Putera Mahkota Emir Sharjah Meninggal, UEA Berkabung Tiga Hari

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 4 Juli 2019 14:00
Putera Mahkota Emir Sharjah Meninggal, UEA Berkabung Tiga Hari
Penyebab kematian tidak disampaikan ke publik.

Dream - Khalid Al Qasimi, putera emir Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), meninggal dunia. Khalid merupakan merupakan putera ke dua dan putera mahkota dari Sultan bin Muhammad Al Qasimi.

Rincian dan penyebab kematian Khalid tidak diungkap ke publik. Untuk menghormati kematian Khalid, pemerintah Sharjah menetapkan hari berkabung selama tiga hari.

Dikutip dari The Guardian, Kamis 4 Juli 2019, Khalid meninggal tiga pekan setelah tampil di London Fashion Week. Pemilik merek Qasimi memamerkan koleksi musim semi dan musim panas 2020. Koleksi busana miliknya mendapat kritik tajam.

Kementerian Urusan Kepresidenan UEA mengeluarkan pernyataan bela sungkawa atas meninggalnya Khalid.

" Presiden Yang Mulia Syekh Khalifa bin Zayed Al Nahyan berduka sedalam-dalamnya dan sedih atas meninggalnya Syekh Khalid bin Sultan bin Mohammed Al Qasimi, putra penguasa Sharjah, doa kepada Allah Yang Maha Kuasa, semoga jiwanya beristirahat dalam damai, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," kata kementerian tersebut.

1 dari 5 halaman

Sempat Tak Sepakat Soal...

Kematian Khalid berjarak 20 tahun dengan kematian Syekh Mohammed bin Sultan bin Mohammed Al Qasimi. Sang kakak, Mohammed meninggal karena overdosis narkoba di rumah keluarga di East Grinstead, Mid Sussex, Inggris, pada 1999.

Pekan lalu, Qasimi terlibat ketidaksepakatan mengenai desain kaos dari koleksi musim dingin 2017 yang direplikasi merek Vetements untuk musim panas 2020 di catwalk Paris. 

Kaos yang bertuliskan " Jangan tembak" dalam bahasa Arab, Prancis, dan Inggris, itu merupakan semi-replika yang dipakai wartawan di Lebanon selama invasi Israel ke negara itu pada 1982.

Qasmi, yang tidak memiliki hak cipta untuk frasa tersebut, mengatakan kepada Vogue Arabia, “ Saya mengerti apa yang mereka lakukan. Ini tentang konsumerisme. Tapi ini, sialan... Saya menggunakan cetakan itu untuk menyoroti keadaan buruk yang terjadi di Timur Tengah. Vetements menggunakannya dengan cara yang begitu ceroboh dan provokatif; Saya rasa mereka tidak menyadari makna arti kalimat ini bagi kita orang Arab."

2 dari 5 halaman

Fenomena Aneh, Danau Raksasa Muncul di `Lembah Kematian`

Dream - Fenomena alam beberapa waktu lalu muncul di Death Valley, California, Amerika Serikat. Di lokasi yang dikenal sebagai paling kering di muka Bumi itu muncul danau.

Danau tersebut muncul setelah seminggu hujan lebat, badai, dan banjir. Danau tersebut tertangkap kamera fotograger, Elliot McGucken, yang sebetulnya hendak ke Badwater Basin.

" Rasanya tidak masuk akal melihat begitu banyak air di tempat paling kering di dunia," kata Elliot, dilaporkan IFL Science, Selasa 19 Maret 2019.

" Agak ironis, walaupun aku tidak bisa turun ke Badwater Basin. Secara keseluruhan, kupikir potret ini mungkin lebih unik."

Tidak jelas ukuran persis danau itu, tetapi para pejabat dari National Park Service memperkirakan panjangnya 16 kilometer. Sejak hujan minggu lalu, danau itu masih ada, tetapi semakin kecil.

Taman Nasional Death Valley tercatat memegang rekor temperatur udara terpanas di Bumi dengan 56,7 derajat Celcius pada 10 Juli 1913. Sementara itu suhu permukaan di Death Valley tercatat pernah mencapai 93,9 derajat Celcius pada 15 Juli 1972.

Sementara suhu rerata pada bulanan pada siang dan malam hari yang pernah tercatat mencapai 42,3 derajat Celcius pada Juli 2018.

3 dari 5 halaman

Hujan dan Peristiwa Langka

Meski dikenal menjadi gurun terpanas, hujan juga sesekali muncul. Tetapi, curah hujannya sangat minim.

Death Valley memiliki curah hujan rata-rata tahunan 6 sentimeter selama setahun. Dengan catatan itu menjadikannya salah satu tempat paling kering di Bumi juga.

Kemunculan danau tersebut juga membuktikan fakta langka. Meski begitu, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan bahwa genangan air dapat terbentuk di padang pasir.

" Tanah gurun kering dan padat," kata ahli meteorologi National Weather Service, Todd Lericos kepada SFGate. " Ini seperti menaruh air di atas beton."

Meski dikenal sebagai lokasi terpanas, tak jarang peristiwa kemunculan pelangi juga terlihat.

4 dari 5 halaman

Kematian Wanita Cantik Dimakan Buaya Disebut Tak Wajar

Dream - Tewasnya Deasy Tuwo, 44 tahun, akibat dimakan buaya menimbulkan tanda tanya. Banyak kejanggalan muncul terkait kasus kematian ini.

Wanita cantik ini ditemukan tewas secara mengenaskan di kolam kandang buaya di Tomohon. Warga sempat mengira jenazah Deasy adalah boneka.

Sahabat Deasy, Merry Supit, menilai kematian itu tidak wajar. Sebab, menurut Merry buaya tersebut sudah jinak.

" Saya sendiri sering melihat cara korban memberi makan buaya itu," ujar Merry, dikutip dari Pojoksatu.id.

Deasy, kata dia, selalu berinteraksi dengan buaya tersebut sebelum memberi makan. Seolah antara Deasy dan buaya itu sudah saling kenal.

" Sebelum diberi makan justri korban sering berinteraksi dengan buaya, menepuk-nepuk punggung lantas mulut buaya terbuka. Di saat itulah korban melemparkan makanan," kata Merry.

5 dari 5 halaman

Sebab Kematian Masih Misterius

Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Bachtiar Sirait melalui Kapolsek Tombariri, Iptu Jantje Untu, memgatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Sehingga, dia belum bisa memberikan jawaban terkait penyebab kematian Deasy.

" Ini kan masih dilidik, belum bisalah kita berasumsi yang lain-lain," kata dia.

Jantje membantah kematian Deasy termasuk tidak wajar. Apalagi jika ditautkan dengan kabar yang menyebut properti seperti sandal ditemukan jauh dari lokasi kematian Deasy.

" Siapa yang bilang sandal korban ditemukan beda tempat? Cerita karangan itu," kata Jantje.

Dia juga menjelaskan terdapat sejumlah fakta baru dalam kasus ini namun tidak bisa diungkapkan ke publik. Alasannya, Jantje menyebut dapat berpengaruh pada penyidikan.

" Intinya kita terus bekerja, mencari bukti-bukti dan fakta baru, saat ini berkas penyidikan sudah kita limpahkan ke Satreskrim Polres Tomohon," kata dia.

Jantje berharap segera mendapatkan hal yang mendukung. " Guna menyimpulkan sebenar-benarnya kematian korban," ucap dia.

Sumber: Pojoksatu.id

Beri Komentar