Kata Ketua MPR Soal Keponakan Prabowo Subianto Batal Baca Doa Penutup Sidang

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 27 September 2019 19:41
Kata Ketua MPR Soal Keponakan Prabowo Subianto Batal Baca Doa Penutup Sidang
Doa penutupan Sidang MPR yang semula akan dibacakan Rahayu, keponakan Prabowo Subianto, diambil alih oleh Zulkifli Hasan/

Dream - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menerangkan insiden pembatalan doa yang seharusnya dibacakan anggota Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

" Untuk menghindari perdebatan yang keluar dari konteks kelembagaan dan terlalu personal maka perlu kami jelaskan," kata Zulhas, sapaan Zulkifli, Jumat, 27 September 2019.

Zulkifli membenarkan, penunjukkan Sara, sapaan Rahayu, sebagai pemandu doa. Penunjukkan itu diajukan oleh Fraksi Gerindra.

Tapi, rapat pimpinan MPR 27 September 2019 memutuskan bahwa yang akan memimpin doa dalam Sidang Paripurna yaitu Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid.

Menurut Zulkifli, usulan Fraksi Partai Gerindra untuk mengganti Sara dengan anggota MPR lainnya diajukan saat sidang telah diskors. Karena tidak mencapai kuorum dan sidang akan dimulai kembali.

" Wakil Ketua MPR RI Bapak Ahmad Muzani tidak sependapat dan setelah melalui pembahasan yang melibatkan semua pimpinan MPR maka Pimpinan MPR memutuskan doa langsung dipimpin oleh Ketua MPR selaku Pimpinan Rapat Paripurna," ucap dia.

1 dari 5 halaman

Batal Pimpin Doa, Keponakan Prabowo Protes Ketua MPR

Dream - Keponakan Prabowo Subianto dan anggota fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menumpahkan kekecewaannya.

Bermula saat Rapat Sidang Akhir Masa Jabatan MPR RI 2014-2019, Sara, panggilannya, tak diperbolehkan membaca doa oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan. Alasan Zulkifli, yaitu Sara merupakan perempuan.

" Rasa kecewa, sedih, marah bercampur aduk," kata Sara dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 September 2019.

Sara bercerita, dia mendapat mandat memimpin doa di rapat terakhir itu, setelah mendapat kabar dari pimpinan Fraksi MPR Partai Gerindra, Elnino M Husein Mohi. Dia merasa perintah itu sebagai hal luar biasa.

" Tekanan yang luar biasa menyadari bahwa ini artinya akan adanya perempuan pertama dan non-Muslim pertama yang akan membacakan doa di sidang terhormat ini," ujar dia.

2 dari 5 halaman

Menulis Doa Hingga Pukul 02.00

Tak menyiakan kesempatan, Sara segera merancang dan menulis doa hingga pukul 02.00 WIB. Dia menulis berbagai harapan untuk Indonesia di masa mendatang.

" Pagi hari setiba saya di ruang rapat, saya didatangi oleh ketua dan sekretaris fraksi yang memberikan kabar kalau Ketua MPR yang terhormat melayangkan keberatan," kata dia.

Dia awalnya tak keberatan atas permintaan itu. Tapi, ketika dia meminta diganti anggota legislatif beragama Kristen lain, Zulkifli justru meminta agenda doa ditiadakan.

 

3 dari 5 halaman

Doa Dihapus

Pimpinan MPR RI dan Pimpinan Fraksi-Fraksi dan Kelompok Anggota DPD di MPR menggelar Rapat Gabungan di Ruang GBHN Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD RI, Senin (23/9/2019).

Pimpinan MPR RI dan Pimpinan Fraksi-Fraksi dan Kelompok Anggota DPD di MPR menggelar Rapat Gabungan di Ruang GBHN Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD RI, Senin (23/9/2019).

Sebagai tindakan protes Fraksi Gerindra pun memutuskan walk out usai lagu Indonesia Raya berkumandang.

" Air mata tak kunjung berhenti dengan setiap langkah yang saya ambil berjalan keluar dari sidang penutup masa jabatan saya sebagai Anggota MPR RI," kata dia.

" Pertanyaan saya kepada Bapak Zulkifli Hasan yang saya hormati, apakah yang bermasalah karena saya perempuan? Atau karena saya non-Muslim?" tulis dia. 

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Zulkifli Hasan terkait protes dari Saras. Begitu juga dari Sekretariat Jenderal MPR belum ada keterangan resmi. 

4 dari 5 halaman

Heboh Gedung DPR Dijual di Situs Online, Cuma Dihargai Rp100

Dream - Gedung DPR menjadi pusat perhatian masyarakat sejak berlangsungnya aksi demo pada 24 September lalu. Di dunia maya, pembicaraan tak jauh dari aksi penolakan terhadap sejumlah rancangan undang-undang tersebut.

Sindiran pedas dibuat para demonstran lewat berbagai poster yang mereka usung. Tak hanya di lapangan saat aksi, kini aksi masyarakat menyindir lembaga legislatif itu juga bermunculan di dunia maya.

Seorang netizen diketahui mengunggah sebuah foto gedung DPR di laman situs e-Commerce OLX pada Rabu, 24 September 2019. Layaknya seorang penjual online, netizen tersebut mengaku ingin menjual gedung berbentuk kura-kura tersebut. 

Si penjual ini menyebutkan gedung megah tersebut dijual seharga Rp100.

" Dijokul gedung DPR sama isinya," tulis penjual.

 

Gedung DPR dijual?

5 dari 5 halaman

Apa Saja Fasilitasnya?

Dikatakan bahwa gedung ini memiliki luas bangunan 3 ribu meter persegi dan luas tanah 3 ribu meter persegi.

Ada fasilitas berupa AC, carport, alat pemadam kebakaran, gordyn, dan garasi. Kamu tertarik untuk membelinya?

Unggahan tersebut tentu saja hanya keisengan netizen. Pihak pengelola situs e-Commerce telah menghapus iklan penjualan gedung DPR sudah dihapus. Dream yang mencoba mengakses info penjualan gedung DPR sudah tak lagi menemukan iklan tersebut.

Beri Komentar