Studi: 1 dari 8 Penyitas Covid-19 di AS Alami Gangguan Kejiwaan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 29 Januari 2021 08:00
Studi: 1 dari 8 Penyitas Covid-19 di AS Alami Gangguan Kejiwaan
Penelitian menyebutkan 1 dari 8 penyitas Covid-19 berpotensi mengalami gangguan kejiwaan atau neurologi.

Dream - Virus corona penyebab Covid-19 tidak hanya berdampak pada fisik pasien tetapi juga dapat menimbulkan gangguan mental pada orang yang telah dinyatakan pulih.

Para peneliti dari Oxford University dan pusat data sains dan kesehatan TriNetX, menyebutkan bahwa 6 bulan setelah dinyatakan positif Covid-19, 1 dari 8 pasien berpotensi mengalami gangguan kejiwaan atau neurologi.

Neurologi adalah gangguan yang terjadi pada otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf secara keseluruhan.

Peneliti dari Oxford dan TriNetX menggunakan data dari catatan kesehatan elektronik untuk mengevaluasi 236.379 pasien di Amerika Serikat (AS).

1 dari 3 halaman

Penelitian dari 236.379 Pasien

Penelitian ini memperhitungkan faktor-faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, ras, kondisi fisik dan mental, serta faktor sosial-ekonomi. Hasilnya, 33,6 persen penyintas mengalami kondisi neurologis atau psikiatris pasca-Covid terjadi dalam enam bulan.

" Untuk diagnosis seperti stroke atau pendarahan intrakranial, risikonya cenderung menurun cukup drastis dalam enam bulan... tetapi untuk beberapa diagnosis neurologis dan psikiatri kami tidak memiliki jawaban tentang kapan itu akan berhenti," kata kepala riset dari departemen pskiatri Universitas Oxford, Dr Max Taquet dilansir dari The Guardian, Kamis 28 Januari 2021.

Meskipun penelitian tidak membuktikan secara langsung bahwa penyebab utamanya adalah Covid-19, tetapi bisa menjadi peringatan bahwa kondisi kejiwaan dan neurologi perlu diperhatikan pada penyintas.

 

2 dari 3 halaman

Pasien Alami Depresi dan Insomnia

Hal serupa juga ditemukan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Biomedis Kesehatan Oxford NIHR.

Mereka mengambil data rekam medis elektronik dari 69 juta orang di AS, menunjukkan bahwa orang yang selamat dari virus corona dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kejiwaan.

Dari hasil riset ini, peneliti menyatakan 1 dari 5 pasien didiagnosis mengalami kecemasan, depresi, atau insomnia untuk pertama kali dalam waktu 3 bulan setelah dinyatakan positif Covid-19.

 

3 dari 3 halaman

Terserang Sindrom Guillain-Barré

Seorang pIskiater dan dosen klinis di Rumah Sakit King College, Dr Tim Nicholson menyatakan bahwa, temuan ini butuh penelitian lebih lanjut. Ia tidak terlibat dalam dua penelitian tersebut. Namun ia memiliki catatan bahwa ada informasi yang perlu diperhatikan dalam mengamati gangguan mental dan komplikasi neurologis.

Catatan tersebut misalnya, kurangnya informasi relevan seperti kepadatan penduduk (lingkungan perumahan), jumlah keluarga, pekerjaan, dan status imigrasi.

" Saya pikir secara khusus hal ini meningkatkan beberapa gangguan, terutama demensia dan psikosis ... dan mendorong beberapa gangguan lebih jauh ke bawah daftar potensi penting, termasuk sindrom Guillain-Barré," jelas Nicholson.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa penemuan ini akan membantu mengarahkan para peneliti ke arah komplikasi neurologis dan psikiatrik yang memerlukan studi lebih lanjut yang cermat.

Sindrom Guillain-Barré ialah penyakit autoimun langka yang menganggu sistem pergerakan tubuh.

Sumber: The Guardian

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar