Penemuan Kota Perunggu Kuno yang Jadi Pusat Peradaban Eropa 2.600 Tahun Lalu

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 7 Desember 2023 15:30
Penemuan Kota Perunggu Kuno yang Jadi Pusat Peradaban Eropa 2.600 Tahun Lalu
Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM.

Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM.

1 dari 14 halaman

Penemuan Kota Perunggu Kuno yang Jadi Pusat Peradaban Eropa 2.600 Tahun Lalu

Penemuan Kota Perunggu Kuno yang Jadi Pusat Peradaban Eropa 2.600 Tahun Lalu © Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM. 2023 Foto/Pixabay

Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM.

2 dari 14 halaman

Sebuah tim arkeolog berhasil menemukan bukti mengenai masyarakat prasejarah yang sangat kompleks di Eropa Tengah. Mereka meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM.

Dalam laporan dari studi terbaru, masyarakat yang pernah menempati wilayah tersebut diklaim sebagai kelompok yang maju, diakui sebagai salah satu " pusat budaya utama Eropa selatan" dengan " pengaruh yang meluas secara regional di seluruh benua dan ke kawasan Mediterania" .

3 dari 14 halaman

Kawasan Pannonia adalah area yang memiliki pusat di Hungaria modern dan beberapa negara di Eropa Tengah.

Kawasan Pannonia adalah area yang memiliki pusat di Hungaria modern dan beberapa negara di Eropa Tengah. © Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM. 2023 Foto: The Council of Europe

Foto: The Council of Europe

4 dari 14 halaman

© Arkeolog meyakini bahwa wilayah ini sebelumnya telah berkembang dan ditinggalkan pada sekitar tahun 1600 SM. 2023 Foto: Berry Molloy

Beberapa ribu tahun silam, masyarakat zaman perunggu menetap di daerah tersebut, menciptakan kehidupan yang rumit dan berpengaruh selama berabad-abad sebelum meninggalkan wilayah itu secara misterius pada tahun 1600 SM.

5 dari 14 halaman

© Dream

Lokasi kuno yang dianalisis oleh arkeolog menunjukkan bukti depopulasi selama beberapa dekade, memberikan dukungan pada teori " keruntuhan skala regional" dan " akhir yang relatif tiba-tiba" dari struktur prasejarah.

6 dari 14 halaman

Meski begitu, laporan terbaru dalam jurnal PLOS One yang dirilis bulan ini mengungkapkan bahwa melalui survei jarak jauh dan ekskavasi, “lintasan yang sepenuhnya berlawanan dapat diidentifikasi peningkatan skala, kompleksitas, dan kepadatan dalam sistem pemukiman dan intensifikasi jaringan jarak jauh.”  Sebaliknya dari menghilang, masyarakat kuno ternyata mengalami adaptasi.

Barry Molloy, penulis utama dari University College Dublin, menyatakan, “Dalam banyak hal, hal ini memberikan adanya mata rantai yang hilang.

7 dari 14 halaman

Kita tahu bahwa masyarakat di Eropa pada akhir milenium kedua SM berinteraksi dalam skala kontinental. Kami juga mengetahui bahwa materi dan simbol dari kawasan ini berpengaruh di Eropa, namun kami belum mengidentifikasi masyarakat canggih seperti apa

8 dari 14 halaman

Dengan memanfaatkan citra satelit dari Google Maps dan Sentinel-2 Badan Antariksa Eropa, bersama dengan survei lapangan dan ekskavasi skala kecil, peneliti melaporkan penemuan 100 situs prasejarah baru yang tersebar di area seluas 8.000 kilometer persegi.

Banyak dari permukiman ini memiliki skala yang lebih kecil daripada " megafort" yang telah diidentifikasi sebelumnya.

9 dari 14 halaman

Para peneliti menyampaikan temuan bahwa permukiman kecil ini tersebar dari pusat pemukiman yang ditinggalkan, menandakan peralihan dari pola pemukiman yang "intensif ke ekstensif".

Penentuan lokasi sulit karena permukiman ini datar dengan parit, bukan benteng yang lebih mudah diidentifikasi.

10 dari 14 halaman

Bukan Sebuah Penyebab

Meskipun perubahan iklim di kawasan tersebut dapat dijelaskan, para peneliti berpendapat bahwa ini adalah “sebuah konteks, bukan sebuah penyebab, bagi transformasi sosial,” dan bahwa “yang runtuh yaitu rezim politik/ideologis, dan partisipasi luas dalam hal ini.

11 dari 14 halaman

Walaupun banyak aspek praktik budaya yang telah diidentifikasi sebelumnya dalam penelitian ini, cara mereka beradaptasi untuk menggambarkan masyarakat yang kompleks dan terorganisir dengan baik adalah sesuatu yang baru. Molloy menjelaskan bahwa salah satu hal menarik adalah masyarakat ini “meremehkan hierarki.”

Ekskavasi itu mengungkapkan adanya situs-situs yang lebih besar dari yang lain, menunjukkan tanda-tanda pengelolaan oleh kelompok yang lebih kecil, serta ruang yang tidak dapat diakses oleh seluruh anggota komunitas kuno tersebut.

12 dari 14 halaman

Namun, dalam penguburan yang kami temukan, semua orang diperlakukan setara dan hanya ada sedikit benda bergengsi, seperti logam yang ditempatkan di pemakaman,” kata Molloy, “

" Jadi secara keseluruhan, kita dapat mengatakan bahwa mereka mempunyai tatanan politik yang kompleks dan dalam praktiknya tidak semua orang dianggap sama, namun pada tingkat ideologis, mereka bertujuan untuk meremehkan pentingnya perpecahan tersebut.” tambahnya.

13 dari 14 halaman

Saling Terhubung

Tak hanya itu, keberadaan banyak permukiman di suatu wilayah mengindikasikan adanya keterhubungan dan “berbagi sumber daya.”

Molloy menyatakan bahwa mereka tengah mengamati sebuah entitas politik atau pemerintahan yang melibatkan beberapa pemukiman berbeda, menunjukkan keberadaan entitas yang cukup besar dan terorganisir.

14 dari 14 halaman

Hingga saat ini, para arkeolog belum menyelesaikan pekerjaannya, dan mereka berencana untuk kembali ke situs-situs di Cekungan Pannonia guna melanjutkan ekskavasi di lokasi yang dianggap sebagai tempat tinggal. Rencananya, mereka akan mengeluarkan lebih b

Sumber: Vice

Beri Komentar