Wabah Covid-19, Pelajar di Arab Saudi Disiapkan Belajar Via Internet

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 11 Maret 2020 13:00
Wabah Covid-19, Pelajar di Arab Saudi Disiapkan Belajar Via Internet
Sistem pembelajaran jarak jauh semacam ini butuh teknologi mutakhir dan kecepatan internet yang memadai.

Dream - Pemerintah Arab Saudi akan menggunakan sistem pendidikan melalui metode pembelajaran digital setelah memutuskan meliburkan sekolah pasca wabah virus corona merebak.

Saat ini Saudi telah memiliki sistem pendidikan online yang canggih di sejumlah universitasnya. Potensi ini akan diperluas pemerintah untuk menyiasati para pelajar yang diliburkan krena kebijakan penutupan sekolah.

Kantor pendidikan di semua wilayah telah diminta untuk melaksanakan implementasi, dukungan, dan pengawasan operasi pembelajaran jarak jauh ini.

" Situasi kesehatan yang dihadapi dunia mendorong kerajaan untuk menggunakan alternatif pembelajaran dan mempercepat proses e-learning melalui platform yang dikenal dan terakreditasi," kata Dr. Noura Al-Marri, wakil ketua Komite Pendidikan, kepada Arab News.

Noura mengatakan, pendidikan terpadu dan jarak jauh merupakan salah satu rencana yang diusulkan sebelum penyebaran virus corona.

" Peristiwa darurat membantu pelaksanaannya meskipun beberapa daerah pinggiran tidak memiliki komponen yang diperlukan untuk komunikasi yang cepat dan efektif,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Desak Perusahaan Telekomunikasi Membantu

Noura mengatakan, teknologi ini sangat penting untuk memastikan bahwa waktu siswa tidak terbuang. " Kita harus mengadaptasi teknik ini, mengambil manfaat dari infrastruktur komunikasi dan mengaktifkan semua sarana e-learning," ucap dia.

Kementerian Pendidikan telah mengarahkan alur kerja di ruang kelas virtual selama periode penutupan sekolah melalui laman Vschool.sa. Materi digital dapat ditemukan di laman dan aplikasi seluler yang tersedia untuk Android dan iOS.

Meski demikian, kebutuhan jaringan internet menjadi salah satu masalah yang dihadapi. Profesor teknologi pendidikan King Saud University, Adeeb Al-Soby mengatakan, kendala lain yang dihadapi siswa adalah kebutuhan perangkat yang lebih modern.

" Proses pembelajaran membutuhkan internet yang kuat dan perangkat modern seperti ponsel dan iPad karena pembelajaran jarak jauh memerlukan platform pembelajaran yang efektif untuk file video, file audio, obrolan, berbagi dan pekerjaan rumah," ucap dia.

" Perusahaan komunikasi bertanggung jawab untuk menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi mengingat situasi saat ini, yang menekankan pentingnya pembelajaran jarak jauh," kata Al-Soby.

2 dari 5 halaman

Update Covid-19: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 8 Orang

Dream - Pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia hingga hari ini, (Selasa, 10 Maret 2020) bertambah delapan orang. Dengan penambahan tersebut, total warga di Indonesia yang terserang virus Covid-19 dan sudah terkonfirmasi menjadi 27 kasus.  

Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona, Achmad Yurianto melaporkan kedelapan pasien baru positif virus coronaitu didapat setelah muncul hasil analisis dan uji laboratorium dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan.

" Saya akan mengumumkan beberapa kasus yang confirm positif," kata Achmad, dalam siaran langsung Kompas TV, Selasa, 10 Maret 2020.

Achmad menyebut, setelah kasus 01 hingga 19 dilaporkan kemarin, tim menemukan delapan kasus baru pasien yang terkonfirmasi terjangkit virus corona.

Dari delapan kasus baru positif corona, Achamd melaporkan dua di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

Achmad mengatakan, kasus dengan kode 20 berjenis kelamin perempuan, 70 tahun, berasal dari tracing subklaster Jakarta.

Temuan dari subklaster Jakarta juga ditemukan pada kasus 21. Pada kasus ini, pasien berjenis kelamin dengan usia 47 tahun.

" Kemudian pasien dengan kode 22. Perempuan 36 tahun. Imported case," kata dia.

3 dari 5 halaman

Transmisi Penularan Lokal

Sementara itu, pasien dengan kode 23 harus dipasangi ventilator. Pasien dengan kode 23 yaitu perempuan berusia 73. " Kondisinya stabil," ucap dia.

Achmad melanjutkan, pasien nomor 24 berjenis kelamin laki-laki. Usianya 46 tahun. Dia terinfeksi virus dari luar Indonesia, atau imported case.

Pasien dengan kode 25, kata Achmad, berjenis kelamin perempuan dengan usia 53 tahun. Pasien kasus 25 ini merupakan WNA.

Kondisi serupa juga dialami WNA dengan nomor kode 26. Lelaki yang berusia 46 tahun itu terinfeksi virus dari luar Indonesia.

" Kemudian nomor kode 27. Laki-laki. 33 tahun. WNI kondisi stabil," ucap dia.

Dalam kasus terakhir ini, kode 27, Achmad akan menelusuri kluster sebaran lain karena dugaan adanya transmisi penularan lokal.

4 dari 5 halaman

Alhamdulilah, Hasil Tes Pertama dari Dua Kasus Corona Dinyatakan Negatif

Dream - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan hasil tes pertama dua pasien positif corona telah dinyatakan negatif. Dua pasien tersebut yaitu pasien kasus 06 dan kasus 14.

" Bahwa kasus 06, ini sudah masuk hari kelima. Pemeriksaan sudah negatif. Artinya, kita masih menunggu pemeriksaan negatif kedua di dua hari yang akan datang," ucap Achmad, Selasa, 10 Maret 2020.

Pasien 06 ini merupakan anak buah kapal Diamond Princess.

" Ini imported case. Kita sudah mulai mengedukasi yang bersangkutan untuk melakukan self isolated. Dia menahan diri untuk tidak kontak dengan siapapun. Sementara waktu. Bukan artinya ndak boleh, boleh. Tetapi ditahan. Artinya dia harus pakai masker dan dia berusaha pada posisi setidaknya dua meteran," kata dia.

Tim kesehatan juga sudah mengajarkannya cara self monitoring. Artinya, dia sudah bisa perhatikan jika ada keluhan panas atau batuk.

" Dia harus melaporkan kepada petugas kesehatan. Kita akan berikan kontak petugas dan akan diawasi. Ini untuk yang kasus 06. Tetapi baru sekali negatif. Kita tunggu dua hari lagi, kalau dua hari lagi negatif maka yang bersangkutan tak perlu lagi dirawat. Mudah-mudahan ini bisa selesai," kata dia.

5 dari 5 halaman

Pasien Kasus 14

Selain itu, ada pasien kasus 14. Kondisi pasien kasus 14 dalam keadaan baik. Pada hari ketiga perawatan, pasien kasus 14 sudah dinyatakan negatif virus corona.

" Ada yang negatif juga di hari ketiga. Bahkan ini lebih cepat. karena ternyata kontaknya minimal dan kondisinya bagus banget,"

Achmad mengatakan, tim kesehatan mengalami keluhan gejala sakit. Pasien kasus 14 mengalami gejala-gejala seperti flu dan batuk.

Setelah penelusuran interaksi, kasus ini bukan dari induk atau subklaster.

" Sehingga hari ketiga ketiga tambah tiga hari sudah hari keenam atau kelima. Ini sudah menjadi negatif," ujar dia.

Pasien kasus 14 akan menjalani pemeriksaan kembali selama dua hari ke depan. Jika kondisi pasien tetap negatif, dia akan diperbolehkan pulang dan menjalani isolasi mandiri.

" Kami berusaha dalam dua hari ke depan, kalau negatif akan kami pulangkan. Dan sudah kami edukasi persiapan pulang untuk self isolated," kata dia.


Sumber: Liputan6.com/Merdeka.com

Beri Komentar