Capres 02, Prabowo Subianto (Foto: Merdeka.com)
Dream - Data real count Pilpres 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berubah. Persentase suara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno yang sempat naik, kembali turun.
Berdasarkan laman resmi KPU, hingga pukul 20.00 WIB, Selasa 23 April 2019, data yang sudah diinput ke sistem penghitungan real count sebanyak 181.608 Tempat Pemungutan Suara (TPS), atau 22,6 persen dari total 813.350.
Dari suara yang masuk, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 19.198.789 atau 55,13 persen. Persentase suara Jokowi-Ma'ruf Amin naik dibanding perolehan pada pukul 15.30 WIB, yaitu sebesar 55,08 persen.
Sementara, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno memeroleh 15.623.028 suara atau 44,87 persen. Persentase suara Prabowo-Sandiaga Uno turun dari perolehan pukul 15.30 WIB, yaitu sebesar 44,92 persen.
Persentase suara Praboso-Sandiaga yang sempat naik menjelang sore tadi. Baca di sini: Suara Prabowo Melonjak, Pepet Jokowi
Data ini akan terus berubah seiring dengan bertambahnya data yang masuk ke sistem penghitungan KPU. Dan, pemenang Pilpres 2019 ditetapkan oleh KPU berdasarkan data rekapitulasi manual.
Sumber: kpu.go.id
Sumber: kpu.go.id
Dream - Capres nomor urut 01, Joko Widodo mengutus Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu dengan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Luhut pun menjalin komunikasi dengan Prabowo dan merencanakan pertemuan. Lalu, apa hasilnya?
" Saya sudah teleponan dengan Pak Prabowo ya sudah bicara-bicara baik-baik, bicara ketawa-ketawa," ucap Luhut, dilaporkan Liputan6.com, Senin, 22 April 2019.
Luhut bercerita, dia dan Prabowo awalnya akan bertemu pada Minggu, 21 April 2019. Tetapi, rencana itu tidak terlaksana karena Prabowo kurang sehat.
" Kita janjian mau ketemu, ya hari Minggu kemarin, tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu. Kita reschedule," kata Luhut.
Luhut membantah penolakan ajakan pertemuan itu. Prabowo, kata dia, menyambut baik ajakan bertemu tersebut.
Luhut mengatakan Prabowo, dalam pertemuan yang akan digelar, mengaku ingin menyantap makanan kahas Jepang.
" Detailnya saya tanya, kita makan apa? `Saya mau makan (kuliner) Jepang. Kita janjian," kata Luhut, menirukan percakapan dengan Prabowo.
Dalam pertemuan itu, Luhut ingin menyampaikan agar Prabowo tak terlalu mendengar masukan orang-orang di sekelilingnya. Luhut menyebut, Prabowo merupakan sosok yang rasional dan arif.
" Ya Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja mau bilang, ya jangan terlalu didengari lah pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional," ucap dia.
(ism, Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Advertisement