Pertanyaan tentang Hukum Islam: Harus atau Tidaknya Ijma Beriringan dengan Dalil Lain

Dream – Hukum Islam memiliki peran yang sangat penting bagi umat Islam di mana saja. Hukum Islam membantu umat Islam untuk mewujudkan kehidupan yang aman, damai, sejahtera, serta mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sehingga hukum-hukum Islam yang ditetapkan pun tentunya dengan berdasar pada Allah SWT.
Sumber hukum Islam ada empat yang terdiri dari Al-Quran, hadis, ijma, dan qiyas. Dalam membahas hal ini tentu ada banyak sekali pertanyaan tentang hukum Islam. Salah satunya tentang ijma yang merupakan sumber hukum Islam yang ke tiga.
Pertanyaan tentang hukum Islam terkait dengan ijma ini sebenarnya sangatlah beragam. Misalnya saja tentang apa itu ijma, lalu haruskan dalam penetapan ijma diiringi dengan dalil yang lain, hingga alasan penggunaan ijma tersebut.
Untuk mengetahui kesemua jawabannya, berikut sebagaimana telah dirangkum oleh Dream untuk kamu melalui berbagai sumber.
Pengertian Ijma
Seperti dikutip melalui almanhaj.or.id, ijma secara bahasa berasal dari kalimat ajma’a yujmi’u ijma’an dengan isim maf’ul mujma yang dalam hal ini terdapat dua makna.
Makna pertama, secara bahasa ijma berarti tekad yang kuat. Sehingga jika ada kalimat yang mengatakan “ajma’a fulan ‘ala safar”, hal ini berarti tekad yang kuat untuk safar dan telah menguatkan niatnya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 71 yang bunyinya sebagai berikut:
۞وَاتْلُعَلَيْهِمْنَبَاَنُوْحٍۘاِذْقَالَلِقَوْمِهٖيٰقَوْمِاِنْكَانَكَبُرَعَلَيْكُمْمَّقَامِيْوَتَذْكِيْرِيْبِاٰيٰتِاللّٰهِفَعَلَىاللّٰهِتَوَكَّلْتُفَاَجْمِعُوْٓااَمْرَكُمْوَشُرَكَاۤءَكُمْثُمَّلَايَكُنْاَمْرُكُمْعَلَيْكُمْغُمَّةًثُمَّاقْضُوْٓااِلَيَّوَلَاتُنْظِرُوْنِ
Artinya: “Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.” (QS. Yunus: 71).
Sedangkan makna yang kedua, secara bahasa ijma berarti sepakat. Ada kalimat yang mengatakan “ajma’ muslimun ‘ala kadza”, maka artinya mereka bersepakat pada suatu perkara, misalnya sabda Nabi saw.
Kemudian pengertian ijma secara istilah adalah kesepakatan dari para ulama ahli ijtihad dari kalangan umat Nabi Muhammad saw setelah beliau wafat di masa tertentu atau terjadinya suatu masalah yang berhubungan dengan agama.
Harus Tidaknya Ijma Beriringan dengan Dalil Lain
Pertanyaan tentang hukum Islam terkait dengan ijma adalah harus atau tidaknya ijma beriringan dengan dalil lain. Nah, sebagian umat Islam mungkin penasaran dengan hal ini. Seperti dikutip dari Muslim.or.id, jumhur ulama berpendapat bahwa tidak ada suatu perkara yang hukumnya disepakati dalam Islam kecuali perkara itu harus ada dalil wahyu yang menyebutkannya secara tersirat atau tersurat.
Karena untuk menentukan suatu hukum menjadi hak khusus bagi Allah SWt dan juga rasul-Nya. Namun dalam hal ini ada jaminan yang disediakan Allah SWT tentang apa yang disepakati oleh umat dari Nabi Muhammad saw tidak keluar dari wahyu Allah SWT. Oleh karena itu, saat para ulama sedang berijtihat, mereka akan bertanya tentang absah atau tidaknya ijma.
Sehingga tidak ada ijma yang bertentangan dengan Al-Quran dan juga sunah. Jika pun ada, maka bisa saja dalil itu tidaklah sahih, salah dalam memahami dalil, hukumnya sudah dihapus, atau ada kecacatan dalam ijma tersebut karena perselisihan.
Alasan Penggunaan Ijma
Pertanyaan tentang hukum Islam yang berhubungan dengan ijma selanjutnya adalah mengenai alasan dari penggunaan ijma sendiri. Sebelumnya sudah diketahui bahwa ijma beriringan dengan dalil. Nah, jika sudah ada dalilnya, kenapa ijma ini tetap diberlakukan?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tentang hukum Islam tersebut, berikut penjelasannya seperti dikutip dari Muslim.or.id:
Ada Masalah yang Dalilnya Tersembunyi
Alasan pertama kenapa ijma ini diberlakukan adalah karena ada masalah yang dalilnya tersembunyi. Atau tidak dinukilkan karena adanya suatu alasan tertentu. Dengan begitu, cara Allah SWT menjaga syariat-Nya adalah dengan mencukupkan bagi hamba-hamba-Nya untuk melakukan perbuatan yang hanya dengan berdasarkan pada ijma.
Masih Adanya Perselisihan
Alasan yang kedua tentang penggunaan ijma adalah adanya permasalahan yang sudah ada dalilnya, namun masih menimbulkan perselisihan. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan dalam memahami suatu dalil atau karena adanya faktor lain. Sehingga keberadaan ijma berfungsi untuk menutupi perselisihan yang terjadi dan harus dipastikan ada satu pemahaman yang sudah disepakati.
Itulah penjelasan dari pertanyaan tentang hukum Islam yang berhubungan dengan ijma atau kesepakatan para ulama mengenai suatu hukum Islam. Di mana dalam penggunaan ijma adalah beriringan dengan dalil lainnya dan ada beberapa alasan kenapa ijma ini digunakan meski sudah ada dalilnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

