Stop Percaya Hari dan Angka Sial, Ini Alasannya

Reporter : Puri Yuanita
Sabtu, 31 Desember 2016 06:02
Stop Percaya Hari dan Angka Sial, Ini Alasannya
Kepercayaan terhadap hari, angka, tanggal dan hal lainnya yang dianggap membawa sial adalah kebiasaan masyarakat jahiliyah pada zaman dahulu.

Dream - Meski sudah hidup pada zaman modern, namun manusia tidak bisa lepas dari mitos dan takhayul.

Salah satu buktinya, di era teknologi canggih seperti sekarang masih saja ada orang yang percaya tentang mitos hari dan angka yang dianggap sial.

Dua hal ini dihindari untuk menjauhkan diri dari keburukan yang dipercaya akan menimpa orang-orang yang menggunakan. Tidak heran jika banyak orang yang batal menggelar acara pada hari-hari tertentu dengan alasan bisa tertimpa sial.

Padahal sejatinya semua hari dan angka adalah baik. Rasulullah SAW juga menyatakan keharaman dari kebiasaan itu. Pasalnya bisa berdampak buruk jika tetap percaya mitos semacam itu. Berikut ulasan selengkapnya.

Sebagai contoh, masyarakat begitu takut menyelenggarakan acara pada bulan Muharram. Bulan yang di Indonesia akrab disebut bulan Suro ini memang terkenal klenik. 

Sehingga jarang sekali digunakan untuk menyelenggarakan semisal pernikahan dan pesta lainnya. Konon, mereka yang tetap nekat menggelar kegiatan di bulan ini akan tertimpa sial.

Demikian juga dengan mitos angka 13. Angka ini begitu ditakuti karena dianggap menjadi angka sial. Jika mengalami sesuatu karena mendapatkan angka itu, pasti akan disangkutpautkan terhadap mitos yang selama ini berkembang di masyarakat.

Perlu diketahui, kepercayaan terhadap hari, angka, tanggal dan hal lainnya yang dianggap membawa sial adalah kebiasaan masyarakat jahiliyah pada zaman dahulu. Islam datang dengan cahaya menghapus dan mengharamkan hal tersebut.

Namun kini..........lengkapnya baca di sini.    (Ism) 

 

Kirimkan kisah nyata inspiratif di sekitarmu atau yang kamu temui ke komunitas@dream.co.id dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Beri Komentar