Foto: Cubo Modular
Dream - Siapa yang tak mau memiliki rumah sendiri. Masalah lahan dan biaya biasanya jadi penghambat utama. Sebuah terobosan agar makin banyak orang memiliki rumah dilakukan oleh Cubo Modular, perusahaan properti modular yang berbasis di Filipina.
Cubo mengembangkan rumah modular atau rumah prefabrikasi yang terdiri dari beberapa bagian. Rumah itu terbuat dari komponen prefabrikasi yang dikirim ke lokasi perakitan, misalnya di lahan kosong. Ini membuatnya mudah untuk merakit rumah, jika ditotal hanya memakan waktu 4 jam untuk membuat rumah dan bisa langsung pindah.
“ Kami menggunakan sistem bangunan panel dengan mengirimkan panel lantai, panel dinding, panel atap - di lokasi dengan semua komponen listrik, pipa ledeng, dan mekanik yang sudah terpasang sebelumnya," ujar Earl Forlales, CEO dan salah satu pendiri Cubo Modular, dikutip dari SmartParenting.
Ia menambahkan, hal ini secara drastis mengurangi waktu karena pembangunan rumah dan pondasi dilakukan pada waktu yang bersamaan. Rumah juga ramah lingkungan karena terbuat dari bambu artifisial yang tahan rayap dan kelembapan.
Dok: Cubo Modular
“ Kami menyiapkan lokasi bangunan dengan bantuan salah satu mitra pembangun Cubo kami. Sementara mereka mempersiapkan pondasi, tangki septik, saluran air [dan] listrik, kami sudah membuat rumah di dalam pabrik kami, ujar Earl.
Cubo saat ini memiliki tiga model yang hadir dalam berbagai harga dan ukuran. Tipe yang paling terjangkau adalah Batanes Origin, rumah compact yang memiliki ruang terbuka 6,5 ??meter persegi dan dengan opsi yang dapat disesuaikan. Harganya Php89.000 atau Rp26,2 juta.
Model terbesarnya adalah Sarangani, dengan luasnya 29 meter persegi. Hadir dalam pilihan Standar dan Loteng. Ini adalah rumah loteng ganda dengan 2 kamar tidur yang dapat memuat tempat tidur queen dan single, ditambah tiga sampai 4 tempat tidur single di loteng.
Tertarik memilikinya?
Dream - Hunian yang ramah lingkungan kini sedang banyak dikembangkan. Mengandalkan material daur ulang yang berkualitas dan mencipatkan rumah yang tetap nyaman ditinggali dan tampak megah.
Seperti yang dilakukan biro arsitek asal Australia, LCA Architetti. Dengan memanfaatkan gabus, jerami, dan kayu bekas, tim arsitek membangun rumah sederhana menghadap ke hutan di kota kecil Magnago, Italia.
Foto: LCA Architetti
Rumah ini dinamani The House of Wood, Straw and Cork. Pemiliknya merupakan seorang pasangan muda yang ingin hidup lebih ramah lingkungan dan hangat dengan alam sekitarnya.
LCA Architetti sengaja membuat desain rumah yang mempertahankan fokus pada lingkungan pedesaan sambil meminimalkan dampak lingkungannya. Digunakan bahan konstruksi alami yang dapat didaur ulang, termasuk struktur kayu prefabrikasi, jerami insulasi dan penutup yang terbuat dari gabus - bahan yang dapat diperbarui, tahan, dan dipanen dari kulit pohon ek gabus.
" Klien menginginkan rumah yang bersentuhan langsung dengan alam, bangunan yang sehat dan ramah lingkungan, di mana mereka dapat menikmati hal-hal kecil," kata salah satu arsitek, Luca Compri.
Ukuran dan bentuk menyerupai lumbung pertanian tua. Klasik tak banyak detail tapi tetap berkesan modern dan megah. Penggunaan gabus pada rumah memberikan lapisan yang efisien untuk fungsi termasl dan jerami membantu meminimalkan kebutuhan energi bangunan.
Jerami yang selama ini digunakan untuk mengisolasi bangunan semuanya diperoleh dari tanaman padi yang dibuang oleh petani setempat. Berbagai panel surya di atap dan pompa panas sumber udara membantu mengurangi konsumsi energi rumah lebih lanjut.
Sumber: Dezeen
Dream - Traveling jalan darat jadi pilihan banyak orang karena berisiko lebih rendah tertular covid-19. Mungkin GoSun Dream, rumah mobil berukuran mungil ini bisa dipertimbangkan.
Rumah ini memiliki tenaga surya. Keperluan tempat tinggal sangat lengkap di dalamnya, sehingga bagi mereka yang ingin menyendiri bisa menggunakannya. Ada dapur, kamar mandi, termasuk tempat tidur ukuran Queen.
Dengan dinding dan langit-langit miring, GoSun Dream terlihat seperti rumah dari negeri dongeng. Interiornya memiliki sentuhan akhir modern seperti dinding putih bersih yang dipadukan dengan lemari hitam dan hiasan jendela, semua 'dihangatkan' oleh meja dan langit-langit kayu alami.
Dan dengan luas hanya 195 kaki persegi, dapur yang berfungsi penuh adalah permata asli dari rumah mungil yang hemat energi ini. Rumah mungil ini memiliki lemari es, kompor dengan dua pembakar, bahkan oven. GoSun Dream diciptakan dengan mempertimbangkan efisiensi energi oleh GoSun, yang dulunya menjual peralatan bertenaga surya.
“ Apa yang kami temukan adalah bahwa pembangun rumah mungil terkonsentrasi pada barang-barang mewah atau berbiaya rendah,” kata pendiri dan CEO GoSun, Patrick Sherwin dikutip dari Apartment Theraphy.
Selain tenaga surya, GoSun Dream juga dilengkapi dengan propana untuk memasak dan pemanas rumah, serta inverter dan baterai lithium-ion. Jika penggunanya berencana untuk melakukan perjalanan darat, rumah ini dapat ditarik oleh truk pickup.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!