70 Kata Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW, Penuh Makna dan Pengingat Keteladanan Beliau
Peringatan Maulid Nabi sebagai pengingat umat Islam untuk meneladani akhlak mulia Sang Rasul.
Baca Selengkapnya

Alasan Mengejutkan Anjuran Selalu Tersenyum dalam Islam, Ternyata Begini Penjelasan Hadits Nabi SAW
Tersenyum kepada seseorang dianggap sebagai bentuk ibadah hingga mendapat pahala sebagaimana bersedekah.
Baca Selengkapnya

Pembagian Warisan Menurut Hukum Islam, Ikuti Panduannya agar Perselisihan Bisa Dihindari
Pembagian warisan menurut Islam telah mengatur setiap detailnya sehingga semua akan mendapatkan hasil yang adil.
Baca Selengkapnya

Hukum Orang Tua Menyuruh Anaknya Menceraikan Istrinya, Ini Penjelasannya Menurut Islam
Apakah perintah orang tua yang demikian itu wajib ditaati oleh si anak?
Baca Selengkapnya

Doa Agar Terhindar dari Kejahatan Manusia dan Setan, Amalan Penting untuk Pagar Diri
Umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari kejahatan manusia dan setan.
Baca Selengkapnya

Manfaat dan Tujuan Tidur Siang dalam Islam, Sunah Rasulullah SAW yang Tak Akan Diambil Setan
Tujuan utama dari qailulah adalah untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan qiyamul lail dengan melakukan sholat dan berdzikir di malam hari.
Baca Selengkapnya

Ngerinya Nasib Kaum Yahudi di Akhir Zaman, Lari Kocar-Kacir dari Kejaran Umat Islam
Rasulullah SAW menyampaikan nasib akhir kaum Yahudi ada di tangan umat Islam.
Baca Selengkapnya