Pesawat Terbakar Di Rusia (Foto: Instagram/@artempetrovich)
Dream - Pesawat Sukhoi Superjet 100 milik maskapai Aeroflot, Rusia terbakar hebat saat hendak lepas landas di bandara Sheremetyevo, moskow, pada Minggu, 5 Mei 2019.
Dilaporkan CBC, sebanyak 41 orang di dalam pesawat meninggal dunia akibat peristiwa ini. Juru bicara Komite Investigasi Rusia, Svetlana Petrenko mengatakan, 37 orang penumpang lain dilaporkan selamat.
Pesawat ini mengangkut 73 penumpang dan lima awak penerbangan. Rencananya, pesawat Aeroflot ini terbang dari Moskow ke Murmansk.
Dari tayangan video yang beredar, pesawat Sukhoi Superjet 100 sempat memantul di sepanjang landasan bandara Sheremetyvo. Setelah itu, muncul api di bagian belakang pesawat.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai akibat terbakarnya pesawat itu. Komite investigasi akan memeriksa pilot sebagai awal penyelidikan kasus ini.
View this post on Instagram
Meski demikian, beberapa penumpang menyebut, pesawat ini terbakar karena cuaca buruk dan sambaran kilat.
" Kami lepas landas dan kemudian kilat menghantam pesawat," kata salah satu penumpang, Pyotr Egorov, kepada koran Komsomolskaya Pravda.
Setelah tersambar petir pesawat itu berbalik arah. Pendaratan yang keras pun dirasakan penumpang.
" Kami sangat takut, kami hampir kehilangan kesadaran. Pesawat itu melompati landasan seperti belalang dan kemudian terbakar di tanah," kata dia.
Dream - Dua pesawat Sukhoi milik Lanud Sultan Hasanuddin memaksa pesawat Batik Air berjenis Airbus A320 dipaksa untuk mendarat. Pesawat itu dianggap tidak memiliki izin ketika mengudara di langit Indonesia sesuai dengan deteksi radar.
" Itu wajib hukumnya diturunkan paksa," Komandan Wing (Danwing) Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Hermawan Widhianto dikutip dari laman fajar.co.id, Minggu 17 April 2019.
Batik Air yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta itu masuk sebagai penerbangan tak berizin ketika berada di atas Madura. Mengetahui adanya pelanggaran, dua pesawat Sukhoi berjenis SU27 dan SU30.
Dengan pengawalan, Batik Air kemudian dipaksa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin pada Sabtu, 16 Maret 2019 kemarin.
Setelah berada di runway, pesawat yang berisi ratusan penumpang itu kemudian dikawal oleh dua truk dari Denhanud 472 Paskhas dengan senjata lengkap.
Para penumpang langsung dievakuasi dan anggota Paskhas dan POM AU melakukan penggeledahan terhadap pesawat itu. Setelahnya, dua pilot pesawat Batik Air diamankan.
Kegiatan ini merupakan simulasi kesigapan anggota TNI AU untuk menguji protam dan standar operasional prosedur (SOP) dalam melaksanakan satuan tugas. Sedikitnya ada 650 personel yang terlibat dalam simulasi ini.
" Alatnya semua yang kita miliki diturunkan seperti pesawat intai, dan peralatan penanggulangan kecelakaan, dan penanggulangan kerusuhan massa. Keberhasilan dilihat dari protap yang sesuai dan dapat diaplikasikan, apabila dinilai sudah cukup baik sudah berhasil,” ucap dia.
Pilot Pesawat Airbus 320 Batik Air, Capt James Yanes Singal mengatakan, sebelum diturunkan paksa. Para penumpang terlebih dahulu kalau akan ada simulasi bersmaa TNI AU.
" Penumpang sudah diberitahukan dari awal akan ada latihan bersama,” kata James.
(Sumber: fajar.co.id)
Dream - Utusan khusus Presiden Vladimir Putin, Vladimir Igorevich Kozhin, menyampaikan pesan agar Indonesia segera merealisasikan pembelian 11 pesawat Sukhoi SU-35 Rusia. Pesan itu disampaikan Kozhin saat bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Rabu 24 Januari 2018.
“ Rusia sangat ingin agar pembelian itu terlaksana,” ujar Wiranto dikutip dari Anadolu Agency.
Wiranto mengatakan, dalam pertemuan itu, Kozhin meyakinkan Indonesia tak mengkhawatirkan ancaman embargo dari negara lain karena membeli Sukhoi SU-35.
Wiranto menjawab, Indonesia ingin pesawat tempur generasi ke 4.5 itu dibarengi dengan transaksi imbal dagang menggunakan komoditas Indonesia.
“ Tidak dibayar cash, artinya sebagian dibayar dengan komoditas dari Indonesia,” kata dia.
Wiranto mengakui saat ini pembelian dan transaksi imbal dagang itu masih mengalami kendala teknis. Dia pun akan menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan, Menteri Pertahanan, dan Menteri Perindustrian untuk menindaklanjuti pembelian ini.
“ [Meskipun] imbal dagang, ini kan masih ada uang muka, uang jaminan. Bank mana yang menjamin, uang muka nanti bagaimana,” jelas dia.
Sebelumnya dikabarkan, Indonesia akan membeli 11 unit Sukhoi SU-35 milik Rusia. Pembelian pesawat Rusia ini akan ditukar dengan sejumlah produk ekspor Indonesia seperti kopi, teh, dan kelapa sawit.
BUMN Rusia, Rostec, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama tersebut saat Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Moskow, 3-5 Agustus 2017.
Sukhoi SU-35 tersebut akan menggantikan armada F-5 milik Indonesia.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu