Dream - Penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan membuat masyarakat marah. Serangan itu dianggap sebagai bentuk ancaman terhadap pembasmian rasuah yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dukungan untuk Novel, yang tengah menjalani perawatan di Singapura, pun mengalir. Bahkan, ada warganet yang menyatakn bersedia mendonorkan sebelah matanya apabila penyidik KPK itu mengalami kebutaan akibat air keras tersebut. Seperti yang disampaikan Asmuni melalui Facebook.
" Bismillah! Jika smpai Novel Baswedan mengalami kebutaan, mohon bantu sy, agar sy dpt mendonorkan sebelah bola mata sy utk beliau," tulis Asmuni di akun Facebook, sebagaimana diakses Dream, Kamis 13 April 2017.
Asmuni meminta bantuan untuk menyampaikan niatnya itu kepada Novel. " Mohon bantu saya menyampaikan hal ini kepada beliau jika dibutuhkan.. 100 persen gratis!" tulis dia.
Sejak diunggah pada 11 April, status tersebut banyak mendapatkan komentar dari pengguna Facebook. Tidak sedikit di antara mereka yang kagum dengan keikhlasan Asmuni.
" Sesungguhnya nya orang yang ikhlas karna Allah, akan mendapatkan balasan dari sisi Allah swt,.....walau baru niatnya. ....... Semoga pak asmuni selalu ada dalam lindungan Allah swt. .kita doakan pak novel baswedan sehat dan pulih. ...kembali.. Amiiiiiin. ..," tulis Zulkarnain Koto.
" Sungguh mulia niat mu, sdr ku," tulis Muhammad Isneini.
Dream - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah meneliti cairan yang digunakan untuk menyiram wajah Novel Baswedan pada hari Selasa subuh kemarin.
Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, mengatakan cairan tersebut berjenis H2SO4 atau asam sulfat. Cairan ini termasuk asam mineral yang kuat.
" Dari labfor saya mendapat informasi H2SO4," kata Tito di Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Tetapi, dugaan Tito, cairan tersebut tidak dalam konsentrasi yang pekat. Sehingga reaksi yang ditimbulkan tidak terlalu parah.
Menurut Tito, apabila cairan tersebut dalam konsentrasi pekat, wajah Novel bisa hancur.
" Tapi mungkin tidak dalam konsentrasi yang terlalu pekat. Karena kalau terlalu pekat itu bisa membuat daging menjadi hancur. Jadi, dia mungkin dalam konsentrasi tidak teerlalu pekat," ujar dia.
Dream - Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, mengaku mendapat telepon dari Novel Baswedan setelah insiden penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Dia mengaku mendapat cerita penyiraman itu langsung dari mantan perwira polisi itu.
" Tadi pagi saya sebetulnya saya lagi Sholat Subuh dan baca Yasin. Kemudian di tengah-tengah itu saya melihat ada telepon dari Novel," kata Tito di Jakarta, Selasa 11 April 2017.
Karena masih sholat dan mengaji, Tito baru menjawab telepon itu setelah selesai ibadah. " Kemudian Novel menyampaikan bahwa dia disiram air keras," tambah mantan Kepala Detasemen Khusus 88 tersebut.
Saat ini, kata Tito, kondisi Novel sudah membaik. Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku telah melihat langsung kondisi Novel. " Tapi, matanya kurang baik," ucap dia.
Untuk mencari para pelaku penyiraman air keras itu, Tito telah memerintahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, untuk membentuk tim khusus. Selain itu, juga untuk mengamankan Novel.
" Saya sudah sampaikan tadi tim khusus gabungan Polda dan back-up dari Mabes Polri. Memberikan pengamanan kepadanya maupun di kediaman (Novel)," ujar Tito.
Dream - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang mengalami penyerangan dengan disiram air keras akan dipindahkan dari RS Mitra Keluarga ke RS Jakarta Eye Center (JEC). Pemindahan dilakukan agar Novel mendapatkan perawatan intensif usai disiram air keras.
" Novel sudah dilakukan tindakan awal sampai tindakan pembersihan, dilakukan tiga jam, kemudian istirahat. Siang ini akan dibawa ke JEC untuk ditangani lebih lanjut," kata Jubir KPK, Febri Diansyah di Jakarta, Selasa, 11 April 2017.
Febri menuturkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan sempat menjenguk Novel dan berjanji akan mengusut kasus yang dialami Novel sampai tuntas.
" Tadi pagi, Pak Ketua KPK dan Kapolda datang dan Kapolda sampaikan bahwa Kapolda janji akan tangani secara serius dan tuntaskan perkara ini," ucap dia.
Pengusutan kasus penyiraman air keras pada Novel menjadi perhatian serius aparat penegak hukum sebab penyidik KPK sudah terlalu sering mendapatkan teror.
" Saya kira ini serius, yang lebih penting kami sedang melakukan pemberantasan korupsi, Novel adalah penyidik senior di KPK dan beberapa waktu sebelumnya memang juga ada teror sejenis dan ancaman lain di beberapa waktu lalu," ujar dia.
" Meskipun demikian serangan itu tidak bisa dibiarkan begtu saja. Ini jadi konsen bersama," sambungnya.(Sah)
Dream - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono, mengatakan, polisi menemukan cangkir yang diduga menjadi wadah air keras yang disiramkan ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Cangkir itu ditemukan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). " Ada cangkir yang masih ada air, diduga air keras," kata Dwiyono di Jakarta, Selasa 11 April 2017.
Dwiyono menuturkan, cairan tersebut memiliki aroma yang sangat menyengat. Rencananya, polisi akan mengirim cairan tersebut ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk diteliti.
" Hari ini dibawa ke Labfor. Airnya baunya sangat menyengat," ucap dia.
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain. Di antaranya pakaian yang dikenakan Novel saat mengalami menyerangan.
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta