Polisi Temukan 600 Ribu Masker Di Gudang Cargo Jasa Pengiriman Barang.(Foto: Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Dream - Polres Jakarta Utara menjual 60.000 lembar masker hasil sitaan. Polisi akan menjual 10 masker dengan harga Rp4.400.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Budi Herdi Susianto mengatakan, penjualan akan dimulai pukul 14.00 WIB.
" Lokasinya kalau tidak hujan di lapangan. Tapi kalau hujan di dalam ruangan," ujar Budi, dilaporkan Merdeka.com, Kamis, 5 Maret 2020.
Budi menerangkan, dia menerapkan diskresi yang mengacu pada Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.
" Di mana tindakan kami lakukan agak sedikit melanggar aturan, tapi tindakan tersebut untuk kepentingan umum masyarakat lebih luas," kata dia.
Rencananya dia juga akan menyulap salah satu ruangan sebagai lokasi penjualan. Para pedagangnya yaitu para tersangka. Sementara, polisi hanya mengawasi.
" Nantinya masker dibungkus dalam pastik. Satu plastik berisi 10 lembar masker. Satu warga hanya dibatasi 10 plastik itu, biar kebagian yang lain," ujar dia.
Dia mengatakan, menjual masker dengan harga Rp440 per lembar karena menyesuaikan dengan harga dari Dinas Kesehatan Jakarta Utara, yang menjual satu kotak seharga Rp22.000.
" Nah nanti kita juga Rp22.000, nah tapi Rp22.000 itu kan 1 kotak isinya 50, berarti Rp440 rupiah per lembar, karena kami jual per 10-an nanti kami hargai Rp4.400 per 10 masker," ucap dia.
Budi berharap langkah bisa dicontoh kepolisian di wilayah lain. Menurut dia, pihak kepolisian gencar melakukan penindakan terhadap para penimbun maupun spekulan-spekulan, yang mencari keuntungan ditengah-tengah kelangkaan masker.
" Berkaca dari itu dengan banyaknya masker maupun alat kesehatan yang disita sama polisi otomatis di pasaran makin langka. Sehingga kalau prinsip ekonomi barang makin susah harga bisa maskin melambung. Ini yang kami lapor ke pimpinan," ucap dia.
Herdi menambahkan, nantinya uang hasil penjualan puluhan ribu lembar masker sitaan itu akan dijadikan barang bukti.
" Iya uangnya tetap jadi barbuk (barang bukti). Makanya yang jual tersangka bukan polisi," ucap dia.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya akan menjual stok masker ke masyarakat. Sebanyak 1.450 boxs masker akan didistribusikan.
" Nanti coba akan kita distribusikan di Jak Grosir dan seluruh gerai JakMart, Mini DC, dan gerai-gerai lainnya. Harga jualnya kurang lebih per boks Rp300 ribu, per pcs nya Rp6.500," kata Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Dia mengakui harga yang dijual di atas harga normal. Dia beralasan, harga tersebut dibuat karena harga dari distributor sudah naik.
" Sebelum ada corona, kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma Rp30 ribuan kalau enggak salah di Pramuka. Cukup murah kok. Itu isi satu dus itu 50 atau 20-an kalau enggak salah," kata dia.
Perumda Pasar Jaya akan membatasi pembelian. " Untuk masker tadi saya sudah dapat update, kita batasi satu orang satu boks maksimal," kata dia.
Sumber: Merdeka.com/Yunita Amalia
Dream - Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) mengonfirmasi merawat 10 pasien rujukan sejak 3 Maret 2020. Kesepuluhan pasien itu berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Dokter paru-paru RSUPP, Prasenohadi mengatakan tidak ada pemberian obat apapun terhadap PDP. Hingga saat ini belum ada obat khusus untuk virus corona.
" Tidak ada (pemberian obat) kecuali ada kelainan. Enggak ada. Jadi obatnya disuruh makan, istirahat. Makanya kenapa dipantaunya dua minggu, karena memang masa inkubasinya dua minggu," ucap Praseno, Rabu, 4 Maret 2020.
Prasenohadi mengatakan, selama proses pengawasan pasien negatif corona, rumah sakit akan memindahkan ruangan pasien dari ruang isolasi ke ruang rawat inap.
Tetapi, jika keadaan memburuk, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut sumber utama yang menyebabkan kondisi pasien menurun.
" Kalau dia ada gejala demam, (demamnya) harus diobati," kata dia.
Prasenohadi mengatakan, demam, batuk, dan pilek menjadi gejala umum terhadap adanya paparan virus ataupun bakteri yang menyerang pernapasan. Sehingga, imbuh Praseno, wajar adanya jika saat ini seluruh fasilitas umum terdapat alat mengukur suhu.
" Karena umumnya datang dengan batuk, pilek. Karena gejalanya umum," ucap dia.
RSUPP menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah menangani penyebaran virus Corona, Covid-19. Tercatat, sebanyak 119 orang sehat memeriksakan diri ke RSUPP.
" Kami sudah tangani 119 orang yang datang untuk check-up sejak 3 sampai 4 Maret," kata Rita.
Meski tidak melarang, Rita mengingatkan fenomena virus corona tidak baik jika ditanggapi secara berlebihan. Seperti memeriksa kesehatan untuk memastikan ada tidaknya virus Corona dalam tubuh.
Menurut Rita, tanpa ada gejala umum seperti demam berhari-hari, batuk, atau pilek, sebaiknya masyarakat tidak perlu melakukan pemeriksaan kesehatan. Terpenting adalah menjaga pola hidup sehat dan higienis.
Sumber: Merdeka.com/Yunita Amalia
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Ibunda Tasya Kamila Jalani Operasi Bariatrik Usai Gagal Diet Selama 25 Tahun
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian