Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Penyidik Polres Metro Jakarta Timur menetapkan Sugiharti atau Arti sebagai tersangka dengan dugaan kasus order fiktif melalui aplikasi GoJek dan pencemaran nama baik atas Julianto Sudrajat.
" Iya (Arti) sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Andry Wibowo, Senin 31 Juli 2017.
Menurut Andry, semula Arti tidak mengakui perbuatannya. Namun setelah menjalani pemeriksaan, Arti mengaku. " Dia mengakui ya, kalau dia itu melakukan itu," ucap dia.
Kasus ini bermula dari dua orang yang menjadi korban order fiktif GoFood, yakni pegawai sebuah bank swasta bernama Julianto Sudrajat dan petugas PPSU bernama Ahmad Maulana alias Dafi. Akibat order fiktif yang berkelanjutan, Julianto mendapat teror di akun media sosial dan dipecat dari perusahaannya.
Kasus ini terungkap lantaran keduanya menduga bahwa Arti sebagai dalang order fiktif tersebut.
" Kami perlu validkan. Orangnya kan sudah ketemu, yang beli yang dipesankan, tapi enggak pada ngaku. Jadi harus tracking di IT dulu. Perlu waktu," ujar Andry.
Dream - Nasib sial menimpa karyawan swasta di Jakarta bernama Julianto. Pria itu mendapat serangan pesanan Go Food pada Senin, 3 Juli 2017.
Selang dua hari, Stefanie Orisha Sitohang menuliskan kisah yang dialami Julianto.
Dalam tulisan di akun Facebook miliknya, Stefanie menceritakan modus pesanan Go Food itu. Selama dua hari, belasan rombongan Gojek mengantarkan pesanan.
" Puncaknya di hari ini Rabu 5 juli 2017, sampai dengan pukul 12 siang ada rombongan driver gojek yg mengantar makanan (dapur solo, sate khas senayan, bebek kaleyo dll) dgn nominal total melebihi 1 juta rupiah, pesanan atas nama Julianto dan dikirim ke alamat Bank Danamon Matraman Lantai 5."
" Kita sebagai rekan kerja yang mengetahui kondisi Julianto saat ini, ikut membantu membayar kan orderan nya karena kita kasihan dengan para driver gojek yang tidak tahu apa-apa."
Awalnya, banyak yang menduga Julianto merupakan pemesan fiktif. Bahkan, kabar itu menyebar hingga di media sosial.
Tetapi, pada Kamis, 6 Juli 2017, Julianto Sudrajat mengklarifikasi peristiwa yang dialaminya di Facebook miliknya. Dia membantah telah memesan puluhan menu makanan melalui aplikasi GoJek.
Dia menulis," Saya sama sekali tidak pernah melakukan pemesaan Go Food dan merugikan Go Jek."
Menurut Julianto, ada seseorang yang tidak menyukai dia dan menjahilinya dengan orderan fiktif tersebut.
" Saya mohon maaf atas kejadian ini. Sekali lagi saya jelaskan utk order fiktif yg terjadi akhir2 ini bukan dari saya, melainkan oleh seseorang yg tdk suka dgn saya," tulis Julianto.
Kejadian ini, kata Julianto, telah dilaporkan ke polisi dan PT. GO-JEK dengan nomor identitas laporan 19497686.
Akibat peristiwa serangan pesanan Go Food itu, Julianto dipecat dari perusahaan tempat dia bekerja.
Menurut Eris Riswandi, beberapa rekan pengendara Go Jek yang datang mengaku ada seseorang penelepon yang memesan menu-menu tersebut. Pemesan fiktif itu mengirim pesan singkat bertuliskan," Sesuai aplikasi ya pak, maaf saya sedang sibuk tidak bisa dihubungi, langsung aja ke atas ke lantai 5 atas nama Julianto."
Rumor yang berkembang menyebut pemesan itu tak lain ialah seorang perempuan yang jatuh hati dengan Julianto. Tetapi, karena penolakan cinta Julianto perempuan itu sakit hati.
Jumat, 7 Juli 2017 Julianto mengirimkan unggahan terbaru di akun Facebook miliknya. Dia menulis," Akun ini akan dinonaktifkan karena sudah disadap."
" Nomor ponsel dan akun ini telah disadap, jika ada hal yang mencurigakan mohon diabaikan."
Advertisement