Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Satori
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Satori, meminta pemerintah—khususnya Kementerian Agama—untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan mekanisme rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Ia menilai, profesionalisme para petugas perlu ditingkatkan dengan menerapkan sistem merit dan seleksi berbasis kompetensi, apalagi jika di masa mendatang penyelenggaraan haji beralih ke Badan Pengelola Haji (BP Haji).
“ Saya lihat, petugas haji kita masih ada yang mengalami kendala komunikasi saat di Arab Saudi, terutama karena keterbatasan kemampuan bahasa. Ada petugas yang tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Arab maupun Inggris,” ujar Satori kepada Parlementaria di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Ia menekankan pentingnya pembenahan sistem perekrutan serta pemberian pelatihan yang lebih optimal sebelum para petugas diterjunkan. “ Petugas haji harus dievaluasi. Jangan sampai komunikasi mereka terputus di lapangan hanya karena SDM yang tidak siap. Apalagi setelah Armuzna, aktivitas petugas malah cenderung menurun, padahal mereka seharusnya membantu memfasilitasi pengadaan makanan bagi jemaah,” kata legislator dari Fraksi Partai NasDem tersebut.
Menanggapi dorongan dari Komisi VIII DPR RI untuk menerapkan merit system, Satori mengonfirmasi hal itu. “ Ya, kami dari Komisi VIII, sebagai mitra Kementerian Agama, mendorong agar ke depan, ketika penyelenggaraan haji sudah dilakukan oleh BP Haji, pengadaan tenaga petugas dilakukan secara lebih selektif dan berbasis kemampuan,” ujarnya.
Satori menilai, peningkatan kualitas SDM sangat vital agar pelayanan terhadap jemaah semakin maksimal. “ SDM-nya harus ditingkatkan agar pelayanan kepada jemaah lebih optimal. Tahun ini kita bisa melihat, petugas di lapangan masih harus dimaksimalkan lagi dalam mendampingi jemaah, terutama di fase pasca-Armuzna,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kurangnya pendampingan petugas kepada jemaah, khususnya saat perpindahan dari Muzdalifah ke Mina. “ Setelah Armuzna, terutama dari Muzdalifah ke Mina, petugas kelihatan kurang aktif memberikan arahan. Banyak jemaah yang akhirnya jalan kaki tanpa difasilitasi kendaraan. Ini harus jadi perhatian ke depan,” pungkasnya.
Advertisement
Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'