Perusahaan Firma Kredit Diretas Oleh Hacker. (Foto: CNBC)
Dream – Sebuah perusahaan kredit di Amerika, Equifax, mengumumkan jaringan sistem informasi di firmanya diretas. Aksi pembobolan itu membuat data 143 juta nasabah di Amerika Serikat bocor ke publik.
Perusahaan ini mengetahui pembobolan sistem ini pada Juli 2017.
“ Geng kriminal telah mengeksploitasi laman aplikasi untuk mengakses data tertentu,” tulis perusahaan yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, dikutip dari CNBC, Jumat 9 September 2017.
Setelah pembobolan sistem ini diketahui, tiga eksekutif Equifax langsung menjual dua juta lembar saham perusahaan. Tak jelas apakah penjualan sebagian kecil saham ini berkaitan dengan serangan siber kepada Equifax. Akibat serangan siber ini, saham Equifax terjun 12 persen.
Equifax mengatakan serangan ini membuat data nasabah, seperti nama, tanggal lahir, dan alamat rumah terekspos. Padahal, data ini dilindungi oleh Equifax. Tak hanya itu, data 209 ribu nomor kartu kredit plus dokumen sengketa tertentu 182 ribu konsumen bocor.
Pimpinan Equifax, Richard Smith, meminta maaf kepada nasabah dan kliennya. Dia mengatakan peretasan itu berpengaruh terhadap apa yang seharusnya dilindungi oleh perusahaan ini.
Peretasan terhadap Equifax bukan yang pertama kalinya. Pada tahun 2013, Equifax bersama dengan Experian dan TransUnion juga dijebol oleh peretas. Peretas mengakses profil keuangan kalangan atas.
Perusahaan ini tak mengekspos nama-nama yang terdampak, tetapi beredar kabar bahwa nasabah yang terkena peretasan ini adalah orang-orang dari kalangan selebritis dan politisi, seperti Paris Hilton, Michelle Obama, dan mantan direktur FBI, Robert Mueller.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
