Pesan WA Berisi Curhatan Bocah SD Ke Ibunya Yang Sudah Meninggal Bikin Netizen Menangis
Dream - Ditinggal ibu pergi untuk selamanya memang sangat menyedihkan. Tidak ada lagi tempat untuk mengeluh maupun mengadu.
Ibu juga menjadi tempat anak-anaknya untuk meluapkan kegembiraan dan menghabiskan waktu bersama saling bercerita.
Begitulah perasaan yang dialami seorang bocah yang diceritakan kembali oleh kakaknya melalui akun Twitter @convomfs.
Sang kakak merasa terenyuh sekaligus lucu dengan tingkah adiknya yang mengirim pesan WhatsApp untuk sang ibu.
Padahal ibu kakak beradik tersebut telah meninggal dunia. Curhatan sang adik viral sampai membuat netizen menangis.
Cerita bermula ketika sender yang menjadi seorang kakak dari adik laki-laki mengaku meninggalkan HP-nya saat mandi.
Saat itulah si adik meminjam HP kakaknya secara diam-diam. Setelah itu dia menuliskan pesan WA kepada almarhumah ibunya.
" Kelakuan adek cowokku waktu aku tinggal mandi gais, lucu bgt jadi terharu," tulis sender.
Melalui chat tersebut, adiknya yang baru duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD) curhat ke sang ibu hendak naik kelas.
" Mama, ini saya. Besok saya rapot diambilkan kakak. Sepertinya saya naik kelas 2. Kelas ✌," ungkap si adik dengan tulisan rapi dan formal.
Setelah itu, adik sender tersebut memberitahu almarhumah ibunya kalau dia sekarang sudah bisa mandiri.
Dia mampu menjadi orang yang mandiri dengan melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain.
" Saya sudah bisa mandiri.sendiri. Sudah bisa makan sendiri," lanjutnya.
Tidak sampai di situ saja. Bocah kecil itu juga bilang dia sekarang sudah hebat karena jadi anak yang pandai.
" Saya sudah menjadi anak hebat sepertinya saya pandai. Saya mendapatkan nilai 100 seratus, Ma," katanya.
Merasa tidak ada jawaban karena menyadari ibunya sudah meninggal, bocah yang belakangan diketahui bernama Novan itu malah melawak.
" Mama sedang ngapain? Di surga tidak ada HP ya sepertinya," lanjut bocah itu dengan polosnya.
Dia kemudian bercerita tentang sekolah SMP dan SMA yang selama ini telah dijalani oleh kakaknya.
" SD SMP dan SMA saya sendirian. Katanya kakak kalau setelah SD ada SMP apakah benar 😄😄😄," ujarnya.
Sebelum mengakhiri chattingan dengan almarhumah ibunya, Novan berpesan agar tidak memberitahu kalau dia pinjam HP kakaknya.
" Dadah mama kakak sudah selesai mandi. Jangan bilangkan kakak saya pinjam HP nya 😇 ☺," pungkasnya.
Tangkapan layar HP berisi curhatan bocah SD kepada ibunya yang sudah meninggal itu pun viral dan mengundang komentar netizen.
Banyak yang merasa terharu dang menangis membaca isi pesan Novan kepada almarhumah ibunya. Tidak sedikit yang ingin memberikan bantuan kepada bocah tersebut.
" Gw lebih sedih liat twt ini sumpah, daripada liat gw ketolak SBM :("
" Sender aku mau ngasih hadiah karna adek kamu dapet nilai 100. Boleh ga? 🥺"
" ((SD SMP dan SMA saya sendirian)) gue pengen nangis."
" Di surga tidak ada hp ya sepertinya. Sedih banget pas baca tulisan adikmu yang itu Nder, rasanya nyes banget di hati. Kayak apa ya, adikmu masih kelas 1 SD, tapi dia udh bisa dewasa."
" Ya Allah lucuuu banget mauu nangisss :( jadi anak yg berbakti ya dek, semoga mimpi kamu dan keinginan km terwujud."
Sumber: Twitter
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR