Ilustrasi Gerhana (Foto: Unsplash.com)
Dream – Gerhana merupakan fenomena astronomi yang terjadi apabila benda-benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lainnya. Gerhana yang pernah terjadi di bumi adalah gerhana matahari dan bulan.
Ketika terjasi fenomena gerhana matahari, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan sholat sunnah kusuf, baik gerhana matahari maupun bulan. Anjuran sholat gerhana telah disampaikan dalam sebuah hadis dari Al Muhirah dalam Kitab Bulughul Maram no. 526 yang menjelaskan tentang gerhana berikut ini:
“ Pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang berseru, terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “ Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdo’alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.”
Fenomena gerhana tidak terjadi secara menyeluruh di permukaan bumi. Biasanya gerhana hanya dialami oleh beberapa wilayah tertentu yang dilewatinya. Misalnya masyarakat Indonesia bagian barat mengalami gerhana matahari, sedangkan masyarakat di Indonesia bagian timur tidak mengalaminya.
Lantas apakah kaum muslimin di bagian Indonesia Timur tersebut disyariatkan sholat gerhana ataukah tidak? Berikut keterangannya.
Hadis shahih yang memerintahkan kepada umat muslim untuk menjalankan sholat gerhana adalah sabda Nabi Saw ketika beliau berkhutbah selepas sholat gerhana.
“ Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah. Mereka tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang atau lahirnya orang tertentu. Namun Allah menciptakan peristiwa gerhana matahari dan bulan itu agar membuat para hamba-Nya takut. Karena itu jika kalian melihat peristiwa gerhana, lakukanlah sholat dan berdoalah sampai gerhana itu selesai.”
Dalam riwayat lain juga dijelaskan:
“ Jika kalian melihat gerhana maka segeralah mengingat Allah, berdoa, dan memohon ampunan kepadanya.” (HR. Ad-Darimi, An-Nasai, dan Shahih Al-Albani).
Kedua riwayat di atas telah memberi penegasan bahwa Nabi Saw menganjurkan sholat gerhana ketika seseorang melihat peristiwa itu.
Sedangkan bagi kamu muslim yang tidak melihat peristiwa gerhana itu maka tidak disyariatkan untuk melakukan sholat gerhana.
Sementara itu Imam Ibnu Baz mengatakan, “ dari hadis ini diketahui bahwa tidak disyariatkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang tidak melihat gerhana untuk melakukan sholat gerhana. Karena Rasulullah Saw mengkaitka perintah untuk melaksanakan sholat gerhana dan memperbanyak dzikir dengan rukyatul kusuf (melihat peristiwa gerhana).
Bukan sebatas informasi dari ahli hisab yang memprediksi akan terjadi gerhana, tidak pula mengacu pada peristiwa gerhana yang ternyata terjadi di belahan bumi lainnya. Allah berfirman, ‘Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian maka ambillah dan apa yang dilarang oleh Rasul untuk kalian maka tinggalkanlah.’ (QS. Al Hasyr: 7)” (Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 13:31).
Dari 'Abdullah bin 'Amru berkata: " Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Saw, maka panggilannya dengan seruan, " ASSHOLATU JAAMI'AH (Marilah mendirikan sholat secara bersama-sama)'." (HR. Bukhari).
Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat dengan empat kali rukuk dan sujud. Sholat gerhana juga bersifat sunnah. Dan diawali dengan niat serta diakhiri salam dan khotbah pada akhir ibadah.
Berikut tata cara sholat gerhana matahari lengkap yang dikutip dalam Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag):
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jam'ah yang berisi anjuran meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta memperbanyak amal shaleh dan bersedekah.
Niat untuk imam gerhana bulan: ‘Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa’.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Niat makmum sholat gerhana bulan ‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa’.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Niat sholat gerhana bulan sendirian ‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa’
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Begitu salam selesai diucapkan, disunnahkan pula untuk kamu berdoa. Berdoa di waktu setelah sholat gerhana bulan adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa.
Sumber: Konsultasi Syariah, berbagai sumber.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal