Sumber: Gulfnews.com
Dream - Banyak jalan menuju Roma, itulah kata pepatah. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan.
Demikian pula dengan umat Muslim di dunia. Mereka punya banyak cara untuk naik haji di Mekah.
Umumnya, umat Islam mengantre untuk menunggu giliran berangkat haji yang diselenggarakan oleh pemerintah negaranya masing-masing.
Tapi beberapa Muslim memilih cara sendiri untuk menuju Tanah Suci.
Seperti dilakukan pria berkebangsaan Suriah bernama Ghazi Jassim Shehadeh berikut ini. Dia memilih bersepeda dari Jerman menuju Mekah untuk melakukan haji tahun ini.
Butuh 73 hari bagi Ghazi untuk sampai di Mekah. Pria 53 tahun ini mendokumentasikan perjalanannya dan membagikannya ke pengikutnya di media sosial.
Ghazi sengaja bersepeda ke Mekah untuk naik haji sebagai cara mengungkapkan pengabdian pada imannya. Namun sayang, setibanya di Mekah ia meninggal dunia.
Jenazah Ghazi pun disholatkan di Masjidil Haram sebelum dimakamkan di Mekah, Arab Saudi.
Perjalanan Ghazi naik sepeda ke Mekah ini menarik perhatian warganet. Mereka merasa kagum atas kisah perjalanan pria asal Suriah ini.
Selain itu, banyak warganet yang turut mengungkapkan kesedihan mereka atas meninggalnya Ghazi.
Sumber: Gulfnews
Dream - Seorang anak pasti ingin berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan dan memberi yang terbaik untuk kedua orangtuanya. Tak hanya saat hidup, perbuatan yang sama juga bisa dilakukan ketika orangtua telah berpulang ke sisi yang Maha Kuasa.
Pemikiran tersebut biasanya baru disadar oleh mereka yang sudah beranjak dewasa. Namun rasa cinta kepada orangtua juga bisa bersemi ketika masih anak-anak seperti diperlihatkan seorang bocah laki-laki di video yang diunggah akun Tiktok @akhmarsalehudin.
Melansir Mstar, anak itu bernama bernama Mohamad Adiffiras. Dia merupakan bocah yatim yang telah kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya.
Ibu Firas menceritakan bahwa ia memiliki tiga orang anak dan yang pertama meninggal dunia tiga hari setelah dilahirkan pada tahun 2010. Firas adalah anak kedua di keluarga tersebut.
Apa yang dilakukan Firas benar-benar membuat banyak orang terharu.
Selama 20 hari, bocah yang baru berusia 11 tahun itu memutuskan membangun tanggul yang mengelilingi makam ayahnya.
Firas sengaja melakukannya karena tak ingin makam ayahnya bernasib seperti pusara kakaknya yang hilang terbawa air.
Ia bercerita, makam kakak Firas saat itu tidak memiliki tanggul dan nisan. Kebetulan rumah tinggal keluarganya lumayan jauh dari makam sehinga hanya berziarah setahun sekali. Keluarga Firas juga tidak memiliki uang banyak untuk membangun tanggul.
Suatu saat keluarga berkunjung, makam kakak Firas ternyata sudah hilang terbawa air dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Kondisi mengkhawatirkan juga terjadi pada tanah di makam ayahnya yang sempat turun karena hujan lebat.
Sejak saat itu, Firas berjanji ingin membuat tanggul sendiri di makam ayahnya.
“ Hari tu, tanah kubur arwah suami saya mendap sebab hujan lebat. Firas menangis, dia takut kubur itu hilang. Sebab itulah dia bersungguh untuk membuat kepuk sendiri,” kata Ibu Firas.
Fiiras mulai mengumpulkan batu bata dari rumah mereka dan mengangkutnya menggunakan sepeda. Batu bata itu dikumpulkan untuk membangun tanggul di makam sang ayah.
Tak hanya itu, Firas menggunakan tanah merah di sekitar kubur untuk menggantikan semen karena tidak memiliki cukup uang untuk membelinya.
“ Dia minta izin dengan saya mau buat kepuk. DIa bawa batu-bata dari rumah dengan menggunakan sepeda. Kalau hujan turun, batu bata itu bergoyang, dia menangis dan meletakkannya kembali,” ucap ibunya.
Sang ibu sempat meminta Firas untuk bersabar karena belum memiliki uang yang cukup. Ia pun mengambil tanah merah namun ternyata tidak bisa merekatkan batunya.
Jadi sang ibu membeli semen sebanyak tiga kilogram untuk membangun tanggul di makam ayah Firas. Meskipun bentuknya tidak sempurna, namun akhirnya tembok kecil di sekeliling makam ayahnya itu pun selesai dibuatnya.
@akhmarsalehudin Ketabahan adik nie untuk membuat kurbur ayahnya seperti kubur2 lain dengan adanya kepuk dibina sendiri!! Baru berumur 11 Tahun geng.. #kasihsayang #kisahnyata #anaksoleh ♬ original sound - Tan Tin Tun
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia