Cara Anies Baswedan Pasok Air Bersih di Jakarta

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 18 Februari 2019 18:00
Cara Anies Baswedan Pasok Air Bersih di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai Jakarta tidak memiliki kawasan resapan yang memadai.

Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, kebutuhan air bersih untuk masyarakat Ibukota mendesak untuk dipenuhi. Saat ini, baru 59,7 persen warga Jakarta yang menikmati air bersih melalui pipa penyaluran.

Menurut Anies, sulitnya Jakarta mendapatkan air bersih disebabkan kurangnya resapan. Di sisi lain, cadangan air tanah telah dieksploitasi sehingga tanah di Jakarta menjadi kering.

" Di Jakarta ini air hujan turun ke wilayah yang 92 persen tanahnya tertutup, Jakarta ini menurut catatan hanya delapan persen menyerap air hujan," ujar Anies di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin 18 Februari 2019.

Kecilnya kawasan resapan air berdampak pada peningkatan potensi banjir ketika musim hujan tiba. Untuk itu, kata Anies, Pemrov DKI Jakarta tengah membuat 1,8 juta drainase vertikal untuk mengalirkan air hujan masuk ke dalam tanah.

Anies menargetkan pada 31 Maret 2019 semua kantor kedinasan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah membuat drainase vertikal ini.

" Semua kantor di jajaran Pemrov tidak boleh lagi airnya mengalir ke luar, artinya air hujan masuk di tanahnya sendiri," ucap dia.

Setelah program ini dinilai sukses, Anies akan mengirim surat imbauan kepada seluruh kantor instansi Pemerintah Pusat. Melalui surat tersebut, Pemprov DKI mengimbau agar pembuatan drainase vertikal juga dijalankan di instansi yang bersangkutan.

" Jadi, tujuannya untuk mengurangi beban potensi banjir, menurut penelitian kita butuh 1,8 lubang galian lubang," kata dia.

Lebih lanjut, mantan Mendikbud Kabinet Kerja ini berharap masyarakat turut serta membuat drainase vertikal secara mandiri.

" Jadi bukan sesuatu yang rumit, ini dimensinya kira-kira 60, 80, sampai 120 sentimeter. Di gang-gang, rumah-rumah, tidak perlu menggunakan teknologi yang sulit," ujar dia.

Nantinya, kata Anies, jika sudah membuat lubang drainase mandiri, rumah yang bersangkutan ditempeli stiker " Rumah Ini Tidak Menyumbang Banjir" . Hal ini sebagai bentuk apresiasi Pemprov terhadap masyarakat yang turut serta mengurangi banjir.

Terkait pendanaan, proyek tersebut dijalankan dengan skema swadaya mandiri. Sebab, Anies menilai proyek ini sangat sederhana. " 1,8 juta (lubang) banyak tapi dengan jumlah penduduk 3,8 juta, maka itu menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Anies.

Beri Komentar