Penampakan Jenazah Brigadir J Usai Ditembak Diperlihatkan di Sidang: Wajah Ditutupi Masker Hitam

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 7 November 2022 12:09
Penampakan Jenazah Brigadir J Usai Ditembak Diperlihatkan di Sidang: Wajah Ditutupi Masker Hitam
Syahrul mengaku menyaksikan jenazah Brigadir J tewas terlentang dengan masker hitam menutupi wajah.

Dream - Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan, yang membawa jenazah Brigadri J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi saksi di persidangan untuk terdakwa Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin 7 November 2022.

Syahrul mengaku menyaksikan jenazah Brigadir J terlentang dengan masker hitam menutupi wajah. Awalnya, Syahrul mendapatkan panggilan dari kantornya, PT Bintang Medika pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 19.08 WIB dengan perintah evakuasi.

Pada pukul 19.13 WIB, Syahrul mendapatkan panggilan dari nomor tak dikenal yang mengirim alamat lokasi evakuasi yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

1 dari 6 halaman

 

Penampakan Jenazah Brigadir J Usai Ditembak

“ Lalu sampai di dalam Duren Tiga, ada orang enggak dikenal ketok kaca mobil ‘Mas, sini Mas saya yang pesen ambulans' beliau naik motor, masuk komplek ada gapura di situ ada anggota Provos, lalu saya disetop ‘mau kemana dan tujuan apa?’ ‘permisi saya dapat arahan untuk jemput titik lokasi saya kasih unjuk lihat’,” kata Syahrul dalam persidangan.

Sesampainya di rumah Ferdy Sambo, Syahrul kemudian bergegas mengeluarkan tandu untuk mengevakuasi.

2 dari 6 halaman

“ Saya terkejut di samping tangga ada jenazah,” ujar Syahrul.

“ Jenazah udah dikantong?,” tanya hakim.

“ Belum, masih tergeletak berlumuran darah yang mulia,” jawab Syahrul.

Syahrul kemudian diminta cek nadi jenazah Brigadir J. Saat itu ia memastikan, Brigadir J sudah tewas. Ia kemudian diminta hakim untuk menggambarkan posisi jenazah Brigadir J saat itu.

3 dari 6 halaman

“ Masih seperti itu posisinya, terlentang cuma pakai baju,” ujar Syahrul.

Hakim kemudian menampilkan foto jenazah Brigadir J untuk memastikan kesaksian Syahrul. Dalam foto tersebut, terlihat Brigadir J tergeletak mengenakan kaus dan celana jin berlumuran darah

“ Iya yang mulia, dan wajahnya ditutupi masker hitam,” ujar Syahrul.

4 dari 6 halaman

Telepon Terakhir Brigadir J Sebelum Tewas, Sang Kekasih Dengar Suara 'Kurang Ajar'

Dream - Vera Simanjuntak mengaku melakukan komunikasi terakhir dengan sang kekasih, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, pada 7 Juli 2022, sehari sebelum pembunuhan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Saat itu, sesuai cerita keterangan pengacara keluarga Sambo dan Putri, Brigadir J berada di Magelang. Vera mendapat telepon pertama sekitar pukul 20.00 WIB namun tidak sempat mengangkat.

" Saya mendapat panggilan tak terjawab, kemudian saya telepon lagi lalu terputus," kata Vera saat bersaksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 2 November 2022.

5 dari 6 halaman

Beberapa saat setelah panggilan yang terputus itu, Vera kembali mendapat empat panggilan tak terjawab dari nomor Brigadir J. Anehnya, dia tak mendengar deringan ponsel.

" Terus tiba-tiba langsung terdaftar ada empat panggilan tak terjawab. Padahal tidak masuk telepon itu, tapi tiba-tiba terdaftar," beber Vera.

Setengah jam kemudian, sekitar pukul 20.30 WIB, Brigadir J kembali menghubungi Vera. Brigadir J menanyakan keberadaan Vera.

" Setelah itu dia menelepon lagi setengah 9 malam, saya angkat. Dia bilang, 'lagi di mana dek?" Vera menirukan Brigadir J.

6 dari 6 halaman

Vera kemudian mendengar sayup-sayup ucapan 'kurang ajar'. Penasaran, Vera mencari tempat aman agar bisa bertanya lebih jelas siapa yang dimaksud kurang ajar.

" Selanjutnya saya tanya lagi, kenapa tadi bang? Kurang ajar. Kurang ajar gimana? Sakit apa? Enggak tahu saya. Terus aku diancam, diancam gimana? Siapa yang ngancam? Skuad-skuad di sini. Emang abang ngapain ibu? Emang abang ada pukul ibu?" kata Vera, menceritakan perbincangannya dengan Brigadir J saat itu.

Merasa ada yang tidak beres, Vera hanya berpesan pada Brigadir J agar tidak takut jika tidak bersalah.

" Saya tanya seperti itu karena tidak masuk akal yang mulia. Dia bilang, ya enggaklah dek. Kalau abang enggak salah, ya abang jangan takut. Bilang aja kalau abang enggak ngapa-ngapain ibu," tutur Vera. (merdeka.com)

Beri Komentar