Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Pelonggaran pembatasan sosial di Irak membuat masyarakat negara tersebut berbondong-bodong mendatang area pemakaman korban Covid-19 di Kuil Najaf, Irak. Mereka berkumpul untuk menggali kembali dan membawa jenazah sanak saudara mereka ke tempat lain untuk dikuburkan di tempat lain.
Penggalian mulai dilakukan setelah pemerintah mencabut undang-undang larangan membawa korban Covid-19 dibawa kembali ke kuburan keluarga pada 7 September lalu. Sebelumnya, undang-undang hanya mengizinkan satu anggota keluarga untuk menghadiri penguburan pada tengah malam.
Pemerintah Irak menetapkan aturan pembatasan pemakaman karena khawatir mayat masih bisa menyebarkan virus pada para keluarga yang hadir.
Para korban Covid-19 yang meninggal dunia dimakamkan di sebidang gurun di kuil Najaf, Irak. Di tempat itu para korban dimakamkan dalam jarak lima meter oleh para sukarelawan dengan perlengkapan pelindung diri.
Setelah pembatasan dicabut, ratusan orang memadati pemakaman dengan membawa sekop dan keranjang untuk membawa jenazah keluarga mereka.
Salah seorang pelayat, Mohammad al-Bahadi, bahkan menggali pasir dengan tangan kosong untuk mengambil jenazah ayahnya.
“ Sekarang ayahku akhirnya bisa dimakamkan bersama keluarga kami,” ucap al-Bahadi.
Pihak keluarga yang hadir di pemakaman mengaku sempat kesulitan menemukan pemakaman saudara mereka. Proses pemakaman dilakukan tampaknya memang kurang rapi. Seorang anggota keluarga malah menemukan jasad remaja laki-laki lain di tempat nama ibu mereka dituliskan. Bahkan ada beberapa jenazah yang tidak dibungkus dengan kain kafan, sesuai ajaran islam.
“ Kami kesulitan saat menggali jenazah keluarga, apalagi ada yang tidak memiliki keahlian untuk membongkar jenazah,”cerita Abullah Kareem, sanak keluarga yang menjadi korban Covid-19.
Meski begitu, para keluarga tetap merasa bersyukur akhirnya diberi kesempatan untuk melakukan tradisi penguburan pada jenazah.
“ Sejak ayah saya dimakamkan di sini, saya terus terngiang pesannya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga, akhirnya ini bisa terwujud,”ujar Hussein, pria yang mengaku akan memindahkan jenazah ayahnya pemakaman khusus muslim syiah di Wadi al-Salam.
(Sah, Sumber Daily Star)
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu