Kontroversi Vaksinasi Selebgram Helena Lim, Wakil Walikota Jakbar Buka Suara

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 10 Februari 2021 16:00
Kontroversi Vaksinasi Selebgram Helena Lim, Wakil Walikota Jakbar Buka Suara
Helena Lim membawa surat keterangan sebagai tenaga kesehatan saat disuntik vaksin Covid-19.

Dream - Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, menyebut, selebgram Helena Lim membawa surat keterangan sebagai tenaga kesehatan saat disuntik vaksin Covid-19. Helena membawa surat yang menyatakan dirinya petugas penunjang kefarmasian atau bekerja di Apotek.

“ Mereka datang membawa surat keterangan (nakes).Ada keterangan bekerja di apotek,” kata Yani Wahyu saat dikonfirmasi, Rabu 9 Februari 2021.

Yani enggan membeberkan lebih lanjut terkait vaksinasi Helena. Dia menyarankan keterangan detail dikonfirmasi ke Suku Dinas Kesehatan. " Ke suku dinas kesehatan ya teknisnya, detailnya," katanya.

1 dari 5 halaman

Helena Lim Partner Usaha

Surat keterangan yang dibawa oleh penyanyi dan sosialita Helena Lim untuk mendapatkan vaksin Covid-19 diberikan oleh apoteker yang bekerja di Apotek Bumi, Kebon Jeruk. Pemilik Apotek, Elly Tjondro memberikan penjelasan bahwa Helena Lim mitra usahanya.

" Benar jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata dia.

Elly menerangkan, apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang termasuk Helena Lim.

Namun, hanya 10 orang yang menjalani suntik vaksin Covid-19. Elly mengatakan, satu orang dilarang lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

" Izin vaksin di urus oleh apoteker kami ada 11 orang sebenernya yang divaksin tapi yang ikut hanya 10 orang karena satu orang darah tinggi ya jadi kondisi tidak mengizinkan untuk disuntik. Sehingga total sepuluh," ujar dia.

Sumber: merdeka.com

2 dari 5 halaman

Dr Tirta Sindir Selebgram Helena Lim: Staf Apotek Punya McLaren

Dream - Dokter Tirta mengomentari vaksinasi Covid-19 yang dilakukan selebgram Helena Lim. Kasus ini memang menjadi sorotan karena Helena divaksinasi berbarenagan dengan para tenaga kesehatan.

Saat ini, pemerintah memang sedang menjalankan program vaksinasi Covid-19 gratis. Untuk tahap pertama, vaksinasi baru dilakukan kepada tenaga kesehatan, untuk masyarakat umum belakangan.

Usut punya usut, Helena Lim bisa mengikuti vaksinasi bareng tenaga medis di Jakarta Barat karena membawa surat sebagai staf apotek. Karena itulah dia bisa mengikuti vaksinasi tersebut.

Bagi dokter Tirta, bagi beberapa orang, tindakan Helena itu memang tidak bisa dianggap salah. Sebab, dia datang membawa surat keterangan sebagai staf apotek, yang juga masuk kualifikasi tenaga kesehatan, sehingga masuk prioritas vaksinasi saat ini.

"  Kata beberapa kawan, 'dia ada surat yang menerangkan sebagai staf apotek' jadi bagi beberapa orang (tindakan itu) sah. Yang dilakukan ga salah. Sip," tulis dokter Tirta di Instagram, Selasa 9 Februari 2021.

Namun yang membuat dokter Tirta heran, staf apotek itu bisa memiliki mobil mewar McLaren yang harganya miliaran rupiah. Dokter Tirta juga mengunggah potongan foto penampakan dari mobil McLaren lengkap dengan perkiraan harganya.

"  Staff pengadaan apotek, punya mcLaren bosque. Ya ya ya ya. Logis kok ! Saya percaya. Staff aje mclaren. Gue bayangin, Bosnya kaya apa yah. Pagani kali ye. LaFerrari? Koenigsegg? Bugatti? Pantesan jeff bezos mundur dr ceo amazon, gue curiga dia daftar jadi staff pengadaa apotek," tambah dokter Tirta.

3 dari 5 halaman

Kata Pemilik Apotek yang Membawa Selebgram Helena Lim Jadi Penerima Vaksin

Dream - Kabar Helena Lim, sosok wanita selebgram yang mendapat vaksinasi Covid-19 akhirnya angkat suara. Penyanyi dan sosialita iitu mendapatkan jatah vaksin, yang sebetulnya disiapkan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes), karena menjadi partner usaha apotek milik rekannya.   

Diketahui Helena menggunakan surat keterangan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari seorang apoteker yang bekerja di Apotik Bumi, Kebon Jeruk. Kabar tentang Helena yang menerima vaksin dibenarkan oleh pemilik Apotek tersebut, Elly Tjondro 

" Benar jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata dia saat ditemui awak media, Selasa 9 Februari 2021.

Elly menerangkan apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang termasuk Helena Lim. Namun dalam tahap pemberian vaksin, tercatat hanya 10 orang yang menjalani vaksinasi Covid-19

" Yang ikut hanya 10 orang karena satu orang darah tinggi ya, jadi kondisi tidak mengizinkan untuk disuntik. Sehingga total sepuluh," ujar dia.

4 dari 5 halaman

Helena Lim Penuhi Persyaratan

Elly menyatakan, vaksinasi Covid-19 yang dijalani oleh Helena Lim sudah sesuai prosedur dan memenuhi semua persyaratan yang ada. Dia juga menganggap wajar sepuluh orang mendapatkan jatah vaksinasi sebab menjadi garda terdepan dalam menangani pasien dengan pelbagai keluhan.

" Kita sih bingung saja ya. Kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien, seharusnya wajar kita kalau mendapatkan vaksin itu, dan memang apotek ditunjuk untuk mandapatkan itu," papar dia.

Elly berharap vaksinasi yang dijalani oleh Helena Lim tidak lagi menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Dia menegaskan kembali bahwa vaksinasi yang dilakukan di Pukesmas Kebon Jeruk beberapa waktu lalu tak menyalahi aturan.

5 dari 5 halaman

Tidak Menyalahi Aturan

" Kami merasa gimana ya melihat respon begitu ya agak kaget. Sebetulnya kan kami dari tenaga kesehatan mendapatkan izin itu. Namun spontan masyarakat aja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karena kami termasuk fronline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam," papar dia.

Elly menerangkan, dirinya akan kembali datang ke Pukesmas Kebon Jeruk untuk menjalani vaksin Covid-19 tahap dua. Sejauh ini, Elly mengungkapkan vaksinasi Covid-19 hanya memberikan efek ngantuk.

" Kemarin yang pertama nanti divaksin lagi dua minggu lagi. Tidak ada rasa apa-apa sih cuman bikin ngantuk," ucap dia.

(Sah, Sumber: liputan6.com)

Beri Komentar