idul Fitri di rumah.

" Hari ini, teknologi telah memberi kami kesempatan kreatif untuk menggunakan alat telekonferensi dan aplikasi berpesanan seluler demi memenuhi kewajiban agama kami. Bahkan kami dapat melakukan kunjungan Hari Raya 'virtual' kepada orang yang kami cintai untuk menjaga ikatan dan tradisi kami tetap hidup," kata MUIS.

 

2 dari 5 halaman

MUIS menambahkan komunitas muslim Singapura telah menunjukkan 'ketahanan dan tanggung jawab' dalam memenuhi kewajiban keagamaannya selama bulan Ramadhan di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

" Ini akan menjadi Hari Raya yang mengharuskan kita semua untuk tetap waspada, ulet dan bersatu,"

" Kita harus memandang serius ancaman Covid-19, menjalankan tanggung jawab sosial, dan menjaga orang-orang yang kita cintai demi masyarakat Singapura yang lebih aman. Hanya dengan begitu kita dapat mengatasi tantangan ini dan muncul lebih kuat sebagai sebuah komunitas," tutup MUIS.

3 dari 5 halaman

Cegah Covid-19, Singapura Larang Halal Bihalal Lebaran

Dream - Otoritas Keagamaan Singapura (Majelis Ugama Islam Singapura/MUIS) secara resmi mengumumkan umat Islam dilarang melakukan kunjungan silaturahmi pada Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020. Ini akibat adanya pandemi virus corona yang sedang melanda Singapura.

" Mengunjungi orang-orang tercinta di rumah yang berbeda, terutama anggota keluarga yang lanjut usia, harus ditunda sampai pembatasan berkunjung dicabut, kecuali harus melakukan pengasuhan penting," ujar MUIS dikutip dari Straits Times.

Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada tanggal 24 Mei 2020. Pada tanggal tersebut Pemerintah Singapura masih memberlakukan " circuit breaker" untuk meredam penularan virus corona dan baru berakhir seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya tanggal 1 Juni 2020.

Kebijakan ini dibuat lantaran lansia memiliki risiko tinggi tertular virus corona. Kunjungan lebaran diminta agar dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

" Saat ini lebih penting untuk mengambil pencegahan dan melakukan penyesuaian dengan norma baru, sehingga kita dapat mengunjungi orang-orang tersayang di hari-hari mendatang ketika sudah aman," jelas MUIS.

Menteri Urusan Muslim, Masagos Zulkifli, mengingatkan agar umat muslim memprioritaskan kesehatan orang-orang terdekat mereka. Kunjungan di hari raya justru meningkatkan risiko penularan virus.

" Setiap kunjungan kepada orang tua, setiap kunjungan kepada lansia, bisa memunculkan risiko penularan Covid-19. Ini bukan sekedar masalah denda akibat melanggar kebijakan safe distancing," ujarnya.

4 dari 5 halaman

Singapura Denda Pengusaha yang Tak Gaji Karyawan di Masa Pandemi Corona

Dream – Pemerintah Singapura memberikan bantuan kepada perusahaan yang mengalami masalah keuangan karena pandemi virus corona. Mereka memberi bantuan agar para perusahaan tetap bisa menggaji karyawan.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura menyebut perusahaan yang harus mengurangi gaji atau merumahkan karyawan karena corona akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Menurut laman Straits Times, bantuan ini adalah Skema Dukungan Pekerjaan. Namun, perusahaan ini harus tetap menggaji karyawan.

 

5 dari 5 halaman

Tak Masuk Akal Lakukan Ini

Kalau perusahaan menolak, Kementerian Tenaga Kerja akan memberikan denda.

“ Kementerian telah menerima aduan tentang sejumlah perusahaan yang belum membayar gaji para pegawai selama masa pandemi,” kata instansi tersebut.

Kementerian memahami pengusaha mengalami kesulitan selama corona. Pemerintah menilai tak masuk akal memperpanjang cuti tanpa gaji atau penghematan lainnya tanpa persetujuan karyawan.

Untuk menangani pandemi ini, pemerintah juga meningkatkan subsidi hingga 75 persen per bulan.

Kementerian Tenaga Kerja juga membebaskan pungutan pekerja asing sebesar 750 dolar Singapura (Rp8 juta) hingga 1 Mei. Kebijakan penghapusan ini sudah diterapkan sejak 29 Februari 2020.

Pemerintah akan menyelidiki seluruh pengaduan yang valid dan dapat menahan subsidi program Sekam Dukungan Pekerjaan atau pembayaran Retribusi Pekerja Asing bagi perusahaan yang belum membayarkan gaji para pegawainya.

Perusahaan yang salah juga akan ditarik hak kerja mereka.

Beri Komentar