Menggali Makna Ramadan: Berpuasalah Seperti Ulat, Jangan Seperti Ular

Berpuasa bukan hanya tidak makan dan minum, melainkan keimanan yang harus dipupuk dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Dream - Bulan Ramadan bukan hanya menjalani puasa selama 30 hari yang dimulai dari azan Subuh hingga azan Magrib. Namun di bulan yang mulia ini, disarankan untuk meningkatkan ibadah.

Menurut Ustaz Erick Yusuf, berpuasa bukan hanya tidak makan dan minum, melainkan keimanan yang harus dipupuk dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

" Dalam Ramadan kita menahan hawa nafsu bukan cuma menahan lapar haus. Tapi tingkatkan tadarus, tarawihnya dengan sodakahnya," kata ustaz Erick Yusuf di Dream Camp Virtual 2021, yang didukung Emeron Hijab Shampoo, Posh Indonesia, Sahaja dan Lifeboy, Sabtu, 1 Mei 2021.

Dia mengibaratkan bulan Ramadan ini harus seperti ulat daripada ular. Kedua hewan ini bisa berubah berganti kulit. Namun jika ular berubah kulit tetaplah menjadi ular, namun ulat jika berganti kulit berubah menjadi kupu-kupu.

Jadi di bulan Ramadan ini, bukan hanya penampilan saja kita ubah, melainkan akhlak juga kita.

" Ulat berpuasa berubah menjadi kepompong dan kupu-kupu indah. Kita berpuasa harus seperti ulat. Kita bisa berubah secara akhlak, dari yang gak baik menjadi lebih baik," imbuhnya.

Dengan berpuasa penuh selama 30 hari, maka kita akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan meunju ke hari kemenangan.

" Ini esensi kenapa berpuasa penuh selama sebulan, kita akan menuju hari fitri. Kita seakan-akan dilahirkan kembali, masuk ke dalam golongan orang beruntung atau meraih kemenangan," imbuhnya.