Momen Mendebarkan, Wanita Mau Melahirkan Lintasi Sungai Berarus Deras

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 18 Februari 2019 06:00
Momen Mendebarkan, Wanita Mau Melahirkan Lintasi Sungai Berarus Deras
Tak ada jembatan penyeberangan.

Dream - Pertaruhan pada hidup dan mati dilakukan seorang ibu hamil dari Desa Alorawae, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain bertarung menghadapi kelahiran, perempuan bernama Yasinta Wea juga harus menyeberangi Sungai Lowo Sesa, yang beraliran deras.

Usia kandungan Yasinta sudah memasuki sembilan bulan. Dibantu petugas kesehatan dan warga, Yasinta menembus derasnya sungai Lowo Sesa, Senin, 11 Februari 2019.

Desa Alorawe merupakan satu diantara beberapa desa di Kecamatan Boawae. Jarak dari desa itu ke Puskesmas Boawae sekitar 20 kilometer.

Jembatan penghubung tak tersedia. Kondisi inilah yang memaksa Yasinta dan warga lainnya harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai.

" Saat musim hujan dan kadang banjir seperti saat ini, tak bisa menyeberangi, karena arusnya cukup deras," kata salah satu warga, Doni Moni, dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 15 Februari 2019.

 

1 dari 1 halaman

Harapan Dibangun Jembatan

Doni mengatakan, warga yang punya punya keperluan mendadak di Boawae atau Mbay perlu menunda perjalanan karena kondisi sungai yang berbahaya.

Kedepannya, Doni berharap pemerintah daerah dapat membangun jembatan penghubung.

Kembali ke kisah Yasinta, Kepala UPTD Puskesmas Boawae, Wilfrida Daeni mengatakan, kondisi infrastruktur yang minim di daerah itu. Wilfrida menyebut, petugas dan warga dengan ekstra kehati-hatian mengantar Yasinta menyebrang sungai itu.

      View this post on Instagram

OMG !� Viral video seorang ibu hamil harus berjalan sebrangi sungai untuk melahirkan ke puskesmas. Insiden tersebut terjadi dari Desa Alorawae Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo Flores NTT, Senin (11/2/2019). Yasinta Wea yang hamil 9 bulan berjalan melintasi Sungai Lowo Sesa dibantu petugas kesehatan dan seorang warga. Ibu hamil tersebut dituntun untuk melintasi arus air sungai. Ia harus menyebrang sekitar 100 meter dengan ketinggian air sampai leher orang dewasa. Dikutip dari Pos Kupang, jarak Desa Alorawe menuju Puskesmas Boawae sekitar 20 kilometer. Diketahui, tidak ada jembatan penghubung antara Desa Alorawe dengan Desa Dhereisa. Sehingga jika ingin ke Boawae, warga harus menyebrang sungai dengan berjalan kaki. (Geser untuk lihat video) Follow juga @omg.musik | @omg.banget Like �� & Tag Teman kamu biar kita seru-seruan disini guys, �Budayakan Baca Caption �Kualitas anda terlihat dari Komentar anda

A post shared by OMG ! ���� (@omg.indonesia.id) on

Laporan: Liputan6.com/Amar Ola Keda

Beri Komentar